Berita Lembata

Gegara Hal Ini, Pj Bupati Lembata Marsianus Jawa Tegur Para Kadis

Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa menegur para kepala dinas atau pejabat eselon 2 yang sampai saat ini belum lakukan instruksinya.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / RICKO WAWO
TANAM JAGUNG - Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa (tengah) menanam jagung secara simbolis di desa Watanlolo, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Jumat, 16 Desember 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA - Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa menegur para kepala dinas atau pejabat eselon 2 yang sampai saat ini belum menanam jagung.

Padahal, sebagai kepala daerah, dia sudah menginstruksikan supaya para pegawai negeri sipil khususnya para kepala dinas untuk menanam jagung di lahan mereka guna mendukung program Pemprov NTT yakni Tanam Jagung Panen Sapi atau TJPS.

"Itu artinya kerja di kantor juga tidak maksimal (kalau tanam jagung saja tidak bisa)," ungkap Marsianus usai acara penanaman jagung di Desa Watanlolo, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Jumat, 16 Desember 2022.

Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lembata Kanisius Tuaq, menyampaikan salah satu upaya menyukseskan program unggulan tersebut yakni mewajibkan para pegawai negeri dan kepala dinas untuk menanam jagung.

Baca juga: Perkuat P5, SMPK Frater Maumere Gelar Pameran Karya Kreatif Gaya Hidup Berkelanjutan

Namun, dalam catatannya baru delapan pegawai yang menanam jagung di kebun guna mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi.

"Itu nanti dievaluasi (kepala dinas yang belum tanam jagung), padahal saya sudah tegaskan, nanti (kadis pertanian) kasi catatan di saya," tambah Marsianus Jawa yang menginginkan para pegawai jadi teladan kepada masyarakat.

Marsianus ingin sekali program TJPS Pemprov NTT sukses di Kabupaten Lembata. Apalagi dia punya mimpi Lembata sebagai kabupaten yang berkekuatan pangan mengingat adanya ancaman kekurangan pangan secara global termasuk di Indonesia.

Kanisius Tuaq menerangkan, lahan TJPS di Lembata diprediksi bisa 10 ribu sampai 12 ribu hektare. Saat ini, sudah 70-80 persen petani sudah mulai menanam jagung.

"Ada serangan hama jagung, itu artinya curah hujan sehingga hama ulat itu muncul. Maka selalu koordinasi dengan petugas, ada obat, petugas stand by, tinggal koordinasi," ujarnya.

Menurut dia, masih ada waktu untuk menanam jagung sampai awal bulan Januari 2022. Jadi, dia mengajak kepala desa untuk memberi contoh kepada masyarakat dengan mulai menanam jagung di lahan mereka masing-masing.(*)

Berita Lembata lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved