Berita Sikka
Berburu Pakaian Bekas di Pasar Nita, Sikka
Pakaian bekas pakai atau rombengan adalah sebutan bagi sebagian perempuan di Sikka yang hobi mengincar pakaian bekas impor tersebut.
"Rombengan ini saya beli dari pedagang pertama di Maumere ini, jadi saya beli pakai karungan dalam satu karung sudah dicampur lengkap dengan berbagai jenis dan model pakaian,"ucapnya.
Ia mengaku berjualan pakaian bekas RB tersebut sudah tujuh tahun, terhitung dari tahun 2015.
Jual Garam di Sikka
Sementara itu, Yosefina Sota (38) warga asal Kampung Garam, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka merupakan penjual garam.
Sudah hampir lima belas tahun ia bergulat dengan usahanya demi menafkahi keluarga.
Hampir setiap hari ia terus berjualan pasar, dari pasar ke pasar demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
Hari ini, Kamis 30 Juli 2022, Yosefina berjualan garam di Pasar Nita, tepatnya di Desa Nita, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka.

Pukul pukul 06.00 Wita, ia sudah berada di Pasar Nita untuk menjajakan garam hasil produsi rumah tangga.
Ibu dari tiga orang anak ini berjualan garam tepatnya depan pintu masuk Pasar Nita.
Garam yang ia jual adalah hasil olahan tangannya sendiri, dalam kurun waktu satu hari saja.
"Saya masak sendiri garam ini dan prosesnya hanya satu hari langsung jadi," ujar Yosefina saat dijumpai TRIBUNFLORES.COM dilapak jualannya.
Ia menyampaikan hasil olahannya bisa menghasilkan Rp.300-400, dalam sekali jualan.
Yosefina mengaku berjualan garam demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Wanita yang sering di sapa mama Vina ini, mengaku selama belasan tahun menjadi pedagang garam, ia bisa membeli sebidang tanah dan membangun rumah untuk ia dan keluarganya.
"Dari hasil saya jualan garam ini, saya sudah beli tanah, bangun rumah buat kami tinggal, dan biaya uang sekolah anak", tuturnya.
Baca juga: 43 Kontingen KORMI NTT Tampil di Festival Olahraga Rekreasi Nasional Palembang