Berita NTT
SPSI NTT Minta Gubernur NTT Umumkan UMP Tahun 2023
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) NTT tidak mengusulkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP),meminta Gubernur NTT umumkan UMP yang sudah ada.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Oby Lewanmeru
TRIBUNFLORES.COM,KUPANG-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Provinsi NTT mengatakan besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) NTT sudah ada dan harus diumumkan Gubernur NTT.
Hal ini disampaikan Ketua Konfederasi SPSI Provinsi NTT, Drs. Stanis Tefa saat dikonfirmasi TribunFlores.comM, Senin 28 November 2022.
"Besar UMP tahun 2023 sudah ada dan tunggu Gubernur NTT umumkan," kata Stanis.
Menurut Stanis, pihaknya tidak mengusulkan besaran UMP karena formula kenaikan UMP sudah ditetapkan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja.
Baca juga: Bupati Manggarai Resmikan Tanah Makam Khusus Umat Muslim, Bangun Kerukunan Umat Beragama di NTT
"Jadi formula kenaikan UMP sudah ada yakni 10 persen. Kenaikan itu, berdasarkan Peraturan Menaker No 18 Tahun 2022 tentang penetapan UMP," kata Stanis.
Dia menjelaskan, meski ada kenaikan 10 persen,namun pihaknya belum mendapat besaran UMP bagi Provinsi NTT.
"Sudah ada, tapi katanya akan diumumkan gubernur NTT," katanya.
Dijelaskan, UMP NTT sejak 2019-2022 naik Saat ini, lanjutnya, penetapan UMP sesuai dengan PP 36/2021 tentang pengupahan dan Permenaker 18 /2022 tentang penetapan UMP tahun 2023 tentang penetapan upah minimum Tahun 2023. Dalam Permenaker tersebut, ditetapkan kenaikan upah minimum tahun 2023 maksimal naik 10 persen.
Baca juga: Gubernur NTT Ajak SMK Perbatasan Rai Manuk Kembangkan Jagung dan Kelor
"Kami sudah rapat tapi belum ditetapkan gubernur. Penetapan UMP ini, tentu dilihat dari daya beli masyarakat tidak sebanding dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Daya beli masyarakat ini terkait adanya Pandemi Covid -19, selain dampak kenaikan BBM," jelas Stanis.
Ia meminta Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di NTT untuk memperketat pengawasan penerapan UMP NTT tahun 2023.
SPSI NTT tidak mengusulkan ke besaran UMP dengan alasan sudah ada formula dari pemerintah pusat tentang kenaikan UMP 10 persen.
Dia mengatakan, dengan adanya kenaikan tersebut, maka SPSI NTT sangat mengharapkan para pengusaha atau perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja dapat menerapkan aturan tersebut.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Egon 30 Nov -14 Desember 2022, Rute NTT hingga Surabaya
"Jangan sampai pengusaha hotel bintang lima, beri upah kepada karyawan seperti kaki lima," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, sesuai PP Nomor 78 tahun 2015 sudah mengatur jelas soal pengupahan dan pengawasan, karena itu, perlu ada pengawas UMP.
"Jika tidak, maka penerapan UMP tidak bisa berjalan. Kalau di Kota Kupang, saya kira bisa dijangkau oleh pemerintah provinsi, tapi yang ada di kabupaten -kabupaten pasti kesulitan," katanya.
Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum merespon, namun informasi yang diperoleh bahwa Wagub NTT sedang berada di Jakarta.
Baca juga: Pemprov NTT Cabut Pergub Pengelolaan Taman Nasional Komodo
Sementara Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT,Sylvia R. Peku Djawang,S.P. M.M yang dikonfirmasi belum berhasil.(*)
Data UMP NTT
UMP NTT 2018 : Rp 1.660.000
UMP NTT 2019 : Rp 1.795.000
UMP NTT 2020 : Rp 1.950.000
UMP NTT 2021 : Rp 1.950.000
UMP NTT 2022 : Rp 1.975.000.