Cerita Sopir di Sikka Banting Setir Jualan Kaos Kaki, Rahmad: Bisa Beli Ikan & Sayur

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Akibat sepinya penumpang membuat seorang sopir mobil taksi di kabupaten Sikka, NTT terpaksa harus banting setir berjualan kaos kaki keliling.

Demikian dikatakan Rahmat Budiman (60) Warga Dusun Eha, Desa Wolomotong Kecamatan Doreng saat ditemui TribunFlores.com di pasar Rakyat Talibura Sabtu 11 Juni 2022 Pagi.

Sebelumnya, Rahmad merupakan seorang sopir mobil taksi pedesaan di Wilayah kecamatan Doreng.

Baca juga: Sebulan KPPD PAN Ngada Buka Pendaftaran Bakal Calon Legislatif

Sejak dua bulan terakhir ini, ia pun benting setir berjualan Koas kaki karena sepinya penumpang.

"Sudah dua bulan saya jualan kaos kaki keliling pasar, karena sepinya penumpang" katanya.

Menurutnya, dengan modal seadanya ia mulai buka usaha barunya menjual berbagai jenis kaos kaki mulia dari ukuran anak-anak Sekolah dasar hingga orang dewasa.

Meski demikian, keuntungan dari hasil penjualannya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Kalau ramai alhamdulillah bisa beli ikan dan sayur,"ujar Rahmad.

Rahmad berharap kepada pemerintah untuk membantu menambah modal usaha agar ia bisa memperbanyak barang untuk usahanya.

Baca juga: Gubernur VBL Ajak Kolaborasi Cegah Masalah Stunting di NTT

BERITA SIKKA LAINNYA:

Petugas kesehatan (Nakes) dari Puskesmas Watubaing membagikan 100 kelambu untuk warga dusun Klatang di Desa Wailamung, kecamatan Talibura Kabupaten Sikka Jumat 10 Juni 2022.

Hal ini dalam rangka Untuk mencegah terjadinya kembali kasus Malaria,

Sebelum dibagikan kepada warga, petugas kesehatan memberikan sosialisasi kepada warga terkait menggunakan kelambu secara benar.

Nakes Puskesmas Watubaing, Aprianus Wangga, menjelaskan, pemakaian kelambu harus diperhatikan.

Kelambu berinsektisida yang baru saja dikeluarkan dari bungkus, sebaiknya diangin-anginkan terlebih dahulu di tempat teduh sampai baunya hilang (sehari semalam) sebelum dipasang.

Pemasangan kelambu juga harus diperhatikan. Pastikan mengikatkan keempat tali kelambu pada tiang tempat tidur atau pada paku di dinding.

Pada saat tidur dalam kelambu, seluruh ujung bawah kelambu dumasukkan ke bawah tempat tidur atau matras, sehingga tidak ada kemungkinan nyamuk masuk ke dalam kelambu.

Baca juga: Pemda Flotim Kaji Ulang SK Mutasi, Staf Lalai Diperiksa Inspektorat

Tidak hanya digunakan, warga pun perlu merawat kelambu dengan baik. Kelambu diperiksa secara teratur untuk mengetahui ada tidaknya lubang atau bagian yang robek untuk segera dijahit.

Selain itu, kelambu dicuci dengan cara dicelup-celupkan dengan air berlarutan deterjen, tidak boleh direndam. Setelah itu, kelambu dikeringkan dengan dijemur tanpa terkena sinar matahari.

"Harapan kami, kelambu anti nyamuk yang kami bagikan dapat membantu warga terhindar dari gigitan nyamuk malaria," ujarnya.

Panjat Tiang dan Pohon

Sementara itu, ribuan warga Kabupaten Sikka, NTT berhamburan dalam laga final turnamen voli Virgin Cup yang dihelat di Lapangan Lokan Plading Alexander Idong, Desa Nelle Urung, Kecamatan Nelle, Jumat, 10 Juni 2022 malam.

Ribuan warga itu bahkan memanjat beberapa pohon yang ada disekitar lapangan demi menyaksikan tim kesayangannya bertanding, sekaligus memberikan dukungan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Tangkap Oknum Mahasiswa Asal Papua di Ende, Beli Narkoba dari Spanyol

Riky Lehan (28), salah seorang warga dari Kecamatan Nita mengatakan, ribuan suporter itu sudah memadati lapangan sejak pukul 17.00 sore wita.

"Ini ada tiga pertandingan final. Yang pertama itu rebut juara tiga, laga kedua final voli Waria (transgender), dan partai terakhir rebut juara satu antar klub," katanya kepada wartawan.

Menurut dia, ribuan suporter bak semut yang berkeriap itu menandakan antusias dan kecintaan penonton terhadap turnamen olahraga bola voli. Disetiap kesempatan turnamen di Kota Maumere, lanjut dia, warga kota nyaris tidak alpa menyaksikan timnya berlaga.

"Saya merasa senang karena ramai. Ada yang naik pohon sampai atap rumah warga. Malam-malam kemarin juga ramai tapi malam ini paling ngeri sudah. Warga disini paling hobi nonton bola, entah voli atau bola kaki pasti mereka datang," ceritanya.

Maria Yustina (25), penonton lainnya memilih pulang lebih awal karena lapangan terlalu sempit, sementara jumlah suporter semakin berhamburan. Menurutnya, lapangan Lokan Plading Alexander belum cukup mampu menampung jumlah suporter saat laga final.

"Sesak sekali kaka, lebih baik saya pulang. Untuk info tim yang menang nanti bisa whatsapp teman," katanya sambil berlalu pergi.

Tak berselang lama, komentator lantas memberikan himbauan kepada suporter agar tetap menjaga keamanan sepanjang laga final.

Baca juga: DPRD Flotim Soroti Ulah Oknum ASN Viralkan SK Mutasi Jabatan di Medsos

Ia meminta keja sama antara panitia, pihak keamanan dan para suporter untuk meyukseskan partai final hingga selesai pertandingan dengan aman dan damai.

"Saya minta kerja sama yang baik dari kita semua," imbuhnya menggunakan pengeras suara.

Berita Sikka lainnya