Berita Manggarai Barat
ASITA NTT Dorong Komunikasi Pemerintah dan Pelaku Wisata Bahas Tarif TNK
ASITA NTT mengingatkan pemerintah dan pelaku usaha sektor wisata berkomunikasi secara baik membahas tarif masuk ke Taman Nasional Komodo yang tertunda
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Irfan Hoi
TRIBUNFLORES.COM,KUPANG-Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) NTT mengingatkan pemerintah dan pelaku usaha sektor wisata berkomunikasi baik pada proses tarif masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores.
“Sisa 5 bulan ini harus ada komunikasi yang baik dari pelaku usaha dan pemerintah.Demo kemarin itu dikatakan bahwa kurangnya komunikasi dan sosialisasi maupun sharing pendapat perlu intensif dilakukan di sisa waktu ini sehingga pelaku usaha siap dengan segala beban,” kata ketua ASITA NTT, Abed Frans, Rabu 10 Agustus 2022.
Abed juga mengapresiasi kebijakan Pemerintah NTT menunda kenaikan tarif masuk Tamanan Nasional Komodo dan Pulau Padar yang ditunda sampai awal Januari 2023.
Ia mengatakan penundaan tersebut memberikan sebuah kejelasan sehingga para jasa yang bergerak pada bidang usaha dapat kembali menjalankan aktivitas seperti semula dan menarik wisatawan kembali melakukan perjalanan wisata di kedua pulau tersebut.
Baca juga: WKRI Waesambi Sajikan Panganan Lokal di Festival Golo Koe Labuan Bajo
“Kita sangat apresiasi dan berterima kasih dengan adanya penundaan ini. Paling tidak ada kejelasan yang kemarin itu tadinya dikatakan sudah berlaku, ternyata belum mengambang begitu dan bisa bekerja lagi dengan tidak ragu-ragu dan tamu-tamu pun bisa undang kembali karena banyak juga yang batal kemarin. Mungkin kita tidak bisa mengembalikan supaya tidak batal tapi paling tidak mereka tahu bahwa kenaikan tarif belum diberlakukan,” ujarnya.
Dia mengatakan adanya kenaikan tarif mengakibatkan menurunya tingkat kunjungan wisatawan yang hendak melakukan perjalanan wisata di kedua pulau tersebut.
“Penurunan itu signifikan. Kalau pun bulan Agustus itu ada yang mengatakan wisatawan di Labuan Bajo itu tetap ada kemungkinan itu adalah wisatawan yang sudah melakukan reserfasi sebelum adanya pengumuman itu. Wisatawan ada saat selesai demo kemarin sebelum itu kan kosong,” jelasnya.
Menurutnya saat ini situasi perjalanan wisata sudah kembali berjalan normal seperti semula meskipun banyak terjadi pembatalan dan jumlah wisatwan yang tidak sebanyak sebelum adanya kebijakan kenaikan tarif di Pulau Komodo dan Padar.