Wisata di Maumere Flores
Ada yang Tersembunyi di Desa Wisata Kojadoi, Intip Pesona Sunset dan Sunrise dari Lokasi Ini
Hampir setiap saat para wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke desa wisata Kojadoi
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
"Banyak wisatawan yang datang, apalagi sebelum pandemi, kita menerima banyak wisatawan, mereka datang kesini untuk menikmati pesona keindahan jembatan itu lewat bukit batu purba yang terletak di ujung kompleks pemukiman warga ini," ungkap Salihun saat dijumpai TRIBUNFLORES.COM Senin 14 Maret 2022.
Baca juga: Laut Maumere Surga Destinasi Wisata Flores Selain Labuan Bajo Manggarai Barat
Ia juga menjelaskan, jika pengunjung dari luar ingin ke tempat itu, biaya kapalnya sekitar Rp. 30.000 per orang.
"Jarak tempuh dua jam gunakan kapal biasa 2 jam, kalau kapal cepat harganya bervariasi tergantung kesepakatan bersama, jarak tempuh sekitar 45 menit dari kota Maumere khususnya Nangahale," tuturnya.
Lanjutnya, untuk biaya 1 paket (rombongan) sekitar Rp. 700.000 untuk satu kapal.
"Biasanya tergantung kesepakatan juga dijemput di Maumere atau tinggal ditunggu di Pelabuhan La Malino Desa Kojadoi," pungkasnya.
Untuk penginapan, kata Muhamad Salihun, di sana juga ada home stay.
Jarak tempuh dua jam gunakan kapal biasa 2 jam, kalau kapal cepat harganya bervariasi tergantung kesepakatan bersama, jarak tempuh sekitar 45 menit dari kota Maumere khususnya Nangahale," tuturnya.
Lanjutnya, untuk biaya 1 paket (rombongan) sekitar Rp. 700.000 untuk satu kapal.
"Biasanya tergantung kesepakatan juga dijemput di Maumere atau tinggal ditunggu di Pelabuhan La Malino Desa Kojadoi," pungkasnya.
Untuk penginapan, kata Muhamad Salihun, di sana juga ada home stay.
"Di sini ada home stay, ada sepuluh rumah home stay, total kamar seluruhnya 18 buah, satu malam Rp. 150.000, untuk makan minum sehari pengunjung bisa siapkan uang Rp.100.000 lebih," ujarnya.
Namun, selama ini pihaknya lebih banyak menerima pengunjung yang datang perkelompok sebab menurutnya, untuk perorang, harga sewanya mahal.
Ia juga menambahkan disana pihaknya sudah menyediakan pemandu untuk wisatawan yang dikelola Bumdes (bumdes Monianse) Desa Kojadoi.
Terkait penerangan berupa listrik, di Desa Kojadoi mereka menggunakan Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Disini Pake PLTS untuk penerangan, 2019, lancar 1 hari 4 Kwh," Kata Muhamad Salihun.