Berita Sikka

Kopdit Obor Mas, Pertama di Asia Tenggara Lakukan Fit Proper Test Pengurus dan Pengawas

Selalu menjadi yang pertama dalam berbagai terobosan kembali dilakukan pengurus dan menajemen KSP Kopdit Obor Mas Maumere di Pulau Flores.

Penulis: Egy Moa | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/EGY MO'A
Tim penguji seleksi bakal calon pengurus dan pengawas Kopdit Obor Mas Maumere foto bersama usai memberikan penjelasan kepada media, Selasa 12 April 2022 di ruang rapat pengurus Kopdit Obor Mas, Jalan Kesehatan Maumere. 

TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE-Selalu menjadi yang pertama dalam berbagai terobosan kembali dilakukan pengurus dan menajemen KSP Kopdit Obor Mas Maumere di Pulau Flores.

Untuk mendapatkan formasi baru pengurus dan pengawas masa tugas 2022-2025 dilakukan melalui uji kepatutan dan kelayakan (fit proper test). Model pemilihan  pengurus dan pengawas ini berubah total dari pola lama diplih dalam RAT  menjadi tersobosan baru dan perdana dari semua Kopdit di  kawasan Asia Tenggara.

“Ini (fit proper test) pengurus dan pengawas Kopdit yang pertama di Asia Tenggara baru diakukan oleh Kopdit Obor Mas,” kata Manajer Diklat E-PR Litbang & HI  Inkopdit Jakarta, Stephanus Toga Siagian, S.IP, kepada wartawan, Selasa 12 April 2022 di ruang rapat pengurus.

Pelaksanaan fit proper test telah memasuki hari kedua  dimulai sejak Senin di Aula Kopdit Obor Mas Jalan Kesehatan Kota Maumere, Kabupaten Sikka.

Baca juga: Terobosan Luar Biasa! Bupati Belu Gagas Subsidi Bunga KUR untuk Anggota Kopdit Obor Mas

Kegiatan ini menghadirkan empat penguji yakni General Manajer Puskopdit Swadaya Utama Maumere,  Fransiskus De Fransu, S.AK, yang meneropong dari aspek  jati diri koperasi. Akademisi Unipa Maumere, Dr.Jonas KGD Gobang, S.Fil,MA,  penguji bidang leadership,  Filipe Lelo Bere, SE,MM Kabid Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi Dinas Koperasi dan Nakertrans NTT, penguji bidang UU dan peraturan  perkoperasian. Sedangkan Stephanus Toga Siagian menguji  bidang tata kelola Kopdit yang sehat serta manajemen usaha dan pengembangan  bisnis Kopdit.  

Stephanus menjelaskan, uji kepatutan dan kelayakan ini merupakan tindak lanjut Petunjuk Teknis (Juknis)  Bidang Perkoperasian  Nomor 33 Tahun 2021 tentang Pedoman  tentang Uji Kelayakan dan Kepatutan bagi Pengurus dan Pengawas Koperasi. Ia mengakui Juknis ini merupakan ketentuan baru dikeluarkan oleh Kemenkop dan UKM RI, namun Kopdit Obor Mas berani tampil pertama menjadi Kopdit Indonesia melaksanakannya.

“Untuk Indonesia, Kopdit Obor Mas menjadi yang pertama melakukan terbosan ini,” imbuh Stephanus.

Filipe Lelo Bere, memberi aperasiasi kepada Kopdit Obor Mas yang  melakukan terobosan  besar ini. Ia berharap koperasi-koperasi yang lain menempuh langkah  serupa mengikuti jejak Kopdit Obor Mas.  Kopdit Obor Mas masuk dalam klasifikasi usaha (KUK) 4 mengharuskan menjalankan  uji kelayakan dan kepatutan bagi pengurus dan pengawas.

Baca juga: LPDB Biaya Sektor Unggulan Dikelola Kopdit Obor Mas

“Kami berikan proficiat untuk Kopdit Obor Mas,” ujar Filipe.

General Manajer KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering mengatakan uji kelayakan dan kepatuhan  baru pertama kali dilaksanakan ketika Kopdi Obor Mas  memasuki usia emas, 4 November 2022. Uji kelayakan dan kepatuhan ini untuk  membangun sistim yang tangguh bagi KOpdit Obor Mas.

Meski kelak  pengurus, pengawas dan manajemen berganti, Kopdit Obor Mas tetap maju dan berkembang, karena memiliki sistim yang baik diisi oleh pengurus dan pengawas yang profesional.

 Yanto mengaku senang dengan pola rekrutmen pengurus dan pengawas  menggunakan fit and proper test yang baru pertamakali dilaksanakan.

“Ini koperasi besar. Asetnya lebih dari Rp 1 triliun dan sebanyak Rp 800 miliar adalah simpanan  dari 118 ribu lebih anggota,” kaya Yanto, sapaan Frediyanto Moat Lering.

Baca juga: Kopdit Obor Mas Dipercaya LPDB Salurkan Rp 50 Miliar

Yanto menambahkan, fit and proper test pertama  di Asia Tenggara sejalan dengan ‘tagline’ Kopdit Obor Mas selalu menjadi yang terdepan. Ujian ini sebagai salah satu  koperasi besar Indonesia menuju kepada koperasi modern.

Ketua Tim Nominasi Pengurus dan pengawas, Wilibrodus Alfonsus mengatakan sebanyak 17 bakal calon pengurus terseleksi dari 125 nama dan sembilan nama pengawas hasil seleksi dari 89  nama  yang diusulkan. Mereka  yang lolos ini didukung oleh lima kelompok RAT.

“Tim seleksi telah bekerja sejak bulan Desember 2021,” kata Wilibrodus.

Berita Sikka lainnya

 

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved