Berita Flores Timur

Cegah Penimbunan Minyak Tanah di Flores Timur, Petugas akan Segera Sidak

Pendistribusian dari pangkalan ke konsumen juga dibatasi maksimal 10 liter dengan syarat menunjukan KTP.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KEBELEN
MINYAK TANAH - Aktivitas pelayanan pembelian minyak tanah di salah satu pangkalan dalam wilayah Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Senin 28 November 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kebelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Beberapa pekan ini stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah di Kabupaten Flores Timur tergolong langka.

Pendistribusian dari pangkalan ke konsumen juga dibatasi maksimal 10 liter dengan syarat menunjukan KTP.

Demi menghindari adanya dugaan penimbunan minyak tanah antara pemilik pangkalan dan spekulan, Pemerintah Daerah Flores Timur akan melakukan sidak dan menindak tegas apa bila menemukan oknum yang sengaja mencari keuntungan besar.

Kepala Bagian Ekonomi Setda Flores Timur, Julian Mitak mengatakan, upaya sidak menyasar semua pemilik pangkalan untuk memastikan tidak ada oknum-oknum nakal memainkan harga jual menjelang perayaan besar Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Digelar Turnamen Bola Voli Putra Nangaba Cup I Perebutkan Piala Bergilir Senator AWK

 

"Dalam waktu dekat ini kita akan mengadakan rapat, terus kita lakukan sidak ke semua pangkalan dalam Kota Larantuka," ujarnya kepada wartawan di ruangan kerjanya, Senin 28 November 2022.

Julian mengingatkan para pemilik pangkalan agar menjual minyak tanah khusus di wilayah kelurahan dengan metode pelayanan 5-10 liter per Kepala Keluarga (KK), dan maksimal 15 liter untuk pelaku usaha.

"Prioritas penjualan minyak tanah untuk warga disekitarnya saja, makanya kita tertibkan dengan penunjukan KTP saat pembelian. Itu untuk menginformasikan bahwa yang bersangkutan ada atau tidak di wilayah," jelasnya.

Ia juga heran lantaran stok minyak di pemilik pangkalan lamgsung habis meski baru disalurkan agen. Menurut dia, satu KK mendapatkan kuota maksimal 10 liter bisa bertahan kurang lebih dua minggu.

Mengingat minyak tanah masuk jenis BBM Tertentu (JBT), lanjutnya, maka perlu dilakukan penertiban agar harga jual sesuai dengan ketetapan het Rp 5.000 perliter.

Baca juga: Stok Minyak Tanah di Flores Timur Tambah 100 Ribu Liter

Sebelumnya diberitakan, kelangkaan Bahan minyak tanah mulai melanda warga Kota Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores.

Pantauan wartawan di dua pangkalan minyak tanah, Sabtu 26 November 2022 sore, mendapati belasan drom minyak tanah ludes dibeli konsumen dalam waktu singkat.

Seorang warga bernama Yohanes (31), mengaku kewalahan akibat stok minyak tanah sudah berkurang selama sebulan terakhir. Ia bahkan berkeliling kota dan rela antri berjam-jam namun pulang dengan tangan kosong.

"Ini sudah tempat yang ketiga tapi sudah habis. Tadi pas cek di tempat pertama tapi banyak yang antri dan orang terakhir datang pasti tidak kebagian," ujarnya kepada wartawan usai mengantri di pangkalan wialayah Kelurahan Lewolere.

Sementara Anstasya Kartini Kaha (42), pemilik pangakalan minyak tanah di Kelurahan Pante Besar mengaku tidak mencari kesempatan menaikan harga di tengah kelangkaan.

Tambah 100 Ribu Liter

Sebelumnya, Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah di Kabupaten Flores Timur mulai teratasi dengan adanya penambahan kuota sebanyak 100 kiloliter (KL) atau 100.000 liter ke wilayah ini.

Hal ini diungkapkan Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi pasca berkomunikasi dengan pihak Pertamina via sambungan telepon pada Senin 28 November 2022.

Menurut Doris, sapaannya, dua agen minyak tanah yaitu PT Florasol mendapat penambahan 55 kiloliter, sementara agen PT Asotim mendapat 45 kiloliter.

"PT Florasol sebelumnya 220 KL kini menjadi 275 KL, dan PT Asotim sebelumnya 175 KL 220 KL. Total keseluruhan 495 KL," demikian penggalan data perihal penambahan stok minyak tanah yang diterima wartawan.

Sebelumnya, sejumlah warga di wilayah Kota Larantuka mengaku kewalahan dengan kelangkaan minyak tanah yang dialami beberapa pekan terakhir.

BERI PENJELASAN - Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi saat memberikan penjelasan soal minyak tanah di ruangan kerjanya, Senin 28 November 2022
BERI PENJELASAN - Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi saat memberikan penjelasan soal minyak tanah di ruangan kerjanya, Senin 28 November 2022 (TRIBUNFLORES.COM/PAUL KEBELEN)

Berdasarkan pantauan wartawan di dua pangkalan minyak tanah, Sabtu 26 November 2022 sore, mendapati belasan drom minyak tanah ludes dibeli konsumen dalam waktu singkat.

Anstasya Kartini Kaha (42), salah satu pengecer di Kelurahan Pante Besar mengaku tidak memanfaatkan kesempatan menaikan harga di tengah kelangkaan. Ia tetap menjual dengan harga Rp 5.000 perliter kepada konsumen khusus wilayahnya.

Informasi yang ia peroleh dari agen distributor, menyebutkan saat ini sedang terjadi pengurangan kuota minyak tanah, sehingga para pemilik pangkalan hanya mendapat stok lima drom untuk satu kali penyaluran.

Ia mengatakan, karena stok sedang terbatas, setiap Kepala Keluarga (KK) hanya mendapat jatah 5-10 liter dari sebelumnya bisa dilayani puluhan liter. Konsumen juga diwajibkan membawa KTP lalu mengisi daftar hadir.

"Harga tetap stabil Rp 5.000 perliter. Kami juga selalu cek nama-nama mereka dalam daftar hadir, supaya jangan terjadi pendobelan pembelian," katanya.

Kepala Bagian Ekonomi Setda Flores Timur, Julian Mitak mengatakan dalam waktu dekat akan melakukan sidak menyasar semua pemilik pangkalan untuk memastikan tidak ada oknum-oknum nakal memainkan harga jual menjelang perayaan besar Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

"Dalam waktu dekat ini kita akan mengadakan rapat, terus kita lakukan sidak ke semua pangkalan dalam Kota Larantuka," ujarnya kepada wartawan di ruangan kerjanya, Senin 28 November 2022.

Julian mengaku heran lantaran stok minyak tanah di tangan pemilik pangkalan cepat habis meski baru disalurkan agen. Ia mengimbau pemilik pangkalan tidak bermain curang dengan para spekulan untuk meraup keuntungan besar.

"Prioritas penjualan minyak tanah untuk warga disekitarnya saja, makanya kita tertibkan dengan penunjukan KTP saat pembelian. Itu untuk menginformasikan bahwa yang bersangkutan ada atau tidak di wilayah," jelasnya.

Berita Flores Timur lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved