Berita Kabupaten Kupang

Bai Ale Membusuk di Pondok, Diperkirakan Sudah Lima Hari Meninggal

Warga mencium bau busuk menemukan Alexander Tupa alias Bai Ale (78) telah membusuk di dalam pondoknya di Desa Kolabe, Kecamatan Amfoang Utara Kupang.

Editor: Egy Moa
HO
Warga mendatangi kediaman Alexander Tupa alias Bai Ale (78) warga asal Desa Kolabe, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten ditemukan meninggal dunia di pondoknya, Kamis 16 Februari 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, OELAMASI- Warga Desa Kolabe, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Alexander Tupa alias Bai Ale (78) ditemukan meninggal dunia di pondoknya Kamis 16 Februari 2023.  Lokasi TKP berada di RT 05, RW 02, Dusun II Desa Kolabe, Kecamatan Amfoang Utara Kabupaten Kupang.

Kapolsek Amfoang Utara, Iptu I Nyoman Sarjana mengatakan korban ditemukan oleh warga yang saat melintas rumahnya mencium bau busuk dari dalam. Salah satu anak korban Lot Aminadap Tupa (43) yang mengetahui korban sudah tidak beberapa hari berusaha mencari korban di rumahnya, namun setelah dipanggil-panggil tidak ada jawaban

Dia juga sempat bertanya kepada salah satu warga Obet Natbais yang sedang mencangkul di sawahnya dekat rumah korban, namun Obet juga tidak mengetahuinya.  Merasa ada yang aneh, dia melihat kedalam rumah ternyata ayahnya sudah meninggal dunia dan sudah berbau busuk dan berulat.

Aminada memanggil istrinya dan beberapa warga mendatangi rumah korban dan melihat kondisinya yang sudah mengeluarkan bau busuk yang menyengat.

Baca juga: Hakim Vonis Mantan Dirut PDAM Kabupaten Kupang, Johanis Ottemoesoe 4,5 tahun Penjara

Kapolsek menjelaskan, pemeriksaan medis dari Pustu Kolabe memperkirakan korban sudah meninggal sejak 4 hingga 5 hari yang lalu akibat penyakit hernia.

"Korban meninggal karena diduga memiliki Penyakit Hernia sehingga meninggal dunia," terang Kapolsek.

Warga setempat, Apsalom Adu mengungkapkan Bai Ale ditemukan meninggal di rumah miliknya di sekitar muara Sungai Oehoni, Desa Kolabe Kecamatan Amfoang Utara. Jenazah juga dievakuasi oleh warga dan keluarga dari rumah pondok itu kemudian ke rumah permanen miliknya di Kelurahan Naikliu.

Dari rumahnya di muara dekat tepi sungai Oehoni, jenasah almarhum diusung lewat tepi laut, menyusuri sungai Oehoni yang banjirnya baru surut dan berair kabur. Di rumah almarhum di Naikliu, jenasah disemayamkan untuk dipersiapkan pemakamannya dengan sebaik mungkin. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved