Gubernur NTT Kunjung Flores

Ikut Ibadat Jumat Agung di Jerebu'u, Gubernur Viktor Laiskodat Ajak Cintai Produk NTT

Dalam status sebagai desa binaan Bank NTT, dan menjadi peserta dalam Festival Desa Binaan tahun 2021, Bank NTT sudah merubah berbagai infrastruktur.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-HUMAS PEMDA NTT
IBADAT JUMAT AGUNG - Gubernur NTT saat Perayaan Jumat Agung di Gereja Paroki St. Paulus, Jerebuu, Kabupaten Ngada, dalam lanjutan Kunjungan Kerja bersama rombongan pada Jumat, 15 April 2022. 

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi akan dengan mudah meningkat apabila konsisten untuk mengganti produk luar dengan membeli produk dalam daerah.

Gubernur VBL menekankan pentingnya memacu pertumbuhan ekonomi daerah dengan memanfaatkan segala potensi daerah untuk membuat dan membeli produk dalam daerah.

Demikian disampaikan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat yang didampingi Bupati Ngada Andreas Paru saat memberikan pengarahan kepada masyarakat pada misa Perayaan Jumat Agung di Gereja Paroki St. Paulus, Jerebuu, Kabupaten Ngada, dalam lanjutan Kunjungan Kerja bersama rombongan pada Jumat, 15 April 2022.

Baca juga: Bena, Kampung Adat Digital Bank NTT yang Mengundang Kagum Gubernur Viktor Laiskodat

 

Gubernur menyebut bahwa Kabupaten Ngada memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi Ngada akan dengan mudah meningkat apabila konsisten untuk berani memanfaatkan potensi alam yang kaya dengan memproduksi dan membeli produk dalam daerah.

Gubernur mengatakan bahwa hal tersebut juga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Kita punya segalanya didaerah ini, ada tenun yang bisa kita pakai setiap saat kita bekerja. Kita harus dorong produksi tenun kita sendiri dengan membeli dan memakai setiap hari,” ucap Gubernur Laiskodat.

Gubernur mendorong kepada masyarakat Jerebuu untuk bisa mandiri dan mampu menciptakan produk sendiri serta berhenti mendatangkan dan membeli barang-barang dari luar.
Gubernur NTT menyebut, sebagian besar barang-barang tersebut bisa diproduksi oleh masyarakat sendiri.

“Kita harus bisa pakai barang kita sendiri. Ada kopi enak dan terkenal yang bisa kita hasilkan sendiri, ada sepatu, tas dan baju yang bisa kita tenun sendiri. Jika kita bisa buat semuanya sendiri maka kita akan sangat kaya. Kita disebut miskin karena banyak uang kita yang kita bawa ke luar daerah kita,” tegas dia.

Baca juga: Jenazah Korban Lakalantas Asal Sikka Dikuburkan Hari Ini

Gubernur juga terus berupaya agar industri-industri kecil dapat dibangun di Nusa Tenggara Timur untuk terus meningkatkan pendapatan daerah dalam proses pembangunan perekonomian yang lebih baik ke depan

“Saat di Maumere, saya melihat kita sudah mampu membuat mesin parut kelapa dan mesin cacah batang jagung sendiri. Kita juga bisa membuat sampo dan sabun dengan berbagai rasa seperti, aroma kopi, aroma coklat. Kita harus dukung agar meskipun tidak sempurna. Nantinya dari yang tidak sempurna ini lama-kelamaan akan menjadi sempurna. Kita harus lakukan ini agar uang kita jangan sampai lagi keluar ke luar daerah,”ujar.

Kampung Adat Digital Bank NTT

Sebelumnya, Kampung adat Bena di Kabupaten Ngada, adalah salah satu dari sekian kampung adat yang sudah mendapatkan sentuhan digitalisasi layanan perbankan sejak 24 Maret 2021.

Dalam status sebagai desa binaan Bank NTT, dan menjadi peserta dalam Festival Desa Binaan tahun 2021, Bank NTT sudah merubah berbagai infrastruktur disana.

Yakni mendesain pintu masuk sebagai gerbang penyambutan para tamu pengunjung. Jika sebelumnya pengunjung yang menggunakan kendaraan bisa langsung masuk kesana, maka akses jalan mobil ditutup dan didesain gerbang yang didesain arsitektur vernakuker Ngada, dilengkapi papan identitas sekaligus spot yang sangat bagus untuk memotret dan berswafoto.

Bank NTT menghadirkan spot yang pas bagi siapapun yang menginginkan gambaran yang utuh mengenai kampung ini.

Tidak hanya itu, pada pos depan sebagai pusat informasi pariwisata Kampung Adat Bena, Bank NTT menghadirkan agen DIA BISA serta layanan informasi digital mengenai sejarah kampung ini.

Baca juga: Hari Kedua Tim SAR Gabungan Cari Wisatawan Terbawa Arus Air Terjun Cunca Wulang

Pengunjung tinggal memindai kode digital pada media yang tersedia di pos itu, dan narasi mengenai sejarah Bena terpapar di layar handphone.

Bangunan itu dimanfaatkan oleh Bank NTT sebagai Lopo Dia Bisa Kampung Adat Bena. Di Lopo itu, para pengunjung kampung Adat

“Tinggal scan me melalaui smartphone, maka informasi dan sejarah tentang Kampung Adat Bena akan tersaji dengan lengkap,”ungkap Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho ketika mendampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengunjungi Bena,Jumat (15/4/2022).
Bank NTT juga menyajikan Mobile Banking yang memiliki aktivitas dan kanal-kanal menarik yang memiliki nilai tambah ekonomis.


“Dalam melakukan aktivasi mobile Banking, di dalamnya terdapat fitur untuk pembayaran dan pembelian maupun transfer. Seluruh penghuni Rumah Adat di Kampung Adat Bena ini sudah menjadi agen mobile Banking, karena siapapun bisa mengelola dan bisa menghasilkan pendapatan,” sebutnya.

Decak Kagum Gubernur

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang didampingi Bupati Ngada, Paru Andreas, ketika mengunjungi para pelaku UMKM di Kampung Adat Bena, kagum akan kemajuan layanan perbankan di kampung ini.

Baca juga: Wisatawan Terbawa Arus Cunca Wulang, BPOLBF Akan Rembuk Dengan Pemda Mabar

Tak satupun rumah warga yang dijadikan tempat usaha, dilewatinya. Satu persatu dimasuki, dan VBL cermat mengamati serta bertanya mengenai proses pembuatan serta penjalan aneka produk tenunan khas motif Bena, Ngada.

Tak sedikit dagangan yang dibeli dari para pelaku UMKM berupa tenunan yang merupakan karya intelektual para wanita di Kampung Adat Bena.

Seluruhnya menyediakan layanan pembayaran QRIS Bank NTT, dan dioperasikan oleh mama-mama di kampung adat ini.

“Semua penghuni Rumah Adat di Kampung Bena ini menggunakan Mobile Bangkin dan bayarnya menggunakan QRIS Bank NTT,” sebut Emanuel Sebo, Ketua Pengelola Pariwisata Kampung Adat Bena kepada Gubernur Laiskodat.

Saat itu, Gubernur Lasikodat ketika mengunjungi semua rumah adat di kampung itu selalu membeli setiap jualan yang disajikan di semua rumah adat.

Gubernur Laiskodat yang saat itu didampingi Wakil Ketua DPRD NTT Christian Mboeik memerintahkan Kepala Dinas Pariwisata Dr. Zet Sony Libing agar mendesain paket wisata ke Bena dalam momentum atraksi Reba yang akan berlangsung pada tanggal 27-29 Desember 2022 mendatang.

“Harus didesain paket wisata ke Bena dan dijual paket sehingga segala kebutuhan wisatawan yang hendak mengikuti upacara Reba terlayani dengan baik selama mengikuti upacara Reba, termasuk pakian adat yang dikenakan seluruh peserta. Ini akan membawa dampak perekonomian yang besar bagi masyarakat Kampung Adat Bena dan Kabupaten Ngada pada umumnya,” sebut Gubernur Laiskodat.

Baca juga: Wisatawan Terbawa Arus Cunca Wulang, BPOLBF Akan Rembuk Dengan Pemda Mabar


Kunjungan Gubernur Laiskodat ke Kampung Adat Bena itu merupakan rangkaian kunjungan kerja (Kunker) di Lembata dan daratan Flores selama 17 hari sejak Kamis (7/4/2022).

Gubernur didampingi Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dan dua Direktur diantaranya Paulus Stefen Messakh, dan Hilarius Minggu, Staf Khusus Prof. Daniel Kameo, Dr. Imanuel Blegur, H. Anwar Pua Geno, Esau Eno Sam Koene dan Bartol Badar serta sejumlah kepala dinas provinsi.

Gubenur NTT kunjung Flores lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved