Pria di Panjat Tiang Reklame
Pria di Sikka Panjat Tiang Reklame, Minta Difasilitasi Bertemu Sosok Ini di Maumere
Petugas membujuk Agustinus untuk turun. Namun, Agustinus masih bersikeras tidak mau turun sebelum permintaannya dipenuhi.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Agustinus Woro, pria pemanjat papan reklame di jalan Nong meak, Kelurahan Kabor kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Jumat 2 September 2022, masih bertahan di papan setinggi sekitar belasan meter.
Hingga kini pukul 14.08 Wita, pria itu masih bertahan diatas.
Ia menuntut kepada Kapolres Sikka dan Danramil agar membantunya bertemu Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu Pr, masih bertahan di atas papan reklame tersebut.
Petugas evakuasi dari Sat Pol PP dan Pemadam Kebakaran Sikka, dilengkapi kendaraan evakuasi, saat ini masih berupaya membujuk Agustinus untuk turun.
Baca juga: Waspada Lewati Jembatan Merah Putih di Adonara, Besi Penyangga Berlubang
Kasat Pol PP dan Damkar Sikka, Verdinando Lepe melalui Kabid perlindungan masyarakat Sat Pol PP dan Damkar Sikka Maria Getrudis Alestri Sute, S.STP mengatakan Sudah tujuh jam lebih Agustinus di atas papan reklame yang terdapat di depan Gelora Samador Maumere.
Agustinus mulai memanjat pada pagi tadi sekitar pukul 06.00 pagi.
Petugas membujuk Agustinus untuk turun. Namun, Agustinus masih bersikeras tidak mau turun sebelum permintaannya dipenuhi.
Akibat aksi Agustinus, arus lalu lintas pun tersendat lantaran pengendara yang melambatkan lajunya untuk melihat aksi Agustinus.
Baca juga: Pria Panjat Tiang Reklame di Maumere Sikka Bawa Bekal Makanan dan Minuman
Bawa Bekal Makanan dan Minuman
Sebelumnya, Agustinus Woro (49), pria asal Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali melakukan aksi nekat dengan memanjat papan reklame di jalan Nong Meak, Kelurahan Kabor kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Jumat, 2 September 2022.
Kabid perlindungan masyarakat Sat Pol PP dan Damkar Sikka Maria Getrudis Alestri Sute, S.STP mengatakan Agustinus membawa sebuah tas plastik saat menaiki papan reklame tersebut.
"Bawa makanan, bawa minuman," ucapnya di lokasi kejadian.
Selain itu, Agustinus membawa spanduk dan bendera merah Putih.
Menurutnya, Agustinus memanjat papan reklame tersebut tanpa menggunakan bantuan alat apa pun, termasuk tali. "Tidak pakai apa-apa dia," ujarnya.
Selain itu, terdapat dua pamflet yang diikatkan Agustinus pada tiang-tiang reklame itu. Pada pamflet-pamflet bertuliskan kritikan kepada pemerintah.
Agustinus memanjat papan reklame sekitar belasan meter itu sejak pagi hari tadi selepas subuh. Sebelumnya, pria 48 tahun itu sempat duduk di pangkalan ojek yang tepat berada di bawah reklame. "Habis subuh, dia naik. tidak pakai tali, tapi sempat pasang spanduk dulu," tutur Emil Goleng warga kelurahan Kabor
Hingga saat ini, pria tersebut masih berada diatas papan reklame.
Baca juga: Kronologi dan Identitas Pelaku yang Ajak VC Mesum Korban Usai Mencuri HP di Maumere Sikka
Lempar Sepucuk Surat
Sebelumnya, seorang pria bernama Agustinus Woro melakukan aksi bisu di atas tiang reklame depan pelataran Gelora Samador Maumere, Kabupaten Sikka, Jumat 2 September 2022 pagi.
Hingga pukul 12.55 Wita, Agustinus Woro masih berada di tiang papan reklame Gelora Samador Maumere.
Pria yang belum diketahui asal-usulnya itu membawa bendera Merah Putih, dan dua buah pamflet bertuliskan kritikan terhadap elit pemerintah dan sindikat kejahatan.
Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Sikka yang mengetahui aksi tersebut langsung mendatangi lokasi.
Sat Pol PP memintanya turun namun tak dihiraukan.
Dari atas tiang reklame, Agustinus hanya melemparkam sepucuk surat tulisan tangan berisi permintaan kepada Kapolres Sikka dan Danramil agar membantunya bertemu Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu Pr.
"Bapa Kapolres Sikka dan Bapa Danramil datang supaya fasilitasi saya mau bertemu Uskup Maumere," tulisnya dengan tinta pulpen berwarna biru.
Baca juga: Pria Panjat Tiang Reklame Belum Turun, Lempar Sepucuk Surat untuk Kapolres Sikka, Ini Isinya
Kabid Perlindungan Masyarakat (Linmas) Sat Pol PP Sikka, Maria Getrudis Alestri Sute mengatakan, pihaknya masih berusaha membujuk Agustinus agar turun dari tiang reklame.
"Kita masih coba bujuk agar dia turun, tapi dia hanya melempar surat," katanya.
Aksi nekat Agustinus Woro sukses menyita perhatian warga Kota Maumere. Ribuan warga membludak di sekitar lokasi kejadian.
Hingga berita ini diterbitkan, Agustinus Woro masih melakukan aksi bisu. Ia enggan turun meski terik matahari semakin panas.
Bawa Bekal Makanan
Agustinus Woro (49), pria asal Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali melakukan aksi nekat dengan memanjat papan reklame di jalan Nong Meak, Kelurahan Kabor kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Jumat, 2 September 2022.
Kabid perlindungan masyarakat Sat Pol PP dan Damkar Sikka Maria Getrudis Alestri Sute, S.STP mengatakan Agustinus membawa sebuah tas plastik saat menaiki papan reklame tersebut.
"Bawa makanan, bawa minuman," ucapnya di lokasi kejadian.
Selain itu, Agustinus membawa spanduk dan bendera merah Putih.
Menurutnya, Agustinus memanjat papan reklame tersebut tanpa menggunakan bantuan alat apa pun, termasuk tali. "Tidak pakai apa-apa dia," ujarnya.
Selain itu, terdapat dua pamflet yang diikatkan Agustinus pada tiang-tiang reklame itu. Pada pamflet-pamflet bertuliskan kritikan kepada pemerintah.

Agustinus memanjat papan reklame sekitar belasan meter itu sejak pagi hari tadi selepas subuh. Sebelumnya, pria 48 tahun itu sempat duduk di pangkalan ojek yang tepat berada di bawah reklame. "Habis subuh, dia naik. tidak pakai tali, tapi sempat pasang spanduk dulu," tutur Emil Goleng warga kelurahan Kabor
Hingga saat ini, pria tersebut masih berada diatas papan reklame.
Lempar Sepucuk Surat
Sebelumnya, seorang pria bernama Agustinus Woro melakukan aksi bisu di atas tiang reklame depan pelataran Gelora Samador Maumere, Kabupaten Sikka, Jumat 2 September 2022 pagi.
Hingga pukul 12.55 Wita, Agustinus Woro masih berada di tiang papan reklame Gelora Samador Maumere.
Pria yang belum diketahui asal-usulnya itu membawa bendera Merah Putih, dan dua buah pamflet bertuliskan kritikan terhadap elit pemerintah dan sindikat kejahatan.
Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Sikka yang mengetahui aksi tersebut langsung mendatangi lokasi.
Sat Pol PP memintanya turun namun tak dihiraukan.
Dari atas tiang reklame, Agustinus hanya melemparkam sepucuk surat tulisan tangan berisi permintaan kepada Kapolres Sikka dan Danramil agar membantunya bertemu Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu Pr.
"Bapa Kapolres Sikka dan Bapa Danramil datang supaya fasilitasi saya mau bertemu Uskup Maumere," tulisnya dengan tinta pulpen berwarna biru.

Kabid Perlindungan Masyarakat (Linmas) Sat Pol PP Sikka, Maria Getrudis Alestri Sute mengatakan, pihaknya masih berusaha membujuk Agustinus agar turun dari tiang reklame.
"Kita masih coba bujuk agar dia turun, tapi dia hanya melempar surat," katanya.
Aksi nekat Agustinus Woro sukses menyita perhatian warga Kota Maumere. Ribuan warga membludak di sekitar lokasi kejadian.
Hingga berita ini diterbitkan, Agustinus Woro masih melakukan aksi bisu. Ia enggan turun meski terik matahari semakin panas.
Kritik Tabiat DPR
Sebelumnya, aksi nekat diperlihatkan seorang pria yang menyampaikan aspirasi dengan memanjat tiang reklame (iklan) di depan Gelora Samador Maumere, Kabupaten Sikka, Jumat 2 September 2022.
Pria yang diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ) ini membawa dua buah pamflet bertuliskan sindikat kejahatan dan kritikan terhadap tabiat wakil rakyat yang menurutnya dikendalikan pihak asing.
"Stop Narkoba, Stop Genosida, Singkirkan.!! DPR (bahasa kotor) Asing, Homo, Lesbi," demikian isi tulisan dari ketinggian kurang lebih puluhan meter.
Pemandangan langka ini memantik reaksi masyarakat setempat. Warga menduga pria itu pernah mengalami atau menyaksikan praktek ketimpangan.
Emil Golen (44), Ketua RT 02, Kelurahan Kampung Kabor, Kecamatan Alok, menduga sosok pria itu merupakan bagian dari oknum aktivis yang pernah mengalami tindakan kriminal dan ketimpangan.
Ia juga menghubungkan seruan aksi itu merupakan ekspresi terhadap sindikat narkoba masuk wilayah NTT, termasuk Nian Tana Sikka belum lama ini.
"Saya duga beliau ini aktivis atau mantan aktivis. Dia mungkin pernah mengalami kasus kejahatan dan itu berhubungan dengan pamflet yang dia tulis,"katanya di lokasi kejadian.
Aprianti (24), warga setempat, melihat pria itu sudah berada di atas tiang sejak pagi pukul 06.00 Wita. Ia terkejut melihat pria mengibarkan bendera Merah Putih ketika menyapu kotoran di Jalan Nong Meak.
"Mungkin dia panjat tiang dari subuh kaka. Soalnya tadi pagi saya lihat dia sudah di atas pas lagi sapu di pinggir jalan," tandasnya.
Warga yang menyaksikan sangat heran dan menilai pria itu sangat berani membawa tulisan berisi kritikan terhadap para elite pemerintah.
"Pamflet satunya dia tulis untuk ajak masyarakat pilih DPR yang baik. Dia ajak masyarakat kirim pesan langsung ke Presiden Joko Wododo," ucap pemuda tanpa menyebutkan nama.
Bukan hanya warga, para pengendara roda dua maupun roda empat sempat menghentikan kendaraan hanya itu mengambil video dan foto.
Bawa Poster
Sebelumnya, aksi nekat seorang pria dewasa memanjat tiang reklame di Gelora Samador Maumere, memantik reaksi warga, Jumat 2 September 2022 pagi.
Pria yang belum diketahui namanya itu memanjat tiang dengan ketinggian sekitar belasan meter itu membawa bendera merah putih.
Ia tak menghiraukan permintaan warga untuk turun dari tiang itu. Ia terus naik dan memegang bendera merah putih di tangannya saat berada dipuncak tiang.
Aksi itu membuat warga kaget dan heran. Warga juga berteriak meminta dia agar segera turun karena sangat berbahaya. Apalagi ia panjat tak menggunakan pengaman apapun.
Warga Duga ODGJ
Sebelumnya, kejadian langka memperlihatkan seorang pria dewasa memanjat tiang reklame demi mengibarkan bendera Merah Putih, Jumat 2 September 2022..
Kejadian itu berlangsung di depan Gelora Samador Maumere, tepatnya di Kelurahan Kampung Kabor, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.
Pantauan TRIBUNFLORES.COM, pria itu mulanya memakai jaket hitam dan celana olahraga pendek.
Ia tak menghiraukan teguran warga yang melihat aksinya itu.
Dari ketinggian puluhan meter, pria itu hanya mengayunkan bendera Merah Putih yang ditautkan dengan ranting kayu.
Namun, dari gerak-geriknya terkadang ia melakukan gerakan tak biasa. Ia melambaikan tangan ke kiri dan kanan.
Menurut Fransiska, warga setempat, menduga pria itu merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Dugaan itu muncul setelah melihat gelagatnya yang tidak biasa.
Menurut dia, orang normal akan berpikir dua kali jika memanjat tiang tinggi tanpa adanya alat pengaman. Ia mengaku hawatir saat melihat pria itu berpindah tempat duduk.
"Saya sama sekali tidak kenal karena wajahnya tertutup kain bendera. Mungkin dia gangguan jiwa," ujarnya di lokasi kejadian.
Sementara Emil Golen (44), Ketua RT 02, menduga sosok pria itu merupakan bagian dari oknum aktivis yang pernah mengalami tindakan kriminal dan ketimpangan di daerah luar.
Dugaan itu mencuat setelah Emil membaca dua buah pamflet bertajuk kecaman terhadap sindikat narkoba dan genosida yang semakin marak terjadi.
"Saya duga beliau ini aktivis atau mantan aktivis. Dia mungkin pernah mengalami kasus kejahatan dan itu berhubungan dengan pamflet yang dia tulis,"katanya di lokasi kejadian.
Setelah melihat kejadian ini, kata Emil, para warga diharapkan jangan meniru adegan ini karena sangat membahayakan keselamatan nyawa.
Diketahui, aksi nekad sudaj berlangsung selama tiga jam namun pria itu belum turun dari tiang reklame.
Warga yang menyaksikan langsung merekam kejadian itu untuk diuanggah ke platform media sosial.
"Ayo kita viralkan dia. Kejadian langka," sahut beberapa warga di lokasi kejadian.
Panjat Tiang Reklame
Sebelumnya, seorang pria dewasa nekat memanjat tiang reklame (iklan) di depan Gelora Samador Maumere demi mengibarkan bendera merah putih, Jumat 2 September 2022.
Aksi nekat ini memantik reaksi warga Kelurahan Kabor, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.
Warga mengaku tak mengenal sosok pria itu karena wajahnya tertutup atribut kemerdekaan.
Selain mengibarkan bendera, pria itu juga memasang dua pamflet besar yang bertuliskan Stop Narkoba, Genosida, dan menuding DPR dikendalikan pihak asing.
Emil Golen (44), Ketua RT 02, menduga sosok pria itu merupakan bagian dari oknum aktivis yang mengalami gangguan kejiwaan.
Dugaan itu semakin kuat setelah Emil membaca dua buah pamflet bertajuk kecaman terhadap ragam jenis kejahatan yang akhir-akhir ini marak terjadi di bumi pertiwi, termasuk Nian Tana Sikka.
"Saya duga beliau ini aktivis atau mantan aktivis. Dia mungkin pernah mengalami kasus kejahatan dan itu berhubungan dengan pamflet yang dia tulis,"katanya di lokasi kejadian.
Setelah melihat kejadian ini, kata Emil, para warga diharapkan jangan meniru adegan ini karena sangat membahayakan keselamatan.
Sementara Fransiska (54), warga setempat, mengaku terkejut sekaligus hawatir lantaran pria itu memanjat tanpa alat pengaman dan pengawasan orang profesional.
"Sangat bahaya karena dia naik tidak ada alat pengaman. Saya lihat sejak pagi tadi sekitar jam 07.00," katanya.
Ia juga menduga pria tersebut merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) karena memanjat tiang reklame dengan ketinggian puluhan meter tanpa menggunakan alat pengaman.
Pantauan TRIBUNFLORES.COM, aksi nekad ini berlangsung sekitar dua jam. Warga yang menyaksikan langsung merekam kejadian itu lalu mengunggah ke platform media sosial.
Berita Aksi Nekat lainnya