Penemuan Jasad Bayi di Sikka
Jhon Dua Kali Cek Anjing Menggonggong, Tak Sangka Temukan Jasad Bayi di Kali Mati Nangameting Sikka
Jhon mengaku selama ini anjingnya tak meraung seperti itu. Ia heran lantaran suara anjing seperti menunjukkan sesuatu namun tak sempat menyadarinya.
Yulius memakai baju singleh dan celana olahraga hitam pendek dibuat terkejut saat melihat wajah dan kaki korban dari radius dua meter jarak pandang.
"Saya jalan pas di tepi kali arah bawah. Tidak sengaja toleh ke kiri ada bayi tertimbun pasir tapi muka dan kakinya kelihatan. Saya langsung panggil warga," ceritanya saat awal menemukan korban.
Hingga saat ini, jasad bayi tak berdosa itu sudah dikuburkan di halaman rumah milik Josep Mandasi (55), warga RT 21 RW 01. Ibadat perkuburan dipimpin Pater Erik Raymond SVD.
Baca juga: Warga Padati TKP Penemuan Jasad Bayi Laki-laki di Sikka
Dipermandikan
Sesosok bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan tewas terlantar di lokasi kali mati RT 25 RW 02 Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Sabtu 17 September 2022.
Dari TKP, pihak kepolisian melakukan kordinasi dengan pemerintah dan warga setempat. Mereka bersepakat menguburkan bayi di halaman rumah milik Josep Mandasi (55), warga RT 21 RW 01.
Proses penguburan diwarnai air mata sejumlah ibu-ibu. Mereka menggendong anaknya sambil meratapi nasib bayi terlantar itu.

Ibadat penguburan dipimpin Pater Erik Raymond SVD. Misionaris yang berlibur di Paroki Santo Thomas Morus memberikan sakramen permandian. Korban diberi nama Robertus Belarminus.
"Dia (korban) diberi nama itu karena hari ini pesta Santo Robertus Belarminus," ujarnya usai melangsungkan ibadat penguburan.
Pater Erik meminta kesediaan pemerintah dan warga setempat memasang Salib Yesus Kristus di kubur korban. Mereka juga diimbau mendoakan korban sesuai tata cara agama katolik.
"Nanti kalau mau minta saya bawakan misa malam ketiga, jangan lupa sampaikan ke Pastor Paroki," katanya.
Sementara sejumlah pelayat yang hadir menabur kembang bunga kamboja berwarna merah di atas kubur korban Robertus Belarminus. Korban dilayat bak keluarga kandung.
Joseph Mandasi (55), mengaku menyediakan tempat itu karena dirinya prihatin melihat bayi tanpa dosa namun diterlantarkan orang tua.
Baca juga: Warga Padati TKP Penemuan Jasad Bayi Laki-laki di Sikka
"Karena faktor kemanusiaan makanya saya mau dia dikuburkan di samping rumah saya," katanya.
Ia berharap pihak kepolisian mengusut kasus ini hingga tuntas agar pelaku bisa ditangkap.