Berita Nasional

15 Suspek Hepatitis Terdeteksi di Indonesia, Ini Respon Menteri Kesehatan Budi Sadikin

Penelitian sedang dilakukan bersama-sama oleh peneliti Indonesia yang bekerja sama dengan WHO, Amerika Serijat dan Inggris.

Editor: Gordy Donovan
Tangkap layar Sekretariat Presiden
KONPERS - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers terkait Evaluasi PPKM Jawa-Bali secara virtual, Senin (18/4/2022). 

TRIBUNFLORES.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, saat ini tercatat 15 kasus dugaan atau suspek hepatitis akut di Indonesia.

Tiga kasus pertama dilaporkan pada tanggal 27 April, beberapa hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan adanya kejadian luar biasa (KLB) atau outbreak di Eropa terkait hepatitis akut.

Menindaklanjuti hal itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membuat Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Mentan Terapkan Lockdown Zonasi, Cegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku

 

Dengan adanya SE itu diharapkan semua rumah sakit dan dinas kesehatan segera melakukan surveillance monitoring terhadap kasus hepatitis akut.

"Tanggal 27 April itu kita sudah langsung mengeluarkan surat edaran agar semua rumah sakit dan dinas kesehatan melakukan surveillance monitoring terhadap kasus ini," kata Budi dalam keterangan pers usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/5/2022).

Kemenkes, lanjut Budi, juga telah berkomunikasi dengan Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat dan Pemerintah Inggris untuk memperoleh informasi mengenai hepatitis akut.

Saat ini masih belum bisa dipastikan virus yang menjadi penyebab hepatitis akut.

Penelitian sedang dilakukan bersama-sama oleh peneliti Indonesia yang bekerja sama dengan WHO, Amerika Serijat dan Inggris.

Baca juga: Waktu Tujuh Menit Melki Laka Lena Bermakna Bagi SMA SKO SAN Bernardino Lembata

"Memang kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang 100 persen menyebabkan adanya penyakit hepatitis akut ini," jelas Budi seperti dikutip Sekretariat Kabinet RI.


"Sekarang penelitian sedang dilakukan bersama-sama oleh Indonesia, bekerja sama dengan WHO dan kita bekerja sama dengan Amerika (Serikat) dan Inggris, untuk bisa mendeteksi secara cepat penyebab penyakit ini," tambahnya.

Namun, untuk sementara kemungkinan besar penyebab hepatitis akut adalah adenovirus strain 41.

"Kemungkinan besar adalah adenovirus strain 41, tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada adenovirus strain 41 ini," kata Budi.

Lebih lanjut, hepatitis akut diduga masuk ke Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.

Budi meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan, di antaranya dengan menjaga kebersihan diri.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved