Penemuan Jasad Bayi di Sikka
Jasad Bayi yang Ditemukan di Kali Mati Sikka Dipermandikan Sebelum Dikuburkan, Ini Namanya
Proses penguburan diwarnai air mata sejumlah ibu-ibu. Mereka menggendong anaknya sambil meratapi nasib bayi terlantar itu.
Yulianus Kenedi (37), saksi yang pertama kali menemukan korban mengaku terkejut melihat kaki dan lutut korban. Ia hendak mengiris moke lontar yang lokasinya dekat dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Saya iris moke sekitar Pukul 06.30. Saya mau lanjut iris di pohon berikut dan lihat dia (korban) dalam kondisi tertimbun pasir. Saya lihat kaki dan lutut," ujarnya di lokasi, Sabtu 17 September 2022.
Yulius lantas memberitahu warga sekitar. Warga yang heboh menghubungi polisi dan tenaga kesehatan (Nakes) setempat untuk dilakukan evakuasi. Proses evakuasi berlangsung kurang lebih 30 menit.
Berhasil dievakuasi, kondisi bayi belum membiru dan masih ada tali pusat dan gumpalan ari-ari. Bercak darah membalut kepala dan badan kiri diduga baru dilahirkan.
Warga setempat menduga pelaku membuang korban tengah malam atau tadi subuh memanfaatkan kondisi sepih.
"Dia mungkin buang tadi malam. Masih ada ari-ari dan tali pusat belum digunting," ujar warga yang enggan menyebutkan nama.
Polisi masih menyelidiki siapa pembuang bayi tersebut. Aparat, nakes, dan lurah setempat sedang berkordinasi bersama warga dalam garis polisi yang membentengi TKP.
Baca juga: Warga Padati TKP Penemuan Jasad Bayi Laki-laki di Sikka
Dibuang Tadi Malam
Sebelumnya, sesosok bayi laki-laki ditemukan tewas di Kali Mati RT 25 RW 02 Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Sabtu 17 September 2022 sekitar pukul 06.00 wita.
Ironisnya, bayi malang ditemukan dalam kondisi tertimbun material pasir. Korban diduga dibuang sejoli tak bertanggung jawab.
Yulianus Kenedi (37), saksi yang pertama kali menemukan korban mengaku terkejut melihat kaki dan lutut korban. Ia hendak mengiris moke lontar yang lokasinya dekat dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Saya iris moke sekitar Pukul 06.00. Saya mau lanjut iris di pohon berikut dan lihat dia (korban) dalam kondisi tertimbun pasir. Saya lihat kaki dan lutut," ujarnya di lokasi, Sabtu 17 September 2022.
Yulius lantas memberitahu warga sekitar. Warga yang heboh menghubungi polisi dan tenaga kesehatan (Nakes) setempat untuk dilakukan evakuasi. Proses evakuasi berlangsung kurang lebih 30 menit.
Berhasil dievakuasi, kondisi bayi belum membiru dan masih ada tali pusat dan gumpalan ari-ari. Bercak darah membalut kepala dan badan kiri diduga baru dilahirkan.
Warga setempat menduga pelaku membuang korban tengah malam atau tadi subuh memanfaatkan kondisi sepih.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Ibadat-penguburan-dan-pemberian-sakramen-permandian-terhadap-korban-bayi-yang-ditemukan-tewas.jpg)