Panjat Tiang Reklame di Maumere

Eksklusif, Cerita Agustinus Woro yang Lakukan Demo Tunggal Panjat Tiang Reklame di Maumere Flores

Sekitar lima belas jam lebih diatas tiang reklame, Agustinus akhirnya berhasil dievakuasi oleh tim gabungan sekitar pukul 21.06 Wita.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
CERITA- Tampak Agustinus Woro (54) saat bercerita tentang kisahnya di depan pendopo Kantor DPRD Sikka, Selasa, 6 September 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Kristin Adal

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Agustinus Woro (54) sempat menghebohkan warga Kota Maumere di Kabupaten Sikka dengan aksinya memanjat tiang reklame Jumat 2 September 2022 pagi.

Sekitar lima belas jam lebih diatas tiang reklame, Agustinus akhirnya berhasil dievakuasi oleh tim gabungan sekitar pukul 21.06 Wita.

Selasa 6 September, TRIBUNFLORES.Com secara tak sengaja berjumpa dengan Agustinus Woro di pelataran Kantor DPRD Sikka, Jalan El Tari Kota Uneng, Maumere.

Pada kesempatan itu, Agustinus tampak bersemangat bercerita tentang pengalaman hidupnya.

Baca juga: IKIP Muhammadiyah Maumere Wisudakan 123 Sarjana, Rektor: Selamat Mengabdi di Tengah Masyarakat

 

Agustinus Woro mengakui dirinya mantan pecandu obat-obatan terlarang.

Bahkan ia menyebutkan narkoba sebagai kejahatan genosida.

Ia tak takut dan langsung naik tiang papan reklame dan bertahan di atas papan reklame selama kurang lebih 15 jam.

Ia membentang pamplef berwarna putih bertuliskan anti narkoba dan genosida dari beberapa tulisan lain.

Aksi demo tunggal yang ia lakukan untuk bisa bertemu uskup Maumere Mgr. Edwaldus Sedu, Pr. Namun hingga kini ia belum bisa bertemu uskup.

Kedatangannya di kantor DPRD Kabupaten Sikka bertujuan untuk menemui Ketua DPRD agar bisa memfasilitasi dirinya bertemu Uskup Maumere.

Namun saat tiba di kantor DPRD Sikka ia tak bertemu ketua DPRD Sikka yang sedang tugas dinas. Agustinus akhirnya hanya bertemu wakil ketua DPRD, yaitu Yoseph Karmianto Eri.

Baca juga: Pelajar SMA di Kupang Diduga Curi Sepeda Motor, Uang Rp 1,6 Juta Didalam Jok Dipakai Beli HP

Pria paruh baya ini meminta penjelasan wakil ketua DPRD dari Fraksi PKB ini mengapa sampai saat ini dia belum bisa berjumpa uskup Maumere.

"Saya hanya mau menyerahkan isi surat aksi demo saya saja untuk bapak uskup Maumere,"ungkap Agustinus.

Agustinus mengatakan isi suratnya meminta uskup turut memerangi pengedaran dan penggunaa narkoba.

Di balik aksi-aksinya melakukan demo tunggal menaiki tower di beberapa kota di Indonesia termasuk naik tiang papan reklame di Jalan Nong Meak, Kota Maumere, Agustinus memiliki cerita masa lalu yang kelam saat bekerja di Surabaya, Jawa Timur.

Ia mencoba mengingat kembali hingar bingar kehidupan kota besar yang dijuluki Kota Pahlawan.

Agustinus menjadi pecandu obat terlarang saat masih muda. Bahkan ia masih ingat cara ia mengkonsumsi obat terlarang mengunakan alat isap atau bong.

Agustinus pun mengaku dia pernah bekerja di rumahnya bos Sampoerna belasan tahun silam.

Baca juga: Nelayan, Ojek dan UKM di NTT Disiapkan BLT Rp 8 Miliar

Ia mengatakan, bahwa aksi tunggalnya kemarin untuk mengkampanyekan anti narkoba.

"Saya ini mantan pencandu. Sehingga gigi saya ini keropos. Saya tidak mau anak-anak muda seperti saya. Saya berani mengatakan bahwa narkoba bagian dari kejahatan genosida," tutur Agustinus.

Pengalaman kelamanya itu ingin ia jadikan pelajaran bagi kaum muda.

Ia sudah merasakan dampak buruk dari penggunaan obat terlarang. Agustinus tak menampik bahwa dirinya tidak akan berhenti melakukan demo-demo serupa.

Berita Agustinus lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved