Injil Katolik Hari Ini
Bacaan Injil Katolik Minggu 2 Oktober 2022, Lengkap Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik
Bacaan-bacaan suci hari ini mengajarkan kita kerendahan hati memungkinkan benih-benih kebaikan tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang.
Seorang pendamping rohani pernah
berkata demikian, “Berjuang dan
berusahalah dengan sekuat tenaga,
seolah-olah semuanya hanya tergantung
pada dirimu untuk mendapatkannya;
tetapi berdoalah dengan tekun dan
sungguh-sungguh, sebab semuanya
tergantung pada Tuhan untuk
memperolehnya." Kata-kata motivasi
tersebut dimaksudkan untuk mengajak
orang agar mampu memadukan antara
doa dan usaha.
Berdoa tanpa berusaha
membuat orang jatuh pada iman yang naif; sedangkan jika hanya melulu
mengandalkan usaha dan perjuangan
manusia tanpa campur tangan Tuhan, kita
akan menjadi pribadi yang sombong.
Nabi Habakuk dalam bacaan pertama hari
ini (Hab. 1:2-3; 2:2-4) menegaskan,
"Sesungguhnya, orang yang
membusungkan dada tidak lurus hatinya,
tetapi orang yang benar itu akan hidup
oleh percayanya” (Hab. 2:4).
Habakuk adalah seorang seorang nabi yang mengalami masa-masa yang sulit dan berat dalam pelayanannya karena hidup pada zaman pemerintahan Raja Yoyakim yang jahat di mata Tuhan.
Pada masa itu juga, bangsa
Yehuda harus menghadapi serangan dari
bangsa Babel. Dalam pergumulan imannya, Nabi Habakuk sempat melontarkan protes kepada Tuhan,
“Berapa lama lagi, TUHAN,
aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku
berseru kepada-Mu: 'Penindasan!' tetapi
tidak Kautolong?” (Hab. 1:2).
Namun, pada akhirnya, sang nabi mengalami transformasi, yakni perubahan cara pandang dari manusiawi ke rohani.
Dengan berani dan tegas, ia pun menyatakan imannya.
Sekalipun keadaan begitu sulit, mengecewakan, hancur, dan tidak berpengharapan, ia tetap mengandalkan Tuhan dan bersukacita dalam Dia.
Iman memampukan Nabi Habakuk untuk memandang hidupnya bukan dengan cara pandang manusiawi-duniawi, melainkan cara pandang ilahi-rohani.
Inilah yang menguatkan dan
memampukan Nabi Habakuk untuk tetap
kuat dan tangguh dalam situasi yang sulit.
Saudara-saudari yang terkasih, dalam
bacaan Injil hari ini, Yesus menguatkan
dan meneguhkan para rasul yang sedang
down alias lemah dalam iman.
"Tambahkanlah iman kami!” kata para
rasul. Yesus menjawab, “Kalau sekiranya
kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi
saja, kamu dapat berkata kepada pohon
ara ini: Terbantunlah engkau dan
tertanamlah di dalam laut, dan ia akan
taat kepadamu."
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Kamis 29 September 2022, Lengkap dengan Mazmur Tanggapan
Biji sesawi adalah biji yang sangat kecil.
Meskipun demikian, ketika seseorang
mempunyai iman, bahkan kalau iman itu
hanya sebesar biji sesawi, ia akan bisa
melakukan hal-hal yang rasanya tidak
mungkin.
Segala sesuatu yang tidak mungkin bagi manusia adalah mungkin bagi Allah. Keyakinan pada Allah dan hidup yang bergantung pada Allah akan membuat seseorang bersikap tidak
sombong.
Ia akan hidup dalam
kerendahan hati. Kerendahan hati
memungkinkan benih-benih kebaikan
tumbuh dan berkembang dalam diri
seseorang.
Kerendahan hati memampukan
orang untuk bergantung pada Tuhan dan
percaya pada campur tangan-Nya dalam
usaha dan perjuangan hidup manusia.
Paulus Erwin Sasmito Pr
Staf Seminari Tinggi St. Paulus, Kentungan,
Yogyakarta.
Demikian bacaan Injil Minggu 2 Oktober 2022 Minggu Biasa XXVII dan renungan Katolik.