Pembuangan Bayi di Sikka
Setelah Habisi Nyawa Anaknya, Siswi SMK di Maumere Buang Bayi dan Tutup Bayinya dengan Pasir
Setelah dibuang, bayi laki-laki yang baru saja dilahirkan itu ditutup dengan menggunakan pasir kali dan diduga digunakan pelaku untuk menghilangkan je
Pantauan TRIBUNFLORES. COM pelaksanaan rekonstruksi itu tidak diperankan langsung oleh tersangka N dan diganti oleh peran pengganti oleh seorang Polwan Polres Sikka.
Pelaksanaan rekonstruksi itu berawal dari rumah tersangka. Mulai dari proses persalinan masuk kamar mandi, ambil kain untuk bungkus bayi hingga membawa bayi ke kali.
Kuat dugaan, tersangka menghabisi nyawa bayi didalam kamar mandi di depan rumah mereka.
"Kasihan sekali, kenapa tidak dia saja yang peran, kami mau lihat mukanya,"ujar sejumlah warga saat rekontruksi.
Warga mengaku senang karena Polisi dan pihak kejaksaan sudah melakukan rekonstruksi untuk mengetahui secara detail proses tersangka N mengahabisi nyawa bayi yang baru lahir hingga dibuang ke Kali Mati di belakang rumahnya.
Pelaksanaan rekonstruksi berjalan aman dan lancar hingga usai. Total adegan yang diperagaan saat itu ada 26 adegan dan 2 adegan tambahan saat di TKP.
Baca juga: Jawa Barat Tergoda Sajian Ikan Segar, Daging Sei dan Tenun Ikat
Buang Bayi
Sebelumnya, Stefania Nohawa bersama enam anggota keluarga tertidur pulas tak menyadari cucunya berinisial KKL alias N sedang keluar rumah tengah malam menuju Kali Mati di Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.
Pergerakan KKL semakin tak terdeteksi lantaran pendengaran nenek Stefania sudah terganggu. Ia susah menangkap suara saat berkomunasi dengan orang lain.
"Saya sama sekali tidak tahu. Kami tidur nyenyak, tidak dengar ada orang lewat keluar rumah," katanya dengan bahasa daerah lalu diterjemahkan anaknya, Maria Dojawa, Rabu 21 September 2022.
KKL tidur seranjang dengan adik sepupunya yang masih SD. Mereka sering berganti tempat tidur dari ranjang nenek Stefania dan KKL.
"Tidur dengan adik. Kadang dua adik tidur dengan dia, kadang dengan saya. Dia tidak tidur sendiri.
Kurang lebih dua bulan tinggal bersama KKL, Stefania mengaku tak menyadari cucunya sedang hamil besar. Ia menyebut KKL rajin sekolah dan pulang tepat waktu selepas mengenyam mata pelajaran.
"Kami tidak tahu dia hamil. Hari Sabtu pas keajadian juga dia sempat pergi sekolah," katanya.
Saat warga geger dengan penemuan jasad bayi tanggal 17 September 2022, Stefania mengaku tak ada di lokasi karena mengantar benang tenun untuk saudaranya di Desa Kringa, Kecamatan Talibura.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/reka-adegan-yang-diperagakan-yaitu-pada-saat-pelaku-menutup-bayinya-dengan-menggunakan-pasir.jpg)