Pilkada Sikka 2024
Pelamar Staf Kesekretariatan Panwascam di Sikka Tolak Hasil Seleksi, Ini Alasannya
Mereka mendatangi Kantor Bawaslu Kabupaten Sikka di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Flores.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Sejumlah pelamar Staf Kesekretariatan Panwascam di Kabupaten Sikka melakukan aksi protes dan menolak hasil seleksi Staf Kesekretariatan Panwascam.
Mereka mendatangi Kantor Bawaslu Kabupaten Sikka di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 13 Desember 2022 dan menyampaikan beberapa keberatan.
Kristian Roby, pelamar Staf Kesekretariatan Panwascam dari Kecamatan Hewokloang menyebutkan hasil penilaian akumulasi dari Compputer Assisted Test (CAT) dan hasil wawancara tidak diumumkan.
Baca juga: Ketua Kwarda NTT Minta Hentikan Konflik Internal Gerakan Pramuka Lembata
"Oleh karena itu, peserta yang telah mengikuti seleksi CAT tidak mengetahui atau dapat membandingkan nilai perolehannya dengan nilai peserta lain dalam satu kecamatan, maka saya ingin tanyakan bobot minimal untuk seleksi CAT," ujar Roby.
Roby juga mengaku bahwa pada saat wawancara, pihak sekretariat Bawaslu Kabupaten Sikka tidak mengajukan pertanyaan kompetensi atau hal-hal terkait tugas dan fungsi Panwascam atau materi yang berkaitan dengan pemilihan umum, namun hanya ditanyakan soal nama dan asal kecamatan. Selain Roby, beberapa peserta juga ditanya hal yang sama pada sesi wawancara.
"Ini adalah wawancara formalitas dan fiktif, lantas apa indikator penilaian untuk sesi ini dan berapa bobot hasil wawancara," tandas Roby yang mengaku bahwa hingga saat ini dirinya tidak mengetahui hasil penilaian seleksi karena tidak dipublikasikan.
Publikasi menurut Roby agar para peserta dapat mengetahui atau dapat membandingkan perolehan nilai baik CAT maupun wawancara dengan nilai peserta lain.
Baca juga: GM Pelindo Maumere ‘Ngotot’ Pasang Listrik Gratis untuk Warga Kurang Mampu
"Tiba-tiba langsung umumkan jadi menurut kami Bawaslu Kabupaten Sikka ini sangat tertutup," tegas Roby.
Sementara itu, Petrus Yosefan Ngaga Radha, peserta seleksi dari Kecamatan Paga menyebutkan dirinya memperoleh nilai 65 dan berada di peringkat kedua untuk Panwascam Kecamatan Paga.
"Pertama dinyatakan lulus, setelah diwawancara, sama seperti teman-teman yang lain, saat wawancara hanya ditanya soal identitas, rumah di Paga dekat mana setelah itu keluar dan kemarin saya ada temukan soal nama penggantinya saya itu nama perempuan tapi jenis kelamin laki-laki, saya secara pribadi menaruh curiga," ujar Evan.
Nasib sama juga dialami Tri Utari, peserta peraih nilai tertinggi dan menduduki peringkat pertama untuk seleksi Staf Kesekretariatan Panwascam Kangae untuk CAT.
Tri menyebutkan bahwa hasil CAT dan wawancara tidak pernah diumumkan jadi dirinya tidak mengetahui akumulasi hasil kedua test tersebut dan bisa membandingkan dengan nilai atau hasil peserta lain.
Ketiganya yang mewakili beberapa peserta lainnya yang mengalami nasib yang sama dengan tegas menolak hasil seleksi dan meminta pihak Bawaslu Kabupaten Sikka untuk melakukan tes ulang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Peserta-seleksi-Staf-Kesekretariatan-Panwascam-di-Kabupaten-Sikka-mendatangi-Kantor-Bawaslu.jpg)