Berita NTT

NTT Catat Deflasi 0,55 Persen pada Agustus 2025, Harga Cabai Rawit hingga Tiket Pesawat Turun

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat terjadinya deflasi sebesar 0,55 persen pada Agustus 2025 secara

Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/BERTO KALU
HARGA-Pedagang cabai di Pasar Rakyat Batu Cermin Labuan Bajo. 

Laporan reporter POS-KUPANG. COM, Tari Rahmaniar Ismail

KUPANG, POS-KUPANG.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat terjadinya deflasi sebesar 0,55 persen pada Agustus 2025 secara bulanan (month-to-month/mtm).

Angka ini dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada empat dari sebelas kelompok pengeluaran, terutama dari sektor makanan, minuman, tembakau, dan transportasi.

Kepala BPS Provinsi NTT Matamira B. Kale  mengatakan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau turun 1,16 persen dengan andil deflasi 0,43 persen, disusul kelompok transportasi yang turun 0,87 persen dengan andil 0,12 persen. 

Sebaliknya, kelompok kesehatan dan perlengkapan rumah tangga justru menjadi penahan deflasi dengan inflasi tipis masing-masing 0,93 persen dan 0,17 persen.

 

Baca juga: Pendaftaran Wonderful Indonesia Awards Diperpanjang 7 September 2025, Ada 10 Kategori Penghargaan

 

 

“Penurunan harga sejumlah komoditas hortikultura karena musim panen serta normalisasi tarif angkutan udara usai libur sekolah menjadi faktor dominan deflasi Agustus,” ujar Kepala BPS NTT, Selasa (2/9). 

Beberapa komoditas yang paling besar menekan inflasi antara lain cabai rawit (-0,32 persen), angkutan udara (-0,16 persen), tomat (-0,09 persen), kangkung (-0,05 persen), dan sawi hijau (-0,04 persen).

Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Waingapu sebesar 1,28 persen, disusul Kabupaten Timor Tengah Selatan 0,98 persen, dan Kota Kupang 0,59 persen. Sebaliknya, Maumere (0,48 persen) dan Ngada (0,46 persen) justru mencatat inflasi.

Secara tahunan (year-on-year), inflasi Agustus 2025 di NTT tercatat 2,71 persen, lebih rendah dibanding Juli yang sebesar 3,01 persen, sekaligus masih berada dalam rentang target pemerintah 2,5 ±1 persen.

 

Baca juga: Polres Sikka Imbau Warga Bijak Dalam Menggunakan Media Sosial

Namun, terdapat tiga wilayah yang inflasi tahunan (y-o-y) masih di atas target, yakni Maumere (4,82 persen), Ngada (4,11 persen), dan Timor Tengah Selatan (4,05 persen).

Di sisi lain, BPS NTT juga mencatat perkembangan positif pada sektor pertanian. Nilai Tukar Petani (NTP) Agustus 2025 naik 2,88 persen menjadi 101,93, tertinggi sepanjang tahun berjalan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved