3 Warga Tenggelam di Embung Waibao
Kronologi Nenek dan 2 Cucunya Tewas Tenggelam di Embung Waibao Flores Timur
Mendengar terikan sang nenek (Maria Fernandes), Matheus Miten Maran berlari ke lokasi dan melarangnya untuk ikut melompat.
"Saat dievakuasi, korban yang umur 4 tahun sempat muntah. Kita larikan ke Puskesmas tapi sudah tidak bisa diselamatkan," kata Matheus.
Ketiga korban disemayamkan di atas satu tempat tidur. Sang nenek dibaringkan di tengah dan diapit dua jenazah cucunya.
Di tenda duka, ada juga aparat kepolisian Polres Flores Timur dan ratusan warga. Rencananya, ketiga korban dikuburkan hari ini, Kamis 12 Mei 2022.
Diberitakan sebelumnya, tiga warga Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur (Flotim) tewas tenggelam di embung yang berada di wilayah itu, Rabu 11 Mei 2022, sekitar pukul 15.30.
Ketiga korban sempat dilarikan warga ke Puskesmas Waiklibang untuk mendapat pertolongan medis, namun nyawa ketiganya tak mampu diselamatkan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Diduga Kecewa, Warga Ende Bawa Jenazah ke Kantor Polisi
Tenggelam di Embung
Sebelumnya, tiga warga Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur (Flotim) tewas tenggelam di Embung Waibao, Rabu 11 Mei 2022, sekitar pukul 15.30 Wita.
Ketiga korban itu adalah Maria Fernandes (62) dan dua cucunya, Januarius Geroda Werang (4) dan Faldiyano Aloysius Thomas Werang (8).
Saksi mata, Matheus Miten Maran, Rabu 11 Mei 2022 malam menuturkan, kejadian itu berawal dari nenek Maria bersama dua cucunya itu mencuci pakaian di pinggir embung itu.
Tiba-tiba, korban Januarius Geroda Werang terjatuh ke dalam embung. Melihat adiknya terjatuh, sang kakak Faldiyano Aloysius Werang langsung melompat berniat menolongnya adiknya. Namun, sang adik langsung menghilang ke dalam dasar embung.
Mendengar terikan sang nenek, saksi langsung berlari ke lokasi dan melarangnya untuk ikut melompat. Namun, karena ingin menyelamatkan dua cucunya, sang nenek pun ikut melompat.
"Saat saya menolong, korban yang umur 8 tahun mesih tetap memeluk neneknya. Sementara korban yang terjatuh pertama, sudah hilang ke dalam dasar embung. Saya awalnya hendak melompat untuk bantu, tapi saya tau kalau di dalamnya licin karena endapan lumut dan sangat berbahaya," tuturnya.
Untuk membantu korban, ia lalu mengambil selang yang berada di tepi embung dan membuangnya ke dalam. Namun, sang nenek menolak memegang selang tersebut.
"Saya bisa selamatkan keduanya kalau nenek Maria mau pegang ujung selang dan saya bisa menarik mereka ke tepian. Dia (nenek Maria) malah meminta saya turun ke embung mencari cucunya, tapi saya tidak berani lompat," ungkapnya.
Baca juga: Ibu Kandung dan Istri Korban Penikaman di Sikka Menangis Histeris Lihat Jenazah Hans
Melihat Nenek Maria dan satu cucunya sudah kelelahan, saksi pun memutuskan berlari ke kebun memanggil suami nenek Maria, namun tak menemuinya.