Berita Lembata

Kritis Kondisi Siswi SMA di Lembata Dianiaya dan Nyaris Diperkosa 

Kondisi kritis dialami seorang siswi dari salah satu SMA di Kota Lewoleba setelah dianiaya dan nyaris diperkosa oleh seorang siswa SMA swasta

Editor: Egy Moa
KOMPAS.COM
Ilustrasi penganiayaan 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Siswi salah satu sekolah menenang atas  SA (15) di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata menjadi korban penganiayaan berat dan nyaris menjadi korban pemerkosaan sampai saat ini masih dirawat intensif di UGD RSUD Lewoleba.

SA menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh salah seorang siswa salah satu SMA swasta di Lewoleba berinisial RG. Dia mengalami trauma berat, bahkan beberapa kali pingsan. Saat sadar dan diajak bicara oleh keluarga pun kondisinya memprihatinkan karena darah masih saja keluar dari telinga dan hidung.

Mata kiri masih lebam bekas pukulan tangan atau benda tumpul, belum bisa dibuka. Memar di beberapa bagian tubuh. Miris memang. 

Kondisi korban ini disampaikan oleh Direktur LSM Permata, Maria Loka usai mengunjungi korban bersama keluarga di ruangan rawat UGD RSUD Lewoleba, 18 Januari 2023.

Baca juga: Delapan Bulan Mengendap, Oknum Polisi Lembata Tersangka Penyelundupan BBM Ilegal

Aktivis perempuan dan anak ini menjelaskan, kondisi korban sangat memperihatinkan karena saat dirinya jenguk belum bisa diajak bicara.

“Berulang kali siuman dan saat diajak bicara darah langsung keluar dari hidung dan telinga. Mata kiri belum bisa dibuka karena lebam benturan benda tumpul atau kepalan tangan," tutur Maria Loka kepada wartawan di RSUD Lewoleba.

Karena kondisi korban yang butuh perawatan intensif, yang diizinkan untuk menjenguk dibatasi hanya keluarga. Wartawan peliput yang bertugas di Lembata pun diminta untuk tidak menjenguk.

“Saya tadi cuma kunjung lihat tidak bisa ajak bicara. Makan saja masih bubur sun. Keluarga tadi sampaikan saat korban siuman, mereka ajak bicara dan darah masih keluar dari hidung dan telinga,” ungkap Maria.

Baca juga: Loloskan Kontraktor Tanpa AMP, DPRD Lembata Desak Audit ULP

Melihat kondisi korban, keluarga berupaya  rujuk korban ke Kupang untuk menjalani perawatan secara baik.

“Keluarga mau rujuk ke Kupang dengan Umsini. Tapi masih lihat keadaan dulu," tutur Maria.

Maria sudah mengambil data dan kronologis kejadian dan akan membuat laporan ke Kementrian Perempuan dan Anak di Jakarta. Selain itu, kesulitan keluarga adalah biaya yang membengkak karena korban tidak ditanggung BPJS.

“Akan buat laporan ke kementerian PPA dan sedang mencari donasi untuk pengobatan karena biaya tidak ditanggung BPJS," kata Maria.

Baca juga: Pengeroyokan ODGJ di Lembata Belum Ada Tersangka, BEKUK akan Demo saat Kapolda NTT ke Lewoleba

Diberitakan sebelumnya remaja putri berusia 15 tahun yang bersekolah di salah satu SMA Negeri di Lewoleba itu nyaris menjadi korban pemerkosaan lelaki yang berinisial RG, jika dirinya tidak melakukan perlawanan.

Kasus ini pun saat ini sedang ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Lembata. Korban Putri SA saat ini masih terbaring lemas tak berdaya dengan bantuan oksigen di ruang ICU RSUD Lewoleba-Lembata.


Berita TRIBNFLORES.COM lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved