Camilan Khas Flores
Cara Membuat Jagung Titi, Ole-ole Khas Flores Timur
Timotius Beda Lema, warga setempat menuturkan, jagung titi kerap disuguhkan dalam acara adat maupun saat menerima tamu.
Laporan TRIBUNFLORES.COM, Paulus Kebelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Selain terkenal dengan Tarian Hedung, masyarakat Adonara, Kabupaten Flores Timur juga gemar membuat camilan jagung titi.
Cemilan khas ini sudah merupakan makanan lokal masyarakat Flores Timur dan Lembata. Menyeruput kopi atau teh saat pagi dan petang rasanya belum komplit jika tanpa jagung titi.
Regina, warga Desa Dawataa, Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, mengatakan bahwa jagung titi dibuat dari jagung pulut yang berwarna putih karena teksturnya lebih lembut dan lengket.
"Rendam beberapa jam dulu baru panaskan setengah matang dalam priuk tanah. Wadah memasak itu kami sebut dengan nama kewik," ujar Regina pada Minggu 24 Juli 2022.
Baca juga: Kapal Pesiar di Labuan Bajo Ditertibkan dan Wajib Gunakan Produk UMKM NTT
Ia mengatakan, kewik (periuk tanah) dibeli dari para pengrajin asal Pulau Solor. Kewik sudah ada sejak dahulu dan menjadi satu-satunya wadah untuk memanaskan jagung sebelum dipipihkan.
Setelah dipanaskan dalam kewik menggunakan kayu bakar, jagung pulut setengah matang itu dititi menggunakan batu berukuran dua kali kepalan orang dewasa. Tak ada alat modern selama proses pembuatan jagung titi.
"Dari dahulu alatnya batu dan kewik. Kami angkat juga pakai tangan kosong. Sudah terbiasa jadi tangan tidak melepuh (luka akibat terkena api)," terangnya.
Regina menuturkan, jagung titi saat ini menjadi ladang ekonomi masyarakat selain berkebun dan menenun. Harganya dibanderol senilai Rp 50.000 sampai ratusan ribu tergantung banyaknya pesanan.
"Untuk cemilan keluarga. Saya juga jual, harganya 50 ribu per toples sedang. Warga desa biasa pesan, ada juga orang dari luar," ceritanya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Flores Hari Ini, Senin 25 Juli 2022
Ia mengatakan, aktivitas ini sudah dilakukan saat usianya masih remaja. Regina mengaku senang lantaran jagung titi merupakan makanan khas dan kebanggaan orang Flores Timur dalam rumpun etnis Lamaholot.
"Saya titi jagung dari kecil. Saya kurang tahu sekarang usia saya berapa, mungkin 60-an tahun. Bangga karena jagung titi sudah ada sejak dulu," katanya sambil tersenyum.
Timotius Beda Lema, warga setempat menuturkan, jagung titi kerap disuguhkan dalam acara adat maupun saat menerima tamu.
"Kalau kami berkumpul di rumah adat, pasti ada jagung titi. Ini merupakan makanan lokal yang membanggakan," katanya saat menemani wartawan berkeliling Desa Dawataa.