Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat 30 Desember 2022, Mengikuti Teladan Keluarga Kudus Nazaret

Mari simak renungan harian Katolik Jumat 30 Desember 2022.Tema renungan harian katolik yaitu Mengikuti Teladan Keluarga Kudus.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-ARJAN
RENUNGAN HARIAN KATOLIK - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo di Kabupaten Nagekeo. Mari simak renungan harian Katolik Jumat 30 Desember 2022.Tema renungan harian katolik yaitu Mengikuti Teladan Keluarga Kudus. 

Pendek kata, Keluarga Kudus Nazaret hidup secara biasa seperti layaknya keluarga-keluarga lain dengan hidup tidak menyolok di Nazaret.

Keluarga Kudus yang siap sedia melayani.

Dalam kutipan Magnificat yang terkenal (lihat Lukas 1:46-55), Maria digambarkan sebagai hamba Allah. Kita dapat membandingkan sosok Maria dengan tokoh bapa-bapa bangsa Israel.

Misalnya, tokoh Abraham, Musa, dan para nabi yang menerima kedaulatan mutlak dari Allah atas mereka.

Hamba Allah yang siap sedia melaksanakan semua rencana Allah sebagai tanda bahwa Allah yang berdaulat dalam seluruh hidupnya.

Rencana Allah yang membuat kehidupan manusia dengan menomorsatukan keadilan dan secara konkret memposisikan diri pada mereka yang miskin dan lemah untuk mendapatkan hak diperlakukan adil. Seolah-olah Magnificat ini menjadi rencana pendidikan mereka untuk Yesus, terutama dalam membentuk Yesus menjadi Hamba Allah yang setia.

Hamba Allah mengandung dua unsur utama. Pertama, ada kebanggaan karena boleh menjadi hamba Allah. Bangga tidak berarti menyombongkan diri bahwa dirinya melebihi orang lain.

Kedua, adalah kesadaran akan ketergantungan 100 persen dari Tuhan. Tanda bahwa Allah berdaulat dalam dirinya adalah membiarkan Allah berkarya menggunakan dirinya untuk menyapa dunia.

Dalam hal ini, dibutuhkan aspek yang penting yang tidak boleh dilupakan, yakni kemampuan merasakan hati Allah. Seandainya Allah sekarang hadir hic et nunc (di sini dan kini) apa yang akan Dia kerjakan.

Orang yang seperasaan dan sehati dengan-Nya akan melakukan hal sesuai dengan rencana-Nya. Tentu orang tersebut sudah kerap kali melakukan discernment terus-menerus. Misalnya, Ibu Teresa dari Kalkuta yang melihat ketidakadilan di sekitarnya.

Tanpa berbuat kekerasan, ia mampu melakukan hal yang tidak pernah dipikirkan orang sebelumnya. Dan yang jelas, tindakannya menjawab situasi pada saat itu.

Maria, ibu Yesus (yang dalam kaca mata iman mempunyai martabat lebih besar) justru dengan rela hati menawarkan diri untuk melayani Elizabet.

Keteladanan yang dilakukan oleh Maria ini dapat kita lihat jelas dalam kehidupan Yesus selanjutnya terutama, bagaimana dia menyapa dan membantu mereka yang membutuhkan kehadirannya.

Hal membantu dan menyapa ini justru menjadi tindakan kenabian dan sesuai dengan patokan yang berlaku bagi Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus.

Kerelaan Yusuf menjadi bapa bagi Yesus dan suami bagi Maria adalah suatu kerendahan hati dan sekaligus suatu kedudukan istimewa yang memberikan banyak kewajiban daripada hak kepadanya.

Dalam seluruh hidupnya, dia rela menerima peran tersebut. Potret sosok atau pribadi Yusuf pun akhirnya terlihat dan terpancar jelas dalam diri Yesus.

Doa Penutup

Ya Allah, Engkau berkenan memberikan kepada kami Keluarga Kudus sebagai teladan yang unggul. Semoga kami meneladannya dalam keutamaan hidup berkeluarga dan dalam ikatan cinta agar kami layak menikmati dengan penuh sukacita anugerah hidup abadi di dalam rumah-Mu.

Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

Renungan Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved