Berita Sikka

Berburu Pakaian Bekas di Pasar Nita, Sikka

Pakaian bekas pakai atau rombengan adalah sebutan bagi sebagian perempuan di Sikka yang hobi mengincar pakaian bekas impor tersebut.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MARIA MANGKUNG
PAKAIAN BEKAS - Sejumlah pengunjung sedang mengecek pakaian bekas RB atau rombengan di Pasar Nita, Kabupaten Sikka, Kamis 30 Juni 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ria Mangkung

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Pakaian bekas rombengan (Rb) menjadi incaran sebagian kaum perempuan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Seperti yang terlihat di Pasar Nita, Kecamatan, Kabupaten Sikka, Kamis 30 Juli 2022.

Pakaian bekas pakai atau rombengan adalah sebutan bagi sebagian perempuan di Sikka yang hobi mengincar pakaian bekas impor tersebut.

Sebagian perempuan yang mengincar rombengan tersebut, berasal dari berbagai Kecamatan yang ada di Nian Tana Sikka, dari Kecamatan Paga, Lela, Koting, dan sebagian besar berasal dari Kecamatan Nita.

Baca juga: Rutan Maumere Canangkan Pelayanan Publik Berbasis HAM Bagi Warga Binaan

 

Pakaian bekas ini menjadi incaran para perempuan di Sikka, karena keunikan bentuk dan modelnya, diantaranya dari kemeja, dress, pakaian anak-anak, serta celana panjang dan juga pendek dijual lengkap.

Marta (35) salah satu peminat pakaian bekas RB asal Desa Ribang, Kecamatan Koting, mengatakan pakaian bekas memiliki keunikan model juga harganya terjangkau dan memiliki kualitas yang sangat baik.

"Saya beli satu baju kaus ini senilai Rp.5000, selain harganya murah kualitas kainnya sangat bagus dan tidak bikin panas", jelasnya saat dijumpai di Pasar Nita.

Marta menjelaskan dirinya berminat pakaian bekas impor tersebut dari masa ia masih remaja.

"Saya memang hobi beli sekali dengan pakaian RB dari masa saya masih gadis remaja,", ungkapnya.

Pakaian bekas RB atau rombengan tersebut dijual dari harga Rp.5000- Rp.50.000 dengan berbagai bentuk dan model yang ada.

Pengunjung lainnya, Yanti (40) asal warga Desa Nita, Kecamatan Nita, mengatakan ia suka mengoleksi barang bekas impor karena unik dan berbeda dengan barang yang ia dapatkan di Swalayan atau Toko.

"Saya senang koleksi rombengan karena unik dan hanya satu orang saja yang punya, jadi sangat berbeda dengan barang di toko," tutur Yanti.

Baca juga: BREAKING NEWS : Dampak Gelombang Rossby, Sejumlah Wilayah di Nagekeo Dilanda Banjir & Longsor

Sementara itu, Mariam salah satu pedagang pakaian bekas RB di Pasar Nita menyampaikan pakaian bekas impor yang ia jual ini dibeli di Maumere dari tangan pedagang pertama.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved