Berita NTT

Yosep Paulus Sebut Babi Mati di Naibonat Kabupaten Kupang Terkonfirmasi Positif ASF

Sampel darah babi yang mati di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang positif terserang virus babi afrika atau ASF.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM
TERNAK BABI - Ternak babi milik warga Kabupaten Kupang. Saat ini terdata 48 babi mati secara musterius dan belum ditemukan virus penyebabnya. Sampel darah babi yang mati di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang positif terserang virus babi afrika atau Virus African Swine Fever (ASF). 

TRIBUNFLORES.COM, OELAMASI - Sampel darah babi yang mati di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang positif terserang virus babi afrika atau Virus African Swine Fever (ASF).

Hal itu terungkap dalam hasil laboratorium UPTD provinsi NTT yang dikeluarkan pada Rabu 18 Januari 2023.

Kabid Keswan, Kemavet Pengolahan dan Pemasaran drh. Yosep A. Paulus mengatakan, ada dua sampel yang dikirim ke laboratorium, yakni sampel dari Kelurahan Naibonat, Kupang Timur dan Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah.

Menurut drh. Yosep, ternyata sampel yang diambil di Naibonat, setelah diperiksa tes lab PCR ASF hasilnya positif. Sedangkan sampel dari Kelurahan Tarus negatif ASF.

Baca juga: Kritis Kondisi Siswi SMA di Lembata Dianiaya dan Nyaris Diperkosa 

 

Melihat hasil itu, dirinya menyebut langkah pencegahan untuk virus ASF di Kelurahan Naibonat, yakni dengan melakukan biosecurity dan menjaga sanitasi kandang.

"Saat ini juga kami telah bagikan disinfektan melalui Pos Keswan yang ada di Kecamatan, diharapkan masyarakat dapat mengambil disinfektan untuk dapat menyemprot kandangnya," kata Yosep.

Sebelumnya diberitakan Dinas Peternakan Kabupaten Kupang melaporkan 48 ekor babi di Kabupaten Kupang mati secara mandadak dan belum diketahui virus penyebannya.

Laporan pertama itu dari Kecamatan Kupang Timur di Kelurahan Naibonat dan hingga saat ini terdata sudah 16 ekor mati mendadak.

"Setelah ada laporan itu hari Jumat itu kita lansung ambil sampel dan kirim ke Laboratorium UPTD untuk cek ASF PCR, hasilnya paling lambat Jumat sudah bisa terima," ungkapnya.

Baca juga: Remaja di Flotim Curi Sepeda Motor dan Tiga Telphon Genggam Dibekuk Polisi

Selanjutnya beberapa kecamatan lain melalui petugas di pusat kesehatan hewan (Puskeswan) melaporkan ada juga di Kecamatan Kupang Tengah dengan data terkini ada 18 ekor babi yang mati yakni di Kelurahan Tarus 17 ekor dan di Desa Oelpuah 1 ekor.

Selanjutnya di kecamatan Nekamaese terdata 6 ekor babu mati yakni di Desa Tunfeu milik salah satu dokter hewan yang bertugas di Provinsi atas nama drh. Resti.

Di Kecamatan Kupang Barat yakni di Desa Bolok terdata 3 ekor mati dan di Kecamatan Takari 5 ekor juga mati secara mendadak yakni 3 ekor di Kelurahan Takari dab 2 ekor di Desa Benu. Di Kecamatan Semau yakni di Desa Otan mereka melaporkan baru 1 kematian babi.

Selain babi yang mati petugas Puskeswan juga melaporkan ternak warga ada yang sakit dengan gejala lemas, demam, dan timbul bercak merah pada kulit.

Soalnya kata dia setelah virus ASF dan Hog Cholera menyerang baru virus HC yang ada vaksin sementara ASF belum ada vaksinnya.

"ASF belum ada vaksin, tapi bisa dilakukan dengan penyuntikan serum konvalesen ASF tapi dengan keberhasilan hanya 60 persen selamat, kalau Hog Cholera ada vaksin dan banyak di kita, kalau memang hasil lab itu HC maka masyaralat yang tidak sadar," ungkapnya. (Pos Kupang.Com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved