Berita Sikka

Cerita Janda Rawat 2 Anak ODGJ di Maumere, Tinggal di Rumah Reyot

Hortensia berusia 65 tahun hidup di rumah berdinding bambu bersama kedua anaknya yang mengalami gangguan jiwa. ODGJ di Maumere Sikka NTT.

Penulis: Hilarius Ninu | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM
RUMAH REYOT - Seorang janda di Sikka merawat dua anak ODGJ di rumah reyot, Januari 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Hortensia berusia 65 tahun hidup di rumah berdinding bambu bersama kedua anaknya yang mengalami gangguan jiwa.

Keduanya bernama Theresia Yosefa, disapa Sefa berusia 41 tahun dan adiknya bernama Marselinus Nong Yesi, disapa Yesi berusia 36 tahun.

Rumah tempat tinggal Hortensia berukuran sekitar 6 x 4 meter.

Ruangan dapur berdiri terpisah dengan ruangan lainnya.

Baca juga: Kisah Pilu Nenek Usia 61 Tahun di Sikka, Rawat 3 Cucunya yang Ditinggalkan Orang Tua

 

Kondisi dapur pun sangat memprihatinkan, terdapat banyak perkakas dapur yang diletakan di bawah lantai beralaskan papan yang sudah hampir lapuk.

Rumah ibu Hortensia terletak di pinggir jalan trans Kota maumere menuju Kecamatan Nita, tepatnya di samping kiri Kapela Stasi Santa Marta Nangalimang, Paroki Spiritu Santo Misir, Kelurahan Nangalimang, Kecamatan Alok, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Sejak suaminya meninggal 50 tahun silam, Hortensia bekerja keras merawat buah hatinya.

“Suami saya meninggal kira- kira 50 tahun lalu, waktu itu Yesi (Anak ke-4 dari empat bersaudara) berusia 2 tahun,” ungkap Hortensia kepada TribunFlores. Com di lokasi.

Pekerjaan dan Penghasilan

Hortensia tidak memiliki pekerjaan tetap. Penghasilan utamanya hanya didapatkan dari hasil usaha ikat tenun dan kuli tenun.

Selain itu, salah satu harapan pemasukan lainnya adalah menjual hasil mangga yang berada di depan rumah. Dalam keadaan terjepit, Hortensia meminta bantuan kepada anak nomor dua yang bekerja sebagai sopir oto.

“Kami tinggal di rumah ini cuma kami hidup dengan tenun orang punya sarung baru saya bisa beli beras. Saya harap juga dapat uang dari mangga. Tapi sudah tiga tahun tidak buah. Orang datang beli di rumah. Kalau saya tidak dapat uang saya minta pada anak saya,”ujar Hortensia.

Merawat Dengan Penuh Kesabaran

Setiap hari Hortensia berpikir keras tentang cara untuk menyembuhkan kedua anaknya.

“Kadang- kadang saya pikir bagaimana cara supaya anak saya bisa sembuh. Saya sudah kasi telan obat tapi mereka belum sembuh-sembuh. Kadang saya tahan minum obat. Baru Yesi saat tahun baru sudah sunting dua kali tapi tidak sembuh-sembuh,” lanjut Hortensia.

Hortensia mengakui bahwa kedua anaknya yang lain tidak mau tinggal bersama mereka di rumah. Terpaksa Hortensia berjuang sendiri mengasuh kedua anaknya yang mengalami gangguan jiwa. Hortensia merawat penuh kesabaran.

Kepada TribunFlores.Com, Hortesia mengakui bahwa dirinya tidak sakit hati dengan omongan tetangga. “Pokoknya saya ini tidak sakit hati. Kalau saya dengar orang omong mereka dua, saya tidak sakit hati,” katanya.

Setiap hari mereka makan apa adanya. Selama ini mereka makan nasi campur garam saja. Bersyukur kalau dapat uang sehingga bisa membeli ikan atau telur. Terkadang ada juga yang berhati baik untuk membeli ikan bagi mereka.

Harapan

Hortensia berharap ada yang membantu merawat kedua anaknya.

Selain itu, beliau juga berharap ada orang yang membantu mereka dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti beras dan lauk-pauk.

Hal yang paling utama adalah berharap kedua anaknya lekas sembuh dari sakit dan bisa bergaul bersama tetangga dan semua orang.


Berita Sikka lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved