Pria di Panjat Tiang Reklame
Pria Panjat Tiang Reklame di Maumere Sikka Bawa Bekal Makanan dan Minuman
Menurutnya, Agustinus memanjat papan reklame tersebut tanpa menggunakan bantuan alat apa pun, termasuk tali. "Tidak pakai apa-apa dia," ujarnya.
Sat Pol PP memintanya turun namun tak dihiraukan.

Dari atas tiang reklame, Agustinus hanya melemparkam sepucuk surat tulisan tangan berisi permintaan kepada Kapolres Sikka dan Danramil agar membantunya bertemu Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu Pr.
"Bapa Kapolres Sikka dan Bapa Danramil datang supaya fasilitasi saya mau bertemu Uskup Maumere," tulisnya dengan tinta pulpen berwarna biru.
Kabid Perlindungan Masyarakat (Linmas) Sat Pol PP Sikka, Maria Getrudis Alestri Sute mengatakan, pihaknya masih berusaha membujuk Agustinus agar turun dari tiang reklame.
"Kita masih coba bujuk agar dia turun, tapi dia hanya melempar surat," katanya.
Aksi nekat Agustinus Woro sukses menyita perhatian warga Kota Maumere. Ribuan warga membludak di sekitar lokasi kejadian.
Hingga berita ini diterbitkan, Agustinus Woro masih melakukan aksi bisu. Ia enggan turun meski terik matahari semakin panas.
Baca juga: Kronologi dan Identitas Pelaku yang Ajak VC Mesum Korban Usai Mencuri HP di Maumere Sikka
Kritik Tabiat DPR
Sebelumnya, aksi nekat diperlihatkan seorang pria yang menyampaikan aspirasi dengan memanjat tiang reklame (iklan) di depan Gelora Samador Maumere, Kabupaten Sikka, Jumat 2 September 2022.
Pria yang diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ) ini membawa dua buah pamflet bertuliskan sindikat kejahatan dan kritikan terhadap tabiat wakil rakyat yang menurutnya dikendalikan pihak asing.
"Stop Narkoba, Stop Genosida, Singkirkan.!! DPR (bahasa kotor) Asing, Homo, Lesbi," demikian isi tulisan dari ketinggian kurang lebih puluhan meter.
Pemandangan langka ini memantik reaksi masyarakat setempat. Warga menduga pria itu pernah mengalami atau menyaksikan praktek ketimpangan.
Emil Golen (44), Ketua RT 02, Kelurahan Kampung Kabor, Kecamatan Alok, menduga sosok pria itu merupakan bagian dari oknum aktivis yang pernah mengalami tindakan kriminal dan ketimpangan.
Ia juga menghubungkan seruan aksi itu merupakan ekspresi terhadap sindikat narkoba masuk wilayah NTT, termasuk Nian Tana Sikka belum lama ini.
"Saya duga beliau ini aktivis atau mantan aktivis. Dia mungkin pernah mengalami kasus kejahatan dan itu berhubungan dengan pamflet yang dia tulis,"katanya di lokasi kejadian.