Berita Flores Timur

ODGJ di Flores Timur Tak Terurus, Dinas Soosial Akui Anggaran Terbatas

Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur mengaku kewalahan untuk mengurus orang dengan gangguan jiwa dengan alokasi anggaran yang terbatas.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/PAULUS KEBELEN
Perada, perempuan penyandang disabilitas mental membawa mengayam lontar di Larantuka, Kabupaten Flores Timur. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM,LARANTUKA-Penanganan terhadap  Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Flores Timur sampai saat ini belum maksimal. Beberapa penyandang sakit mental masih berkeliaran di beberapa tempat di Kota Larantuka.

Satu diantaranya Perada.  Perempuan lanjut usia  yang saban hari membawa pucuk daun lontar untuk menganyam. Selain Perada, ada juga seorang pria seusianya duduk di sekitar rumah makan kompleks Pertokoan Larantuka.

Perawakan mereka tampak tak terurus ibarat dibiarkan begitu saja. Beberapa orang yang melintas memberi recehan rupiah, ada juga yang membeli nasi bungkus dan air mineral kemasan.

Kepala Dinas Sosial Flores Timur, Anselmus Yohanes Maryanto  mengatakan penanganan ODGJ selalu dilakukan menggunakan anggaran yang menurutnya sangat terbatas.

Baca juga: Tersangka BBM Ilegal di Flores Timur Terancam Tujuh Tahun Penjara dan Denda 60 Miliar

Hampir setiap tahun, katanya, ada empat pasien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Naimata, Kupang. Para pasien lebih diprioritaskan sakit berat yang kerap meresahkan warga.

"Kalau tidak diperhatikan, saya kira tidak. Mereka itu masuk dalam disabilitas mental. Kami tiap tahun ada program khusus untuk mereka, salah satunya yaitu rujuk di RS Naimata," ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi di ruangan kerjanya, Kamis 19 Januari 2023.

Berdasarkan data yang diperoleh, jelasnya, total ODGJ di Flores Timur hampir mencapai 500 orang. Banyaknya disabilitas mental tanpa didukung anggaran membuat penanganan belum maksimal seperti yang diharapkan.

"Kita terkendala anggaran yang terbatas, sehingga tidak mungkin mencapai semua pasien," jelasnya.

Baca juga: Korban Puting Beliung di Flores Timur Terima Beras, Ada Warga Memasak Tanpa Atap

Untuk meningkatkan penanganan, pihaknya membangun kerja sama dengan Dinas Kesehatan Flores Timur untuk memberikan obat yang saat inu tersedia di semua Puskesmas.

Dengan presensi obat tersebut, pihaknya berharap agar keluarga pasien selalu berkonsultasi dengan Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan yang layak.

"Obat sudah tersedia, yang penting keluarganya lapor pasti akan ditangani. Termasuk rujuk pasien, harus ada persetujuan keluarga," katanya. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved