Berita Sikka
Angelinus Vincentius Bilang Unipa Indonesia Maumere Ranking 10 Terbaik dari 55 Kampus di NTT
Meski demikian, pihaknya belum berpuas diri dan terus berbenah untuk mewujudkan mutu pendidikan tinggi berkualitas bagi generasi yang berintelektual.
Menurut dia, masuknya ideologi radikalisme berpotensi menurunkan pemahaman generasi tentang nasionalisme, termasuk maraknya berita bohong (hoax) yang bersifat ujaran kebencian.
"Generasi kita sekarang mengalami kemunduran dalam semangat nasinalisme. Kemunduran ini dipengaruhi oleh masuknya ideologi dan budaya asing," katanya.
Sebelum melanjutkan materi, Vintentius menguji keberanian peserta PKKMB untuk menyebutkan lima butir Pancasila dari tenda pemateri.
Salah satu mahasiwi bernama Felisitas mengacungkan tangan lalu mengucapkan lima butir Pancasila dengan nada lantang. Felitisas memperoleh hadiah sebuah kamus Bahasa Indonesia karena berani mewakili 1404 peserta.
"Tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan Pemahaman Nusantara," pesan Vincentius.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Esok Jumat 19 Agustus 2022 di NTT, Sebagian Wilayah Dilanda Angin Kencang
Tangkal Hoax
Sebelumnya, sebanyak 1404 mahasiswa baru di Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere, Kabupaten Sikka, mengikuti masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), Kamis 18 Agustus 2022.
Kegiatan itu berlangsung di pelataran Gedung Nawacita Unipa Maumere, dihadiri Rektor, Ketua Yayasan, Wakil Rektor, Para Dekan dan Ketua Program Studi.
Pada kesempatan itu, ribuan mahasiswa mendapatkan motivasi yang dibawakan oleh pemateri. Motivasi tersebut berupa sikap nasionalisme sesuai dengan tema besar HUT Ke-77 RI tentang 'Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat.
Rektor Unipa Indonesia, Angelinus Vincentius, mengawali materinya dengan mengajak seluruh civitas akademika membudayakan sikap nasionalisme melalui nilai-nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan pemahaman Nusantara.
"Seluruh civitas akademika termasuk mahasiswa baru harus memupuk rasa nasionalisme sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Di era digitalisasi yang semakin marak ini, banyak sekali hasutan-hatusan yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Vincentius.
Menurut dia, hasutan tersebut tak terlepas dari penyebaran berita bohong (hoax) bertajuk radikalisme. Ia berharap civitas akademika lingkup Unipa Maumere mampu menyaring informasi dengan baik sebelum dikonsumsi menjadi referensi.
"Saya berharap agar mahasiswa jangan sampai terjerumus dalam paham liberalisme, sekularisme, radikalisme, dan berita hoax, yang selain akan merusak citra kampus, juga dapat menodai kesatuan bangsa," tandasnya.
Sementara Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa, Sabinus Nabu mengatakan, wajah mahasiswa baru yang hadir saat ini merupakan kaum beruntung lantaran tidak semua orang bisa menempuh perguruan tinggi.
"Kalian ini orang-orang beruntung karena tidak semua orang bisa kuliah," katanya.
Baca juga: Bank Indonesia dan Pemerintah Luncurkan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022