Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat 30 Desember 2022, Mengikuti Teladan Keluarga Kudus Nazaret

Mari simak renungan harian Katolik Jumat 30 Desember 2022.Tema renungan harian katolik yaitu Mengikuti Teladan Keluarga Kudus.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-ARJAN
RENUNGAN HARIAN KATOLIK - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo di Kabupaten Nagekeo. Mari simak renungan harian Katolik Jumat 30 Desember 2022.Tema renungan harian katolik yaitu Mengikuti Teladan Keluarga Kudus. 

Apabila kita mau taat melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan dan percaya akan pemeliharaan Tuhan atas hidup maka keluarga kita akan mengalami damai dan sukacita.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Jumat 30 Desember 2022 Lengkap Mazmur Tanggapan

Sumber utama spiritualitas keluarga Kristiani adalah Keluarga Kudus Nazaret. Karena dalam Keluarga Kudus Nazaret terwujud sakramentalitas keluarga (mereka menerima tanda kehadiran Allah dan sekaligus keluarga mereka mampu menjadi tanda bagi keluarga lain).

Maka, kalau kita mau membicarakan keluarga sebagai sekolah yang pertama dan utama, terutama dalam keadilan, mau tidak mau sekolah utama dan pertama yang bisa kita pakai sebagai teladan pendidikan keadilan dalam keluarga kita adalah kehidupan Keluarga Kudus Nazaret.

Keluarga Kudus Nazaret-lah yang dipilih Allah yang menjadi seminari bagi Yesus. Dari hasil pendidikan mereka, Yesus muncul sebagai pribadi yang dewasa, yang sungguh concern terhadap keadilan.

Tentu tidak pertama-pertama karena Yesus sebagai Putra Allah, namun juga karena kerjasama Maria – Yusuf dalam mendidik Yesus.

Kita akan membatasi pembicaraan kita pada pokok renungan tentang Keluarga Kudus Nazaret berdasarkan Kitab Perjanjian Baru.

Keluarga Kudus Nazaret hidup seperti keluarga-keluarga lainnya.

Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu?

Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?”

Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.”

Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mukjizat diadakan-Nya di situ. (Mat 13:53-58, dapat dibandingkan dengan teks paralel yakni dalam Mrk 6:1-6; Luk 4:14-30)

Kitab melihat reaksi orang-orang yang mendengar dan melihat pewartaan Yesus. Ada dua reaksi. Reaksi pertama dari orang-orang Nazaret yang notabene adalah tetangga Yesus dahulu, rasa heran, takjub, reaksinya positif atas pengajaran-Nya.

Ditampakkan di sana rasa bangga. Namun, tidak lama kemudian, disusul reaksi kedua yang adalah rasa kecewa, ada sikap penolakan, reaksinya negatif. Sebagian dari mereka mengatakan, “Ia orang biasa yang sudah lama kita kenal”, “bagaimanakah Ia berani tampil ke muka seakan-akan Ia seorang yang luar biasa”.

Reaksi kedua hanya masuk akal jika ternyata Keluarga Kudus Nazaret (Yesus, Maria, dan Yusuf) selama puluhan tahun di Nazaret tidak pernah memberikan alasan bagi dugaan bahwa Yesus adalah manusia yang istimewa dan luar biasa.

Maka, dapat diandaikan bahwa mereka sungguh hidup seperti semua keluarga lain di desa kecil Nazaret. Tidak ada hal yang menonjol yang bisa dibanggakan kecuali pekerjaan Yusuf sebagai tukang kayu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved