Berita Nasional

Perlu Waspada, Ini Dampak Fenomena Langka Bulan Baru Mikro Diapit 2 Supermoon

Sementara, fenomena supermoon 2022 berikutnya akan terjadi pada 14 Juli 2022 yang disebut dengan Purnama Rusa Super (Full Back Moon).

Editor: Gordy Donovan
ISTIMEWA
ILUSTRASI BULAN - Fenomena 'Supermoon' akan terjadi bulan Juni hingga Juli 2022. 

Meskipun konfigurasi Bulan berlawanan arah dengan Matahari seperti ketika terjadi purnama, akan tetapi gaya diferensial yang ditimbulkan oleh Bulan dan Matahari memiliki arah yang sama.

Andi menjelaskan, secara umum, gaya diferensial pasang purnama 27-36 persen lebih besar dibandingkan saat pasang perbani, jika dibandingkan pada jarak yang sama.

Konfigurasi ini juga diperkuat oleh Bulan yang mencapai titik terdekat Bumi saat purnama stroberi super dan purnama rusa super, dengan pertambahan gaya sekitar 25,5 persen dari gaya diferensial pada jarak rata-rata Bumi-Bulan.

Meskipun saat bulan baru stroberi mikro, Bulan mencapai titik terjauh Bumi; sehingga mengalami perlemahan gaya sekitar 15,5 persen dari gaya diferensial pada jarak rata-rata Bumi-Bulan.

Dalam kasus bulan baru stroberi mikro ini, gaya diferensial Bulan saat bulan baru mikro lebih kecil 32 persen dibandingkan dengan saat purnama super, sehingga resultan gaya saat bulan baru mikro sama lebih kecil 3,6 - 3,7 persen dibandingkan dengan bulan perbani super.

Baca juga: Cerita Pria Asal Makassar, Nekat Rantau Jual Buah-buahan di Maumere, Sikka

Dengan demikian, perlu diwaspadai pasang laut tetinggi saat 14 Juni dan 14 Juli 2022, terutama bagi para nelayan dan masyarakat yang akan beraktivitas di perairan.

Andi mengimbau bagi yang berprofesi sebagai nelayan untuk tidak melaut antara dua hari sebelum hingga dua hari sesudah puncak fenomena ini, yakni antara 12-16 Juni dan 12-16 Juli 2022 mendatang.

“Perhitungan ini semata-mata hanya mempertimbangkan faktor astronomis saja dan tidak mempertimbangkan gelombang laut akibat badai angin,” jelasnya.

Pasang laut pada 29 Juni 2022 secara astronomis juga perlu dipertimbangkan, karena rasio resultan gaya purnama super terhadap bulan baru mikro (+1,32) hampir mendekati rasio resultan gaya bulan baru mikro terhadap bulan perbani mikro (+1,35).

Dengan kata lain, gaya pasang laut saat bulan baru mikro secara logaritmik adalah 52 persen gaya pasang laut saat bulan perbani super.

Oleh karena itu, perlu diwaspadai pasang laut ini antara dua hari sebelum hingga dua hari sesudah puncak fenomena ini, yakni antara 27 Juni hingga 1 Juli 2022 mendatang.

Baca juga: Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat Pimpin Misa Pentahbisan 15 Diakon di Ritapiret Maumere


Fenomena Langka 9 Tahun Sekali

Dalam waktu dekat ini, akan ada fenomena langit langka yang terjadi 9 tahun sekali. Fenomena langka tersebut adalah bulan baru mikro yang diapit dengan dua peristiwa supermoon.

Peneliti di Pusat Riset dan Antariksa LAPAN Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan, mulai tanggal 14 Juni hingga 14 Juli mendatang, akan ada dua kali supermoon yang berdekatan terjadinya dengan bulan baru mikro.

“Purnama Super (Supermoon) dan Bulan Baru Mikro (Micro New Moon) yang terjadi di bulan Juni-Juli itu terjadinya sembilan tahun sekali,” kata Andi kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2022).

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved