Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 23 Januari 2023, Bertobat dan Percaya kepada Injil

Renungan Harian Katolik Senin 23 Januari 2023. Tema renungan harian katolik yaitu Bertobat dan Percaya kepada Injil. Baca renungan katolik.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-IK NAGEKEO
GEREJA KATOLIK AERAMO - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi Aeramo di Aeramo Nagekeo. Renungan Harian Katolik Senin 23 Januari 2023. Tema renungan harian katolik yaitu Bertobat dan Percaya kepada Injil. Baca renungan katolik. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Renungan Harian Katolik Senin 23 Januari 2023.

Tema renungan harian katolik yaitu Bertobat dan Percaya kepada Injil.

Dalam ajaran Gereja, Katekismus Gereja Katolik no. 1035 menejelaskan bahwa “Ajaran Gereja mengatakan bahwa ada neraka, dan bahwa neraka itu berlangsung sampai selama-lamanya.

Jiwa orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat, masuk langsung sesudah kematian ke dunia orang mati, di mana mereka mengalami siksa neraka, “api abadi”.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Senin 23 Januari 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Penderitaan neraka yang paling buruk adalah terpisahan abadi dengan Allah; hanya di dalam Dia manusia dapat menemukan kehidupan dan kebahagiaan, karena untuk itulah ia diciptakan dan itulah yang ia rindukan.”

Artinya manusia yang secara definitif menolak Allah, sudah pastilah masuk dalam sika api abadi ini.

Menolak Allah berarti ‘terpisah abadi dengan Allah’.

Dalam Audiensi Umum pada hari Rabu, 28 Juli 1999, Bapa Suci Yohanes Paulus II merefleksikan neraka sebagai penolakan definitif terhadap Tuhan.

Bapa Suci juga menjelaskan bahwa “neraka merupakan konsekuensi pokok dari dosa itu sendiri.

Daripada tempat, neraka lebih menyatakan keadaan mereka yang secara bebas dan definitif memisahkan diri dari Tuhan, sumber dari segala kehidupan dan kebahagiaan.”

Maka neraka bisa dialami bahkan oleh manusia yang sekarang masih hidup. Hidupnya yang terpisah dari Allah menjadi sumber bencana dan kesengsaraan yang mendalam.

Injil hari ini mengingatkan kita untuk mempunyai sikap yang menjauhi neraka: membangun kesatuan dengan Allah sendiri. Barang siapa bersekutu dengan Allah, maka hidupnya berada dalam rahmat keselamatan kekal.

Allah sudah menyatakan diri-Nya, manusia lah yang sekarang menanggapi tawaran Allah itu. Manusia diberi kebebasan.

Yang menerima Dia, maka hidupnya dalam kesatuan dengan Allah. Sementara yang menolak Dia, hidupnya akan terpecah-pecah. Panggilan kita sebagai orang beriman adalah senantiasa bersatu dengan Allah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved