Berita NTT

Pemerintah Bangun Pusat Data di Labuan Bajo,Batam,Jakarta dan IKN

Menteri Komunikasi dan Informatika RI,Johnny G. Plate mengatakan pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur hilir digital.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/GECIO VIANA
Menkominfo RI, Johnny G. Plate diwawancarai usai pembukaan pertemuan Ketiga Digital Economy Working Group (DEWG) G20 Indonesia di Hotel Meruorah Labuan Bajo, Rabu 20 Juli 2022. 

 Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Gecio Viana

TRIBUNFLORES.COM,LABUAN BAJO-Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Johnny G. Plate mengatakan, pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur hilir digital.

Hal tersebut disampaikannya usai pembukaan pertemuan Ketiga Digital Economy Working Group (DEWG) G20 Indonesia di Hotel Meruorah Labuan Bajo, Rabu 20 Juli 2022. 

"Pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur hulu, tapi pemerintah juga mendorong agar infrastruktur hilir digital kita bangun dengan serius dan serius juga," katanya. 

Infrastruktur hilir, kata Johnny, seperti pusat data dan pemerintah saat ini sudah menyiapkan pusat data di 4 lokasi di Indonesia yakni Jakarta, Batam, Labuan Bajo, dan Ibu Kota Negara baru Nusantara.

Baca juga: Remaja NTT Raih Prestasi di Pemilihan Putra-Putri Remaja Nusantara

"Infrastruktur hilir itu seperti pusat data, nah  pemerintah saat ini sudah menyiapkan pusat data pemerintah di 4 lokasi nasional, Mudah-mudahan yang pertama akan segera bisa tahun ini groundbreaking-nya di Jakarta," jelasnya. 

Infrastruktur hilir itu juga dalam rangka konsolidasi data pemerintah untuk menghasilkan satu data dengan mudah.

"One data policy dan data driven policy itu bisa kita terapkan, kalau pemerintah mimpinya pusat data sendiri yang berbasis clouds," ujarnya. 

Untuk sektor privat, lanjut  Johnny, pemerintah juga mendorong pengembangan pusat data.

Baca juga: Kisah Juru Parkir di NTT, Tak Menyangka Anaknya Lulus Jadi Polwan

"Kami dorong seperti saat ini mengembangkan pusat data atau membangun infrastruktur hilir digital, digital down steam infrastruktur perlu kita bangun," katanya. 

 Johnny menjelaskan, konsumsi data per kapita di Indonesia dinilai masih sangat rendah, yakni 1 Watt per kapita, dibandingkan dengan negara Singapura yakni 100 Wat per kapita. 

"Itu artinya potensinya sangat besar, kalau dibandingkan negara negara tetangga, Singapura misalnya, itu 100 Watt per kapita. Nah, untuk negara kita yang kepulauan, Jepang misalnya, itu 10 Watt per kapita. Nah nanti jika kita mengejar supaya 10 Watt per kapita, kita membutuhkan 3 gigawat listrik. Berarti upside bisnisnya besar dan kebutuhan pusat data kita besar, pusat data kita harus berbasis international standard," jelasnya. 

Sehingga, dalam pertemuan ketiga DEWG G20 di Labuan Bajo, isu data menjadi isu serius yang dibicarakan.

Baca juga: BREAKING NEWS : Dua Warga NTT Meninggal Dunia Terseret Arus di Pendulang Papua

"Jadi industri penting tidak hanya untuk nilai-nilai ekonomi di data, tapi data berkaitan dengan geopolitik, geo strategis dan kedaulatan negara, sehingga perlu dibicarakan agar tata kelola dan goverment data dapat dilakukan dengan baik," katanya. 

Pihaknya menyiapkan infrastruktur digital dengan baik dengan harapan nantinya Indonesia menjadi hup digital di Asean. 

"Sehingga di akhir kabinet ini, fondasi-fondasi infrastruktur digital itu sudah disiapkan dengan baik, sehingga kita dapat berkembang dan menjadi hup digital di Asean. Indonesia menjadi hup digital di Assean karena memang kita lakukan hal ini dengan serius dan sungguh-sungguh.Sekali lagi infrastruktur dibangun dengan masif, besar-besaran dan menjangkau seluruh wilayah di tanah air, tapi kami juga perlu mendorong agar down streamnya sektor hilir digital dimanfaatkan dan digunakan sebaik-baiknya oleh ekosistem nasional kita," jelasnya. 

Pihaknya juga mendorong pengembangan dan pembangunan digital talent atau sumber daya manusia digital.

Baca juga: Ini Penyebab Suhu Dingin Melanda NTT

"Yang menjadi tantangan bagi kita ialah manfaat digital ekonomi kita yang bertumbuh dan berkembang dengan pesat ini bisa dinikmati oleh segenap masyarakat, secara khusus masyarakat menengah bawah. Itu yang harus kita dorong," katanya. 

Menurutnya, menjadi tugas sekaligus tantangan, bahwa masyarakat atau kekuatan ekonomi dalam negeri mengambil bagian yang aktif di dalamnya, sehingga manfaat digital ekonomi yang bertumbuh dan berkembang dengan pesat ini dapat dinikmati oleh segenap masyarakat secara khusus untuk masyarakat menengah ke bawah. 

"Pemerintah dan operator-operator infrastruktur hulu TIK bekerja sungguh-sungguh," katanya. 

Berita NTT lainnya

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved