Gempa Bumi di Bali

Gempa 5,2 SR Guncang Karangasem Bali dan Sekitarnya, Warga Diminta Jangan Panik

"Tembok rumah Made Nangun dan I Komang Agung Arya di Banjar Ekadnyana, Desa Tianyar jebol," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem.

Editor: Gordy Donovan
BMKG
GEMPA DI PROVINSI BALI - Gempa 5,2 SR Guncang Karangasem Bali dan Sekitarnya, Selasa 13 Desember 2022. 

TRIBUNFLORES.COM, BALI – Gempa bumi mengguncang Kabupaten Karangasem Provinsi Bali.

Gempa pertama dengan kekuatan 4,8 SR, disusul yang kedua dengan kekuatan 4,7 SR, dan terakhir yaitu 5,2 SR mengguncang Kabupaten Karangasem, Selasa13 Desember 2022, pukul 18.38 Wita.

Sekitar 9 bangunan, yang terdiri dari 8 rumah dan 1 balai masyarakat, mengalami kerusakan akibat gempa.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Karangasem, warga di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kubu dan Manggis, merasakan guncangan keras. Guncangan membuat warga panik hingga keluar rumah. Kepanikan juga terpantau warga yang berada di RSUD Karangasem dan RS Balimed.

Baca juga: Kronologi Polisi Tertembak oleh Rekannya, Ini Respon Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma

 

“Laporan sementara yang diterima Pusat Pengendalian Operasi BNPB disebutkan, 8 unit rumah dan 1 balai masyarakat mengalami kerusakan. Tim Reaksi Cepat BPBD Karangasem telah berada di lokasi untuk melakukan kaji cepat pascagempa. Mereka juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk membantu pengecekan di lokasi,” kata Abdul Muhari.

Informasi sementara kerusakan akibat gempa yang berpusat di timur laut Kabupaten Karangasem itu terjadi di tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Kubu, Manggis, dan Karangasem.

Data sementara, kerusakan bangunan terjadi di Kecamatan Kubu, 4 rumah di Banjar Dinas Baturinggit Kelod, Desa Baturinggit rusak parah. Kamar mandi milik Nengah Sudana di Manik Aji, Ban, jebol.

"Tembok rumah Made Nangun dan I Komang Agung Arya di Banjar Ekadnyana, Desa Tianyar jebol," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem, Putu Eka Tirtana.

Di Kecamatan Manggis, atap rumah rusak dan gentingnya berjatuhan.

Rumah yang rusak milik Ni Putu Darmini di Banjar Pagubugan, Manggis.

Atap balai masyarakat di Banjar Kelodan, Desa Ngis, mengalami rusak ringan. Kerusakan angkul-angkul rumah milik Wayan Mudiarta Pesedahan.

Kerusakan bangunan juga terjadi di Kecamatan Karangasem, yakni genting rumah I Nengah Gunaksa dan I Gede Suta di Lingkungan Susuan, Kelurahan Karangasem merosot.

Atap rumah Wayan Yasa di Lingkungan Batan Nyuh Kelod, Kelurahan Karangasem rusak.

"Untuk fasilitas umum di wilayah Kabupaten Karangasem smentara belum ada informasi dampak kerusakan. Semua masih berjalan normal. Satu orang warga juga alami luka ringan, yakni I Nengah Dawan asal Lingkungan Jasri Kaler, Kelurahan Subagan. Saat ini sudah mendapat perawatan di RSUD Karangasem," imbuhnya.

Sejumlah pasien RSUD Karangasem kalang kabut akibat diguncang gempa beberapa kali.

Pasien di RSUD berhamburan keluar kamar menggunakan bed, dengan kondisi masih terpasang infus.

Baca juga: Polisi Amankan 12 Warga Pelempar Mobil di NTT, 9 Orang Diantaranya Pelajar, Diduga Mabuk Miras

Mereka didampingi perawat yang berjaga.

Kepala Instalasi dan Pemasaran, RSUD Karangasem, Ni Ketut Sukaniti mengaku belum mengetahui kondisi pasien di RS Karangasem.

"Saya masih di rumah. Jadi belum mengetahui kondisinya pasien di RSUD Karangasem. Semoga aman," kata Ketut Sukaniti.

BPBD Kabupaten Karangasem membangun dua unit tenda di sekitar RSUD Karangasem, Selasa malam setelah gempa.

Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Karangasem, I Putu Eka Tirtana, mengatakan, pemasangan 2 unit tenda itu khusus untuk pasien mengantisipasi gempa susulan, sehingga keselamatan pasien terjamin.

Eka Tirtana mengatakan, untuk sementara beberapa pasien dirawat di luar ruangan, hingga kondisinya membaik.

Tujuannya mengantisipasi hal yang tak diinginkan.

Tim TRC BPBD Kabupaten Karangasem juga melakukan asesmen ke Rumah Sakit Balimed Karangasem akibat adanya video yang beredar.

"Hasilnya tidak ada kerusakan apa pun, hanya pasien, penunggu pasien dan staf rumah sakit panik keluar," katanya.

Salah satu warga di Desa Selumbung, Kecamatan Manggis, Luh Suweca mengatakan guncangan gempa terasa cukup keras.

“Saat gempa saya lagi di dapur, tiba-tiba terasa getaran cukup keras,” katanya saat dihubungi.

Dia mengaku merasakan guncangan gempa sebanyak dua kali dengan getaran yang hampir sama.

Setelah gempa terjadi beberapa genting rumahnya bergeser dan hampir jatuh.

Gempa susulan yang mengguncang Kabupaten Karangasem membuat warga panik, dan beberapa memilih tidur di teras rumah karena khawatir dengan gempa susulan.

Seperti yang diungkapkan Wayan Sudi, asal Desa Lokasari, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem.

Ia sempat merasakan beberapa kali gempa yang guncangannya cukup keras.

"Tadi saat gempa saya sedang di rumah. Begitu terasa gempa, saya langsung selamatkan cucu dulu yang berada di kamar," ujar Wayan Sudi.

Gempa berpusat di wilayah Kecamatan Karangasem, terasa hingga di Buleleng khususnya Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, yang berbatasan langsung dengan Karangasem.

Baca juga: Hasil Piala Dunia 2022, Ngotot Serang Bumerang Kroasia Modric - Kovacic Diredam Argentina ke Final

Perbekel Desa Tembok, Dewa Komang Yudi Astara menyebut, khusus di wilayahnya getaran terasa cukup keras, berdurasi cukup lama hingga 8 kali.

"Getaran yang paling keras itu gempa yang pertama," ucapnya.

Meski demikian, Yudi menyebut sejauh ini belum ada warga yang mengungsi atau tidur di luar rumah. Demikian dengan kerusakan yang ditimbulkan, sejauh ini belum ada laporan dari masing-masing kepala dusun.

"Laporan kerusakan belum ada. Warga juga tidak ada yang mengungsi, namun mereka tetap waspada," ucapnya.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menyebut, sejauh ini belum ada laporan kerusakan yang diterima, dari guncangan gempa tersebut. Ariadi pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada, serta memantau informasi resmi dari BMKG.

BMKG: Tenang dan Waspada

GEMPA dirasakan hampir oleh seluruh masyarakat Bali, Selasa 13 Desember 2022 sore.

Kekuatan gempa yang cukup besar bahkan dirasakan hingga oleh warga di Nusa Tenggara Barat.

Geofisikawan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (B BMKG) Bali, Randika mengatakan, hingga pukul 19.15 telah terjadi tiga kali gempa yang dirasakan di wilayah Karangasem.

Yang pertama adalah gempa dengan kekuatan 4,8 SR, kedua dengan kekuatan 4,7 SR, dan terakhir yaitu 5,2 SR.

Dengan demikian, telah terjadi sekitar 18 kali gempa susulan dari gempa yang terjadi.

Terkait dengan kerusakan akibat gempa hingga saat ini B BMKG masih terus meng-update dengan aparat setempat. Randika mengatakan seluruh gempa yang terjadi sementara tidak berpotensi tsunami, namun berpotensi terjadi gempa susulan.

“Usulan yang lain-lain sejauh ini gempa yang terjadi masih dianalisa oleh geofisikawan. Dan dapat kami informasikan masih ada potensi untuk terjadi gempa susulan,” kata Randika.

Berkaitan dengan hal tersebut, Randika berharap agar masyarakat tetap tenang sembari menunggu informasi dari BMKG.

Berdasarkan analisa, seluruh gempa yang terjadi lokasinya berada pada titik yang sama yaitu di timur laut wilayah Karangasem.

Sementara itu, untuk jenis sumber gempa sendiri berasal dari sesar lokal atau patahan.

Terkait dengan isu gempa yang merupakan pergeseran dari wilayah barat, Randika membatah keras.

“Jelas berita tersebut merupakan berita hoax yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Karakteristik gempa sendiri telah memiliki mekanisme masing-masing yang tidak berhubungan antara gempa yang satu dan gempa yang lainnya,” tegasnya.

Masyarakat diharapkan tetap meng-update informasi dari BMKG.

Apabila terjadi gempa diharapkan melakukan proses penyelamatan diri dan apabila ada kerusakan bisa melaporkan kepada pihak terkait. (TibunBali.Com)

Berita Gempa lainnya

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved