Wisata Flores
Laut Maumere Surga Destinasi Wisata Flores Selain Labuan Bajo Manggarai Barat
Pulau-pulau itu antara lain Pulau Pangabatan, Pulau Babi, Pulau Sukun, dan Pemana Besar dan Kecil, Pulau Besar, Gusung Pasir Sari, Pulau Kojadoi.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Kristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Tidak hanya Labuan Bajo yang memiliki alam bawah laut yang indah, Maumere memiliki surga bawah laut yang laik menjadi destinasi wisata selam di Pulau Flores.
Mengembangkan wisata laut salah satu upaya untuk mengurangi potensi pengeboman ikan.
Pendiri Maumere Diver Center (MDC), Johanes Saleh, mengatakan, kawasan taman wisata alam laut (TWAL) di Maumere ini terdapat beberapa pulau kecil, dari ujung timur sampai ujung barat, dari wilayah utara sampai wilayah selatan.
Pulau-pulau itu antara lain Pulau Pangabatan, Pulau Babi, Pulau Sukun, dan Pemana Besar dan Kecil, Pulau Besar, Gusung Pasir Sari, Pulau Kojadoi dan Pulau Palue.
Baca juga: Wisata Flores, Menikmati Keindahan Pulau Kanawa di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores NTT
Pria yang disapa Hans ini menyebutkan, pulau-pulau ini menyimpan kekayaan hayati yang sangat besar dan unik.
Potensi tersebut menurut pria yang kerap disapa Hans ini harus dipromosikan lebih luas. Sehingga terkenal.
"Maumere ini punya dunia bawah laut yang tidak kalah bagus dari Labuan Bajo dan Alor. Tempat yang sangat strategis untuk diving dan snorkeling seperti di taman wisata alam laut Teluk Maumere," ujar Hans saat ditemui Tribun Flores.com Rabu, 28 September 2022 di rumah selam MDC Wairhubing.
Mengenjot promosi wista teurtama wisata alam laut ini harus serius. Menurut Hans, keindahan bioata laut Maumere tidak kalah dengan Pulau Bunaken yang ada di Mando maupun di Gorontalo.
Air laut di Maumere juga masih bersih kecuali pada tempat-tempat tertentu yang padat penduduk.
Lanjutnya, terumbu karang yang ada di pulau di Maumere untuk ke dalaman tertentu masih bagus.
Baca juga: Nikmati Wisata Flores, Wisatawan Asing Jelajahi Jalur Pantai Utara Flores Naik Sepeda
Namun, hal yang tidak bisa dipungkiri pengeboman ikan dan racun ikan yang sering terjadi akhir-akhir ini.
Mendukung rusaknya terumbu karang yang ada. Ia memiliki data sekitar 50 persen mega fauna ada di laut Maumere.
"Ada kejadian munculnya Whale Shark (hiu paus) dan mola ( Ocean sunfish)dan pernah ditangkap perairan Maumere," ungkap Hans.
Ia mengatakan di Bali, ratusan wisatawan diving untuk bisa foto sunfish. Hampir tiap tahun mereka datang untuk melihat di Whale Shark di Gorontalo.
Maumere bisa, laut di sini memiliki kaundangan endemik di Teluk Maumere, yakni ikan karang, dengan ratusan spesies, seperti ikan jenis Neoglyphyidodon melas dari famili Pomacendriadae dan Pseudanthias huctii dari famili Serranidae, Caecio terres dari Famili Caesionidae, Chromis xanthura, Chromis ternatensis.
Ikan dascyllus melanurus, ikan Amblygyphydodon curracao, dari Famili Pomacentridae, dan Caesio teres sangat indah bentuk dan warnanya.
Yang lebih menarik adalah titik penyelaman yang hampir 60 persen adalah dinding yang panjang dan memiliki kedalaman yang bervariasi.
Memiliki jenis hiu karang yang dapat di temui di beberapa titik penyelaman dan beberapa biota laut yang dapat ditemui pada saat-saat bulan tertentu.
Ia mengatakan, dinas terkait harus berkolaborasi dengan stakeholder. Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka dan Dinas Perikanan dan Kelautan berjibaku untuk mempromosikan wisata laut yang ada di Maumere.
Sehingga bisa mempengaruhi dan memperkecil pergerakan pengebom. Tentunya meregenaris penggiat laut untuk snorkeling dan diving.
Hans juga berharap wisata alam laut yang pernah bergema dan terkenal sebelum tahun 1992 ini bisa bangkit dan menggeliat. Dunia harus mengenal Maumere dengan surga bawah lautnya.
Baca juga: Wisata Flores, Menikmati Air Terjun Cunca Por di Satarmese Barat Manggarai Flores
Dirikan Komunitas
Sebelumnya, Johanes Saleh, diver asal Jakarta mendirikan komunias selam lokal yang dikenal dengan nama Maumere Diver Center (MDC).
Berawal dari keresahan melihat kurangnya minta anak muda dalam dunia selam, Johanes Saleh dan temanya bertekad mengembalikan Maumere ke peta situs selam Indonesia.
Memiliki hobi traveling khsusnya mengskplor dunia bawah laut dan fofografi under water, Johanes Saleh datang dari Jakarta Timur ini bertandang ke Maumere pada tahun 2017 lalu.
Hans begitu ia akrab disapa bertemu para penyelam senior yang berusia di atas 50 tahun dan tidak menjumpai penyelam muda.
Hal ini menjadi ujung tombak dibentuknya komunitas lokal Maumere Diver Center (MDC) yang melibatkan anak-anak muda Maumere sejak tahun 2018.
Pria asal Jakarta ini dan beberapa temannya menggerakan komunitas Maumere Diver Center (MDC) yang kini beranggotakan 24 orang penyelam.
Rumah selam MDC berada di Jalan Trans Flores-Larantuka, Desa Wairhubing, Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka.
Regenerasi penyelam muda yang tergabung dalam MDC sudah dibentuk menjadi pemandu wisata laut bersertifikat Selain menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni dalam dunia diving dan snorkeling, komuntas MDC berkomitmen menjaga lingkungan laut dan melestarikan laut salah satunya transplantasi terumbu karang.
Bagi Hans, perairan yang ada di Maumere memiliki potensi laut yang luar biasa. Sangat tepat untuk dikembangkan sebagai destinasi wista bawah laut.
Alam bawah laut ini harus dieksplor keindahaanya dan wisatawan harus tahu bahwa Maumere memiliki surga laut yang tidak kalah indah dari Bunaken maupun Gorontalo.
Baca juga: Wisata Flores, Keindahan Pantai Utara Sikka, Ada Dermaga Alam di Pantai Natu Reroreja Magepanda
Lahirnya MDC menjadi angin segar untuk memperkenalkan potensi wisata laut di Maumere yang hanya bergema pada tahun 1992. Anak-anak muda yang tergabung dalam MDC diharapkan mampu untuk mengekspos potensi ini ke luar.
Hans saat dijumpai Tribun Flores.Com Rabu, 28 September 2022 di markas MDC mengatakan, awal berdirinya MDC tahun 2018 belum memiliki peralatan selam sendiri.
Harus menyewa peralatan selam dari diving center yang ada di Maumere, namun tidak diberi izin kala itu.
Lalu mencoba lagi meminjam peralatan selam miliki Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sikka juga tidak beruntung karena banyak peralatan yang rusak.
Akhirnya tergeraklah ide untuk membuka usaha yang bisa menggerakkan komunitas yaitu jasa trip drive nama Maumere Diving Journey (MDJ) pada tahun yang sama.
Maumere Diving Journey juga melibatkan anak-anak muda komunitas MDC menjadi pemandu diving dan snorkeling.
Hans memberdayakan potensi anak-anak muda Maumere dalam dunia selam. Tidak segan untuk membiarkan anak-anak MDC mendamping wisatawan yang melakukan diving.
Hans juga menerangkan, para penyelam yang tergabung dalam MDC sudah dilatih olehnya. Penyelam pernah dilatih menggunakan dana DAK dari Dinas Pariwisata untuk sertifikasi penyelam dari PADI dsicover scuba diving PADI open water, PADI advance open water, PADI rescue diver.
Ia juga mengatakan, ada beberapa anggota komunitas MDC menjadi bagian dari Potensi SAR dan sudah seringkali SAR Maumere berkolaborasi dengan MDC.
Untuk diketahui Johanes Saleh pernah menjadi Basic Potensi Rescue SAR Jakarta yang lebih banyak mengevakuasi korban banjir.
Awalnya free dive, kemudian belajar selam di kolam Senayan. Dan akhirnya bergabung dengan Scuba School internasional untuk melatih diving.
Ia juga dipercaya dalam beberapa kegiatan dan melatih tim Basarnas Maumere dalam membuat simulasi ketika ada korban jatuh dari kapal dan tenggelam di Pelabuhan Lorens Say Maumere. Penasihat 3 MDC dan menjadi penyelam bersertifikasi sudah sejak 2013. Dan menjadi professional scuba school instructor.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Wisata-bahari-di-Teluk-Maumere.jpg)