Warga Tenggelam di Napun Gete Sikka
Keluarga Menangis Histeris Sambut Jenazah Gervasius Korban Tenggelam di Bendungan Napun Gete Sikka
Sesampainya di areal rumah duka di Dusun Lela Bura Desa Ilin Medo, isak tangis sudah terdengar khususnya istri dan anak-anak korban.
Pemandangan indah bendungan terbesar Pulau Flores itu berubah malapetaka sejak suaminya, Gervasius Gedo (46) jatuh dan tenggelam dari atas rakit bambu pada Selasa 30 Agustus 2022 kemarin, sekitar pukul 19.30 Wita.

Maria Goreti masih tak percaya musibah ini bakal menghampiri keluarganya yang bersahaja. Ia hanya bisa meratap sambil berharap personil Basarnas Maumere berhasil menemukan sang suami.
Maria Goreti tampak gelisah. Sudah puluhan kali dirinya ulak-alik dari rumah menuju Bendungan Napun Gete yang berjarak sekitar 100 meter.
Satu-satunya kekuatan yang membuatnya mampu tegar yaitu dua putrinya, Martha Kasiana dan Margarita Ignasia Kasiana.
Ia juga mendapat peneguhan dari sanak keluarga dan sejumlah suster CIJ yang turut menemaninya di tepi bendungan.
Maria Goreti terus memandang hamparan bendungan dengan tatapan kosong. Gurat wajahnya kian murung saat Tim Basarnas menghentikan proses pencarian hari pertama.
Persis di samping tenda darurat tempat ia duduk, air matanya kembali berlinang. Maria Goreti seolah enggan berdamai dengan kenyataan. Ia menyeka air mata menggunakan sarung tenun motif Sikka.
Ia masih menghafal derap langkah Gervasisus Gedo yang menapaki jalanan tanah berwarna cokelat dari rumah menuju bibir bendungan. Jaraknya kurang lebih 100 meter.
Baca juga: Dukungan untuk Anak Korban Tenggelam di Napun Gete, Siswa SMPN 2 Talibura Berdoa di Rumah Korban
"Tidak bilang apa-apa," ucap Maria Goreti yang belum bisa berbicara banyak kata. Ia hanya manggut dan menggeleng saat ditanya ucapan suami sebelum nyebrang.
Martha Kasiana, putri sulung korban mengatakan, sang ayah pergi ke Desa Werang untuk mengikuti acara adat pada Senin 29 Agustus 2022.
"Bapa kemungkinan jalan siang. Saya pulang sekolah lihat bapa sudah tidak ada. Waktu mau berangkat sekolah, bapa masih di rumah," katanya.
Martha mengaku sang ayah tidak menyampaikan sepata kata kepada dirinya. Ia hanya pamit ke sekolah seperti hari-hari biasa.
"Bapa tidak bilang apa-apa kaka," ucap Martha.
Namun besoknya, semua keluarga dan warga terkejut bahwa Gervasisus Gedo menghilang karena diduga terjatuh dari rakit bambu.
Baca juga: Jasad Gervasius Gedo Korban Tenggelam di Napun Gete Sikka Mengapung, Ini Kata Kapolsek Waigete