Berita Ngada
Ine Monika Penenun Pakaian Adat Bajawa Tutup Usia, Karyanya Pernah Dikenakan Presiden Jokowi
Ine Monika Ngadha, penenun pakaian adat Bajawa tutup usia. Karyanya pernah dikenakan oleh presiden RI Jokowi saat berkunjung ke Ngada, Flores, NTT.
TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Tiga bulan lamanya, Ine (Ibu atau Mama) Monika Ngadha mengerahkan tenaga, pikiran dan waktunya menenun pakaian adat Bajawa, Ngada, untuk Presiden Jokowi.
Maha karya Ine Monika, dikenakan Presiden Jokowi kala presiden dua periode itu, berkunjung ke Bajawa pada 1 Juni 2022, selepas memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di Kota Ende, Kabupaten Ende.
Jokowi dalam balutan Sapu Lu'e, pakaian adat Bajawa, menuai decak kagum. Pria kelahiran 21 Juni 1961 itu, terlihat gagah dan tegap dalam balutan Sapu Lu'e.
Ine Monika ketika itu ramai dicari awak media. Nama Ine Monika pun menghiasi laman berita berbagai media cetak maupun elektronik.
Baca juga: Monika Terharu Kain Tenunanya Dipakai Presiden Jokowi Kunjungi Ngada
Selepas Jokowi dan Nyonya Iriana Joko Widodo beserta rombongan meninggalkan tanah Ngada, Ine Monika kembali menekuni kesehariannya yang sederhana.
Rabu 12 Oktober 2022 atau 134 hari pasca kunjungan Jokowi ke tanah Ngada, kabar duka beredar di media sosial, Ine Monika tutup usia.
Kabar Ine Monika tutup usia, dibenarkan oleh salah satu putra kandungnya, Ifan Bota.
Ine Monika tutup usia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. T.C Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, pukul 04. 30 Wita, Rabu 12 Oktober 2022.
Baca juga: Momen Kapolda NTT Pimpin Pengamanan Kunker Presiden Jokowi di Ngada
Ine Monika, sebelumnya dikabarkan terkena stroke dan pnemonia pada Jumat, 7 Oktober 2022, pekan lalu.
Keluarga sempat membawa almarhumah ke RSUD Bajawa untuk mendapat perawatan medis sebelum akhirnya kembali dirujuk ke RSUD dr. T.C Hillers Maumere.
Ine meninggalkan seorang suami dan 6 orang anak, 5 laki-laki dan satu Perempuan.
Jenazah Ine Monika direncanakan akan diberangkatkan dari Maumere menuju Bajawa, Kabupaten Ngada, siang ini dan akan dikuburan di Kampung halamannya di Langa, Kecamatan Bajawa, Jumat, 14 Oktober 2022 pekan ini.
Baca juga: Warga Ngada Nyalakan 1000 Lilin Sampaikan Rasa Empati atas Tragedi Sepak Bola di Kanjuruhan Malang
Mendapat Kepercayaan Tenun Sapu Lu'e untuk Jokowi
Ine Monika dipercayakan oleh Bupati Ngada, Paru Andreas menenun Sapu Lu'u untuk Presiden Jokowi. Ine Monika dengan senang hati menyanggupi dan mulai menyiapkan bahan - bahan alami untuk membuat Sapu Lu'e.
Salah satu bahannya, dari serat bambu asli. Mama Monika sudah tahu, kain berbahan dasar bambu masuk kelas kain premium karena kuat dan anti jamur.
Menenun kain secara tradisional adalah pekerjaan Mama Monika Ngadha sejak umur 20 tahun.
Baca juga: Kapolda NTT Monitoring Kesiapan Pengamanan Kunjungan Presiden Jokowi di Ngada
Namun, menenun kain dengan benang bambu baru pertama kali dilakukan saat usianya sudah mencapai 76 Tahun. Kain Tenunan yang dihasilkan juga hanya satu lembar dan diberikan khusus untuk Presiden
Pakaian adat khas Bajawa yang dikenakan Jokowi memiliki dua warna yakni warna biru dan warna merah.
Pewarnaan benang dilakukan secara alamiah, memanfaatkan bahan tumbuhan dari Alam. Menurut Mama Monika, warna merah berasal dari ekstrak tumbuhan Secang atau dalam bahasa Bajawa "Sepa".
Sedangkan untuk warna biru dari tumbuhan Nila atau dalam bahasa Bajawa disebut "Taru"
Baca juga: Jokowi Sebut Indonesia Paling Depan Bangun Ekosistem Ekonomi Kreatif
Ajaran warisan budaya dari leluhur dalam proses pembuatan pakayan Presiden benar - benar dilakukan.
Dimulai pengambilan bahan alam untuk pewarna hingga dalam proses tenunan selalu didahului dengan ritual adat.
Proses pembuatan pakaian untuk Presiden dilakukan Mama Monika berdasarkan ajaran dari leluhur tentang bagaimana tahapan dan proses membuat pakayan untuk para "Mosalaki " jaman dahulu.
Tujuannya semata untuk tetap mempertahankan roh dan kekuatan alam agar tetap bersemi didalam setiap helai benang. (*)