Berita Lembata

Frater Paul Leo Leu Pimpin SMA SKO SMARD Lembata. 

Kongregasi Para Saudara Santa Perawan Maria, Bunda yang Berbelas Kasih melebarkan sayap mengelola SMA SKO San Bernardino (SMARD) Lembata.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/RICKO WAWO
Acara pelantikan Kepala SMA SKO San Bernardino (SMARD) Frater Paul Leo Leu, S.Pd, M.Si,Jumat 3 Juni 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Selama ini, yang diketahui SMATER Lembata adalah SMA Frater Don Bosco Lewoleba, terletak di Lamahora. Tetapi kali ini, kongregasi Congregatio Fratrum Beatae Mariae Virginis (Kongregasi Para Saudara Santa Perawan Maria, Bunda yang Berbelaskasih) yang didirikan 1844 melebarkan sayapnya dengan mengelola SMA SKO San Bernardino (SMARD) menugaskan Frater Paul Leo Leu, S.Pd, M.Si, menjadi Kepala SMA SKO SMARD. 

Terhadap terobosan ini, Markus Labi, Ketua Cabang Yayasan Koker menyambutnya dengan gembira. 

Setelah mengambil sumpah jabatan pada Jumat 3 Juni 2022, Markus mengungkapkan bahwa Yayasan Koker merasa bangga karena bisa bekerjasama dalam persaudaraan dengan para frater CMM.

Ungkapan itu pula telah disampaikan kepada pimpinan CMM Indonesia dalam pertemuan pada Senin 23 Mei 2022 yang lalu.

Baca juga: Miss Anna Mengajar Bahasa Inggris Gratis di Taman Daun Lembata, Di China Digaji Rp 50 Juta Per Bulan

Oleh karena itu, Markus yang sekaligus Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lembata itu meyakini bahwa pengalaman para frater mengelola pendidikan akan berimbas pada kemajuan SMARD ke depannya. 

Perkenalan antara Yayasan Koker dengan Frater Paul sebenarnya hanya melalui media. Aneka pemberitaan di media online tentang Yayasan Koker menjadi kesan yang mendalam. 

“Saya ini orang yang cepat tergerak dan berbelas kasih. Rasa belas kasih itu pula yang diajarkan dalam kongregasi kami. Saya melihat, bagaimana mungkin orang sederhana yang masih berjuang untuk hidup seperti pengurus Yayasan Koker tetapi mereka ingin berbuat sesuatu. Saya sebagai anak Lembata juga merasa menjadi bagian dari sikap seperti ini dan segera tergerak untuk ikut ambil bagian”, demikian ungkap pria kelahiran Aliuroba, 22 April 1976. 

"Ketua yayasan mengundang saya untuk melihat sendiri keadaan di SMARD secara langsung di Lembata  pada akhir April 2022. Dari pertemuan langsung dan juga beberapa kali diwawancara secara online, akhirnya kami sepakat bahwa apa yang saya rasakan itu tidak beda dengan kenyataan dan kami sepakat untuk memulai kerjasama ini," demikian kisahnya.

Baca juga: Aipda Anino, Polisi Baik Hati Polres Lembata Itu Pergi Selamanya

Setelah dialog dan juga komunikasi dan pertemuan dengan pimpinan CMM Indonesia dengan Ketua Cabang Yayasan Koker Lembata, akhirnya disepakati. 

Terhadap kesepakatan ini, Paulus Doni Ruing, Pengawas Yayasan Koker mengatakan kehadiran Frater Paul adalah sebuah berkat.  Paulus mengungkapkan bahwa mendapatkan seorang frater CMM yang juga S2 Biologi (dari Universitas Negeri Manado) adalah sebuah berkat ganda bagi Yayasan, demikian ungkapkan. Bagi Paulus, tidak semua sekolah punya pimpinan S2 sama seperti standar yang selalu dimiliki SMARD sejak berdiri. 

Hal yang sama diungkapkan Yosep Dai Luon, salah seorang anggota Yayasan. Menurut pria asal Lewokurang Lembata itu, di tangan kepemimpinan Frater Paul, pengelolaan potensi yang dimiliki Yayasan akan lebih maksimal lagi. 

Menurutnya dengan meningkatkan kuantitas murid yang dengan sendirinya menaikkan dana BOS akan menjadi sebuah bantuan berharga untuk pengelolaan pendidikan ke depannya.

Baca juga: Oknum Guru SMAN 1 Nagawutung Lembata Hamili Siswinya Diberhentikan

Saat ditanya, apa program ke depannya untuk menjadikan SMARD menjadi sebuah sekolah yang diminati masyarakat, pria yang pernah mengikuti pertukaran frater novis tahun 2002 di Kenya dan kemudian berkarya sebagai guru di negara yang sama (2009-2013) itu mengatakan bahwa kuncinya ada pada para guru untuk memiliki komitmen bersama membentuk persaudaraan. 

“Sebagai guru kita bisa marah tetapi setelah itu harus merangkul kembali siswa. Sebagai guru kita harus ‘touch’ alias menyentuh hati anak dan kemudian baru ‘teaching’ mengajar. Kalau hati anak sudah disentuh maka akan mudah kita ajarkan mereka," demikian ungkap Kepala SMA Don Bosco Manado periode 2013-2016 tersebut. 

Kelemahlembutan bagi pria yang suka tik-tok ini harus disertai disiplin. Para guru perlu menunjukkan teladan yang baik agar mudah diikuti dan diteladani para siswa. 

“Saat saya masuk di SMARD, meski sekolahnya kecil tetapi tertata dan anak-anak kelihatan bersikap dengan sangat baik. Itu adalah contoh yang baik yang telah ditinggalkan oleh Ibu Marlin Baok, M.Pd dalam menahkodai sekolah selama 5 tahun terakhir," demikian ungkapnya.

Baca juga: DPRD dan Penjabat Bupati Lembata Bahas Persiapan Liga 3 ETMC di Lembata

Untuk itu, Frater Paul mengucapkan terimakasih karena Ibu Marlin telah meletakkan dasar yang kokoh dan tinggal ia lanjutkan. Ia juga berterimakasih karena Ibu Marlin masih menyertainya sebagai Wakasek Kurikulum sekaligus menjadi representasi untuk pendirian Institut Teknologi dan Pendidikan Vokasi (INTEL) di Lembata. 

Branding SMARD 

Saat ditanya tentang apa program SMARD ke depannya? Paria asal Aliuroba Kedang itu mengatakan bahwa branding merupakan prioritas. 

“Sebagai sekolah olahraga, maka saya akan fokus pada cabang olahraga tertentu yang bisa dijadikan branding dan dikembangkan dengan fasilitas yang baik," tuturnya. 

Hal yang sama disampaikan Frater Paul pada saat tatap muda online dengan Yayasan Koker Niko Beeker sehari sebelum pelantikan.

Baca juga: Penjabat Bupati Lembata Beri Sinyal Penyesuaian Jabatan Kepala BAKD

Dr Wilhelmus Ola Rongan sangat sepakat dengan program branding. Namun demikian, Ola mengungkapkan bahwa perlu disertai identifikasi dengan data, lalu merumuskan fasilitas serta pelatih agar kemudian branding itu bisa terbentuk secara gradual. 

Hal yang sama ditekankan Dr Hipolitus Kristoforus Kewuel. Dosen Universitas Brawijaya itu bahkan menyatakan bahwa branding itu bisa dikembangkan lebih profesional menjadi seperti Training Centre (TC). Dari TC ini bisa jadi produk yang bisa menghidupi SMARD. 

Terkait branding, Wilem Lojor, pendiri Yayasan Koker mengatakan bahwa selama ini Kempo dan Pencak Silat merupakan program unggulan. 

“Ibu Rosalia Lepang Wator merupakan guru yang sangat berprestasi dan telah merebut medali emas dalam bidang Kempo. Karena itu, Kempo bisa menjadi salah satu cabang yang bisa diangkat menjadi branding Selain itu, pak Iron Tolok juga sangat piawai dalam pencak silat sehingga bisa diorbitkan menjadi cabang olahraga favorit," demikian ungka CEO Lembata Sport and Security.

Baca juga: Suku Kowalolong Layangkan Gugatan Kasus Tanah ke Pengadilan Negeri Lembata

Dalam acara tersebut, selain melantik Fr Paul Leo Leu CMM sebagai kepsek, juga dilantik Ibu Marlin Baok M.Pd sebagai Wakasek Kurikulum dan Ibu Rosalia Lepang Wator, S.Pd sebagai Wakasek Kesiswaan. 

Acara pelantikan yang dilaksanakan dalam kesederhanaan dan penuh sukacita itu dihadiri oleh perwakilan frater CMM Lamahora. Hadir Kepala SMA Don Bosco, Ketua Cabang Yayasan CMM Lembata, dan Sekretaris Yayasan. 

Selain itu hadir pengawas SMA se-Lembata yang menjadi sebuah tanda dukungan dan kerjasama ke depannya. Hujan lebat turun setelah acara pelantikan itu dimaknai Frater Paul sebagai sebuah berkat dari alam untuk karya baru. 

Berita Lembata lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved