Berita Lembata
Hambatan Keuangan PT HIkam, BBM Subsidi Tidak Terangkut ke Lembata
Pemerintah Kabupaten Lembata bersama DPRD,Terminal BBM Maumere dan pengelola SPBU membahas masalah kelangkaan BBM dan antrian kendaraan di Lewoleba.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Pengelola SPBU 01 Lamahora, PT Hikam mengakui mengalami masalah keuangan perusahaan. Namun tetap berkomitmen untuk menyediakan bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan masyarakat Lembata.
Hal ini terungkap dalam pertemuan di rumah jabatan Bupati Lembata, Jumat malam, 7 Oktober 2022 membahas antrain kendaraan mengisi bahan bakar minyak dan kelangkaan BBM.
Direktur PT Hikam Nasir Ratuloli melalui Manajer Keuangan, Benediktus, enjelaskan masalah keuangan itu akan diselesaikan secara internal.
“Secara 'cash flow-nya ada masalah tapi PT Hikam selalu berkomitmen untuk menebus BBM sesuai kebutuhan di SPBU 01,” ungkap Benediktus.
Baca juga: 11 Parpol di Lembata Catut Nama 28 Nama PNS dalam Sipol
Dijelaskan per bulan PT Hikam mendapatkan alokasi kuota subsidi pertalite dan solar. Jenis solar jatah kuotanya sebanyak 100 kilo liter. Sedangkan, maksimal pengambilan pertalite per hari sebanyak 8 kiloliter. Sedangkan, BBM non subsidi seperti pertamax dan solar dexlite diorder sesuai dengan kemampuan beli perusahaan.
Anggota DPRD Lembata, Gregorius Amo, menambahkan dari hasil pertemuan dengan pihak Depot Pertamina di Maumere ditemukan tak ada masalah kuota BBM subsidi untuk Kabupaten Lembata.
Dia mempertanyakan kemampuan PT Hikam menebus (order) BBM subsidi sesuai kuota yang diberikan untuk Kabupaten Lembata.
Berdasarkan data dari Syahbandar Lewoleba, Kepala Bagian Ekonomi Setda Lembata, El Mandiri membeberkan, seharusnya per bulan Kabupaten Lembata mendapatkan kuota subsidi 190 kilo liter. Namun, dari data muatan yang masuk ke pelabuhan sampai Agustus 2022, ditemukan rata-rata kuota BBM yang masuk berkisar 140-150 kilo liter. Artinya masih ada 40 kilo liter kuota BBM yang setiap bulan tidak diangkut ke Lembata.
Baca juga: Lambertus Koban Jabat Dirut PDAM Lembata, Penjabat Bupati Inginkan Perubahan
“Bisa kita maklumi karena persoalan kapasitas dan juga tadi ada kemampuan keuangan. Persoalan kuota tidak ada masalah karena PT Hikam membeli sesuai kebutuhan dia karena dia merupakan transportir juga sebagai distributor,” ungkap El Mandiri.
“Kalau dia punya kemampuan keuangan bayar 15 kilo liter per hari maka dia muat sebesar itu dan PT Hikam menyatakan sah saja, normal saja. Tapi, PT Hikam tidak menyadari ada peningkatan pertumbuhan penduduk, peningkatan kendaraan dari tahun ke tahun. Itu makanya terjadi antrean. Menurut PT Hikam sah-sah saja, tapi untuk masyarakat tidak sah karena ada perkembangan kendaraan begitu banyak,” urainya.
Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa sudah mendapat laporan dari pemilik kapal angkut BBM yang dipakai PT Hikam. Pemilik kapal tersebut menyampaikan bahwa kapasitas angkut kapalnya lebih besar daripada kemampuan angkut BBM yang selama ini dipesan oleh PT Hikam.
“Dia (pemilik kapal) beritahu saya kalau kapalnya bisa muat segini (muatan full) tapi yang bisa ditebus (PT Hikam) segini,” ujar Marsianus Jawa.
Baca juga: KPU Lembata Paparkan Data Pemilih Capai 100.322 Orang
Kapal Angkut Rusak
Dalam catatan PT Hikam, antrean panjang (tidak normal) di SPBU Lamahora mulai terjadi pada 20 September 2022 sampai dengan Jumat, 7 Oktober 2022.