Berita Manggarai Timur

20 Ekor Babi Mati di Kampung Lamba, Disnak Manggarai Timur Langsung Turun Lapangan

Sebanyak 20 ekor ternak babi milik warga di Kampung Lamba, Desa Poco Ri'i, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur mati.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-DINAS PETERNAKAN
DISINFEKTAN - Petugas sedang melakukan disinfektan di kandang babi milik warga di Poco Ri'i usai babi mati. Gambar diambil, Rabu 25 Januari 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, BORONG - Sebanyak 20 ekor ternak babi milik warga di Kampung Lamba, Desa Poco Ri'i, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur mati.

Informasi matinya ternak babi ini dalam sebuah gambar screenshot dari pesan di WatsApp. Di dalam gambar screenshot pesan WatsApp ini tampak ada gambar seekor babi yang terbaring diduga telah mati dengan caption tulisan.

Kematian Ternak Babi yg meningkat sebulan terahir di Lamba Desa Poco Rii smpi hr ini 20 ekor.Rata2 Babi Dewasa.kmi sdh melaporkan ke Dinas terkait. Pada hari ini Tim dr Dinas Turun ke lokasi mlakukan pengamatan dan langsung Demonstrasi cara pengendalian.

Harap teman-teman selalu aktif untuk sosialisasi kemasarakat cara pencegahan yang paling efektif.

Baca juga: Cegah Virus ASF, Pemda Sikka Minta Kades dan Lurah Lakukan Hal Ini

 

Waspada banyak ternak babi di desa poco rii kec borong yang mati,harap daging babi yang berasal dari kecamatan borong tidak perlu di beli /di konsumsi oleh masarakat'.

Pesan WatsApp yang discreenshot ini pun beredar luas di media sosial terlebih khusus pada group-group WatsApp. Bahakan sejumlah warga menduga kematian babi ini karena diserang virus ASF.

Terkait informasi ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai Timur, Kepala Dinas Peternakan (Disnak), Kabupaten Manggarai Timur, Maximus Jujur Nohos, SP.

"Sore, ini benar, tim dari dinas tadi sudah di lapangan," ujar Maximus kepada TRIBUNFLORES.COM, Rabu 25 Januari 2023.

Baca juga: Yosep Paulus Sebut Babi Mati di Naibonat Kabupaten Kupang Terkonfirmasi Positif ASF

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai Timur, Rofinus Gurundu, A.Md, ketika dihubungi TRIBUNFLORES.COM dari lapangan Rabu sore, menerangkan, pihaknya sudah sedang berada di lokasi. Total babi yang mati sampai dengan kemarin sebanyak 20 ekor.

"Saat ini kami sedang berada di lokasi. Total babi yang mati sampai kemarin memang benar 20 ekor,"ujar Rofinus.

Rofinus juga mengatakan, setelah pihaknya melakukan konfirmasi dengan warga, kematian babi hingga sebayak itu bermula dari babi yang sakit lalu dipotong dan dagingnya dibagikan kepada warga lainya. Limbah daging babi kemudian diberikan ke ternak babi yang sehat sehingga ternak sehat itu sakit dan akhirnya mati.

"Setelah kami konfirmasi ke masyarakat, ini bermula saat ada babi yang sakit lalu dipotong dan dagingnya dibagikan ke masyarakat. Limbah daging babi kemudian diberikan ke ternak sehat yang akhirnya ternak itu sakit dan mati,"terang Rofinus.

Terkait kematian ternak babi itu, kata Rofinus, pihaknya telah mengambil langkah dengan melakukan disinfektan di kandang-kandang yang ada kasus babi mati. Selain itu pengambilan sampel darah untuk dikirim ke
laboratorium upt veteriner Provinsi NTT di Kupang, guna mengetahui kepastian penyebab kematian ternak babi itu.

"Hari ini kami melakukan desinfeksi kandang dan pengambilan sampel darah untuk dikirimkan ke laboratorium guna konfirmasi penyebab pasti penyakit ini. Akan kami kirim besok atau lusa," Tutup Rofinus. (rob).

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved