Berita Rote Ndao

Cerita ABK KM Kuda Laut asal Rote Ndao, Kapal Karam dan Ditolong Patroli Australia 

Dua nelayan KM Kuda Laut asal Kabupaten Rote Ndao yang selamat dari musibah kapal karam di Perairan Australia akhirnya kembali ke kampung halaman.

Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/MARIO GIOVANI TETI
Melky Roni Arianto Giri (39), dan Habel Kanuk (44) dijumpai di rumah mereka masing-masing, Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao. Kamis, 21 April 2022. 

"Kami dibawa ke Darwin, karena kondisi juga sudah lemah saat itu. Ketika di rumah sakit, saya diberitahu oleh pihak rumah sakit, saya terkena Covid-19," katanya.

Bukan dirinya saja, diceriterakan Melky, ia serta Habel Kanuk langsung dikeluarkan oleh pihak rumah sakit dan karantina 10 hari di hotel. Setelah masa karantina selesai, dikeluarkan lagi mereka ke ruangan yang bebas. Dari situlah mereka berdua digabungkan satu kamar karena sudah tidak ada Covid-19.

Baca juga: Suami di Rote Ndao Tega Tabrak Istri dengan Sepeda Motor, Kesal Karena Ditegur Minum Minuman Keras

"Nah di situ, sempat saya tanya ke Konsulat RI yang ada di Darwin, terus pak, kira-kira kami kapan dipulangkan?
Pak Konsulat jawab, sementara masih diproses, kita tunggu data-data dari Indonesia dulu. Seperti KTP, urus Paspor dan sebagainya," terang Melky.

"Terus mereka tanya balik kepada kami. Sudah vaksin apa belum? Saya beritahu, waktu itu sempat mau vaksin di kampung, cuma sementara saya ada pekerjaan, maka saya tidak jadi vaksin. Karena tim vaksin katakan, kalau sementara bekerja tidak bisa divaksin. Maka saya divaksin saat itu," lanjutnya.

Melky mengakui, soal perawatan medis di Australia yang bagus dan makan minum di Australia terjamin. Dikatakannya, total lamanya ia dan Habel di Darwin, Australia, yakni 20 hari. 

"Kami berangkat dari Australia, hari Kamis, 14 April 2022, transit di Singapura, lalu ke Jakarta. Di Jakarta, saya dan Habel karantina selama 5 hari. Karena vaksinnya baru sekali. Kami harus karantina di Wisma Atlet," pungkasnya.

"Mereka (pihak Wisma Atlet) tanya kepada kami, kenapa penerbangannya tidak langsung ke Bali, sebenarnya bisa, hanya harus vaksin kedua dan ketiga. Kami baru vaksin pertama, jadi tidak bisa. Kalau saudara Riky Balu bisa, karena sudah vaksin kedua," sambungnya.

Hari Rabu, 20 April 2022, pagi dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB, Melki dan Habel berangkat dari Jakarta dengan pesawat Batik Air dan tiba di Kupang. Dan sekitar pukul 16.00 Wita, mereka berdua tiba di Bandar Udara D. C. Saudale, Rote Ndao.

"Sebenarnya kami bertiga berangkat sama-sama. Saat mau penerbangan, penyakit dari saudara Riky Balu kumat lagi, ia langsung masuk ruang icu untuk mendapat perawatan medis lagi," kata Melky.

Menurutnya, ia dan Habel tidak tahu pasti, kapan Riky mau kembali, keadaannya bagaimana, karena ketika mereka berdua di Darwin, Riky di Brome dan masih dalam perawatan medis di Royal Perth Hospital. Mereka berdua terpisah dari Riky.

"Kami hanya berdoa untuk teman-teman yang adalah saudara saya, semoga Tuhan selalu memberikan mereka tempat terbaik. Karena musibah datang kita tidak tahu," tutup Melky.

Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang ABK KM Kuda Laut yang selamat, Habel Kanuk, sahabat Melki Giri, yang secara bersamaan dipulangkan dari Australia.

saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Kamis, 21 April 2022 di rumahnya,  Dusun Hundihuk Timur, Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao.

Sementara itu, saat berada di rumah Habel Kanuk, Kepala Desa Hundihuk, Yunus Modok,  mengatakan bahwa mengatasnamakan masyarakat Hundihuk, dirinya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Australia.

"Kami berterima kasih kepada pihak Pemerintah Australia yang sudah berupaya menolong ketiga saudara kami, Bapak Habel Kanuk, Bapak Melkianus Giri dan Bapak Riky Balu," ungkap Kades Yunus.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved