Banjir di Sikka

Banjir di Sikka, Crosway di Pruda Hilang Diterjang Banjir Bandang, Warga 2 Dusun Terisolir

Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka membuat Crosway penghubung antar dua Dusun di Desa Pruda putus.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ ARNOLD WELIANTO
CROSS WAY PUTUS- Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka membuat Crosway penghubung antar dua Dusun di Desa Pruda putus, Rabu 15 Februari 2023 lalu. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka membuat Crosway penghubung antar dua Dusun di Desa Pruda putus, Rabu 15 Februari 2023 lalu.

Akibatnya warga di dusun Pruda dan dusun Pauklor Desa Pruda Kecamatan Waiblama terisolasi.

Pasalnya, Crosway tersebut merupakan akses satu-satunya bagi warga menuju Kota Kecamatan Waiblama dan akses ke Kota Maumere.

Putusnya Crosway tersebut membuat warga pun tidak berani melintas karena takut terbawa derasnya banjir.

Baca juga: Banjir di Sikka, Akses Komunikasi dan Transportasi ke Waiblama Putus, Pelajar Tidak ke Sekolah

 

Camat Waiblama, Antonius Jabo Liwu saat dihubungi TribunFlores.com, Jumat 17 Februari 2023 mengatakan putusnya Crosway tersebut membuat warga tidak bisa melintas karena takut terbawa derasnya banjir.

" Croswaynya putus terbawa banjir, Crosway itu penghubung dari dusun Pruda ke dusun Pauklor, " ujarnya.

Selain itu, Siswa dan Guru SD Paukloor yang tinggal di Dusun Pruda terpaksa tidak ke sekolah karena takut terbawa derasnya banjir saat melintas di jalan tersebut.

Hingga saat, Banjir masih menerjang wilayah Kecamatan Waiblama Kabupaten Sikka.

Akses Transportasi Putus

Sebelumnya, Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka selama dua hari terakhir ini menyebabkan akses komunikasi dan transportasi di wilayah itu terputus.

Gito Juking, salah satu tokoh masyarakat Desa Pruda, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka kepada TribunFlores.Com, Kamis, 16 Februari 2023 menyebutkan kondisi itu menyulitkan warga Desa Pruda untuk melakukan komunikasi dengan pihak luar.

Selain sulitnya akses komunikasi, akses transportasi warga di wilayah itu juga mengalami kesulitan hingga menyebabkan ratusan pelajar SD di wilayah itu tidak bisa ke sekolah.

"Akses komunikasi kami terganggu sehingga hal-hal apa yang kita mau komunikasikan itu sulit, listriknya mati sudah dua hari, ketika mau hubungi dinas instansi terkait untuk apa yang bisa dibantu, apa yang bisa dikomunikasikan itu sulit," beber Gito Juking.

Gito juga menyebutkan saat ini beberapa titik di wilayah itu masih terjadi banjir hingga membuat pelajar SD tidak bisa ke sekolah.

"SD Pauklor tidak bisa dilewati, anak-anak di SD Ri'iduen itu juga susah. Yang paling saya sesalkan itu PLN kenapa sampai jam begini tidak bisa naik, apa alasannya, memang ada beberapa tempat yang longsor tapi hari ini seharusnya sudah ada tindakan yang dilakukan, ini belum. Longsor sampai hari ini sudah bisa karena swadaya masyarakat tapi masih susah untuk dilewati dan itu kami butuh alat berat," tandas dia.

Dia berharap Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo datang ke lokasi sehingga melihat langsung kondisi di wilayah itu dan membantu mengatasi masalah yang sedang terjadi di wilayah Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka.

Baca juga: Cerita Keluarga Korban Banjir di Sikka, Tahan Lapar hingga Gotong Jasad Lewati Tebing

Cerita Keluarga Korban

Tiga korban terseret banjir di Napun Praban, Ri'iduen, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, sudah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia pada hari dan waktu yang berbeda.

Robertus Wilson, salah satu keluarga korban mengisahkan, Odilia Olo merupakan korban pertama yang ditemukan oleh keluarga dan warga setempat, Senin, 13 Februari 2023 sekitar pukul 22.00 WITA.

"Yang pertama itu kami banyak orang yang ketemu hanya semua orang takut karena airnya masih besar makanya saya sendiri, saya ikut sebelah, saya sendiri ambil, angkat dia dari air taruh diluar, korban itu saya tutup pakai payung karena kondisinya tidak ada pakaian," ungkap Robertus Kamis 16 Februari 2023.

Sekitar pukul 23.00 WITA, Robertus Wilson bersama keluarga lainnya dan juga warga setempat, mengangkat jenazah Odilia Olo melewati tebing dengan menggunakan tandu yang terbuat dari bambu dan sebuah kayu.

"Kami naik lewat tebing, sampai dijalan baru banyak orang yang bantu," beber Robertus.

Odilia Olo ditemukan kurang lebih 800 meter dari lokasi kejadian dan berada di sisi sebelah kiri kali Napun Praban.

Korban kedua yang ditemukan yakni Markus Mare yang merupakan saudara kandung Odolia Olo, Selasa, 14 Februari 2023 sekitar pukul 07.00 WITA.

"Ambil dia punya pakaian sekitar jam 8 baru kami bawa dari lokasi ke rumah duka. Dari lokasi kesini agak jauh, orang jalan kaki, tidak ada signal, tidak ada kendaraan, posisinya di hutan, setelah itu kami cari lagi korban yang terakhir tapi kami tidak dapat," ungkap Robertus.

Pencarian terhadap korban terakhir yakni Novi, balita berusia dua tahun, kata Robertus dilakukan hingga di pesisir pantai selatan namun hasilnya nihil.

"Kami cari sampai jam 2 baru kami pulang karena kami tidak bisa tahan lapar, jalan dari malam sampai pagi juga jalan tidak makan, tidak dapatkan korban, ini hari baru bisa dapatkan korban," tutur Robertus Wilson.

Robertus Wilson mengungkapkan, baik Markus Mare maupun Odolia Olo sudah berumah tangga.

Odilia Olo sudah lama berpisah dengan suaminya. Selama ini, Odolia Olo dan Novi sang anak tinggal bersama orang tuanya di Ri'iduen, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka.

Sedangkan Markus Mare meninggalkan seorang istri dan seorang anak.

Baca juga: Banjir di Sikka, Siswa SD di Waiblama Masih Trauma, Ada yang Belum ke Sekolah

Belum ke Sekolah

Sebelumnya, puluhan pelajar SDK 038 Pruda di Desa Pruda, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka masih mengalami trauma pasca banjir hingga menyebabkan tiga orang meninggal dunia.

Plh. Kepala SDK 038 Pruda, Lambertus Nurak menyebutkan, kegiatan belajar di SDK 038 Pruda berjalan hingga pukul 10.00 WITA saja.

"Setelah itu, anak-anak hanya diberi tugas dan mereka boleh pulang, sebagian dari mereka harus melewati kali," ungkap Lambertus Nurak.

Dia juga menyebutkan, puluhan pelajar yang melewati kali itu berasal dari Kampung Wolonterang dan Kampung Nubat.

"Hari ini ada yang sudah masuk sekolah, ada yang masih trauma jadi orang tuanya tidak ijinkan," ujar Lambertus kepada TribunFlores.Com, Kamis, 16 Februari 2023.

Menangis Histeris

Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Novi, balita berusia dua tahun yang meninggal dunia akibat terseret banjir di Sikka tepatanya di Napun Praban, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Kamis, 16 Februari 2023.

Setelah pencarian selama dua hari oleh tim SAR gabungan dibantu warga setempat, jenazah Novi akhirnya ditemukan terjepit dibawah batu besar di Kali Napun Praban dan saat ini jenazah Novi sudah berada di rumah duka, Kamis 16 Februari 2023.

Isak tangis keluarga tidak terbendung karena mereka harus kehilangan tiga orang yang mereka sayangi dalam waktu bersamaan.

Ibu dan paman Novi yang sudah terlebih dahulu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sudah dimakamkan dalam satu liang lahat, Rabu, 15 Februari 2023 di RI'iduen, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka.

Hari ini, Kamis, 16 Februari 2023, keluarga juga harus menguburkan jenazah Novi.

Pantauan TribunFlores.Com di rumah duka, beberapa anggota keluarga dan warga setempat sedang menggali liang lahat yang letaknya tepat disamping kuburan Odolia Olo dan Markus Mare.

Tiba di Rumah Duka

Sebelumnya, saat ditemukan pada Kamis, 16 Februari 2023 sekira pukul 10.25 WITA, Novi, balita berusia dua tahun yang terseret banjir di Napun Praban, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, terjepit dibawah batu besar di Kali Napun Praban.

Novi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Komandan Tim SAR Gabungan, Yudha Pradana Kusama menjelaskan, karena korban masih berusia dua tahun, kondisi tubuhnya terhimpit di bebatuan.

"Memang kontur batu disini bebatuan yang memiliki volume yang besar dan banyak, jadi korban kami temukan dalam proses pencarian langsung dan melakukan penyelaman tanpa menggunakan alat sehingga bisa ditemukan tim SAR gabungan," jelas Yudha.

Novi, balita berusia dua tahun itu jatuh bersama ibu kandungnya, Odilia Olo dan pamannya Markus Mare saat hendak menyebrang di sebuah jembatan kayu di kali Napun Praban, Selasa, 14 Februari 2023 sekitar pukul 13.00 WITA.

Sayangnya, pada saat menyeberang, jembatan kayu tersebut patah dan ketiganya terjatuh hingga terseret banjir besar.

Pada saat itu, hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka.

Saat ini jenazah Novi sudah berada di rumah duka di Ri'iduen, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka.

Cerita Guru SDK Pruda

Sebelumnya, hujan deras langsung disertai banjir terjadi di wilayah Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 14 Februari 2023 hingga menelan korban jiwa.

Markus Mare dan Odolia Olo, dua kakak beradik jatuh ke kali Napun Praban dan terseret banjir dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sedangkan anak dari Odolia Olo, Novi yang masih berusia dua tahun yang ikut terjatuh bersama Odolia Olo dan Markus Mare, hingga saat ini belum ditemukan.

Lambertus Nurak, guru SDK 063 Pruda kepada TribunFlores.Com, Kamis, 16 Februari 2023 pagi mengisahkan, pada saat hujan disertai banjir, para guru dan murid SDK 063 Pruda sudah pulang dan berada di rumah masing-masing.

"Saat kejadian itu, anak-anak SDK 063 Pruda ini sudah pulang semua ke rumah masing-masing, kejadian itu sekitar jam 1 lewat, jadi waktu itu hujan langsung memang dengan banjir dan hujan itu deras memang," ujar Lambertus.

Balita Ditemukan

Sebelumnya, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan Novi, balita berusia dua tahun yang hilang setelah terseret banjir di Sikka tepatnya di Napun Praban, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Selasa, 14 Februari 2023 lalu.

Korban banjir di Sikka atas nama Novi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Kamis, 16 Februari 2023 sekitar 400 meter dari lokasi kejadian sekitar pukul 10.25 WITA.

Selanjutnya jenazah Novi, balita berusia dua tahun yang terseret banjir di Napun Praban, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama itu dibawa ke rumah duka.

Berdasarkan keterangan resmi Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, dengan ditemukannya korban dalam keadaan meninggal dunia maka pelaksanaan OPS SAR ditutup dan emua unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing disertai ucapan terimakasih.

Belum Ditemukan

Sebelumnya, tim SAR gabungan terus melakukan pencarian hari ke-2, Novi, balita berusia 2 tahun yang terseret banjir di Napun Praban, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Kamis, 16 Februari 2023.

Operasi SAR hari ke-2 akan dibagi menjadi 1 SRU, SRU 1 melaksanakan penyisiran di aliran sungai sepanjang 0.5 km.

Rilis yang diterima TRIBUNFLORES.COM dari Humas SAR Maumere menyebutkan, apabila hari ini ditemukan, rencananya Novi langsung dievakuasi menuju Puskesmas Tana Rawa.

Upaya pencarian terhadap Novi dilakukan tim SAR gabungan dibantu warga setempat sejak, Rabu, 15 Februari 2023 dengan menyisir sepanjang kali Napun Praban namun hasilnya masih nihil.

Pencarian terhadap Novi terkendala hujan lebat.

Dikuburkan

Sebelumnya, dua orang korban yang terseret banjir di Sikka tepatnya di Desa Watumoning Kecamatan Waiblama Kabupaten Sikka dikuburkan, Rabu 15 Februari 2023.

Kedua korban banjir di Sikka yakni Odilia Olo (20 tahun) dan Markus Mare (30) di Kuburan di halaman rumah almarhum Markus Mare (30 tahun).

Pantauan TribunFlores.com, dua Jenazah tersebut dikuburkan dalam satu liang lahat diiringi tangis histeris keluarga dan warga setempat.

Usai dikuburkan, ratusan warga Desa Watumoning bersama anggota Polres Sikka dan Koramil 1603-02 Talibura melakukan pencarian Balita yang belum ditemukan di lokasi kejadian tersebut di anak sungai Praban.

Selain itu, Inafis Polres Sikka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di anak sungai Praban di Desa Watumoning Kecamatan Waiblama Kabupaten Sikka.

Tiba di Rumah Duka

Sebelumnya, jenazah Markus Mare dan Odolia Olo, dua korban meninggal dunia akibat terseret banjir di Napun Praban, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, saat ini sudah berada di rumah duka di Desa Watumoning.

Sekretaris Camat Waiblama, Ismail kepada TribunFlores.Com, Rabu, 15 Februari 2023 siang menyebutkan saat ini sudah banyak Desa Watumoning berada di rumah duka.

"Sementara ini di rumah duka warga sudah berpartisipasi, gotong royong siapkan liang lahat, sementara warga yang lain sementara cari dan warga yang lain sudah pulang istirahat dan cuaca disini hujan terus," ujar Ismail.

Jenazah Markus Mare dan Odolia Olo rencananya akan dimakamkan hari ini.

Markus Mare dan Odolia Olo merupakan saudara kandung sedangkan anak Odolia Olo yang masih berusia dua tahun yang diketahui bernama Novi yang juga ikut terseret banjir masih dalam upaya pencarian.

Terseret Banjir

Sebelumnya, hujan lebat mendatangkan banjir dan longsor Selasa 14 Februari 2023 di Dusun Riidueng, Desa Watumiong, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Pulau Flores menewaskan dua warga. Seorang balita belum ditemukan sampai saat ini.

Korban meninggal Odilia Olo (20 tahun) asal Desa Watumomning, ditemukan pada hari pertama pencarian Selasa malam. Sedangkan korban lainnya Markus Mare (30) asal Desa Tanarawa ditemukan pada pencarian hari Rabu, 15 Februaria 2023. Warga lainnya Karolus Karang (65 tahun) ditemukan hidup di pinggir sungai.

Balita berusia 1,5 tahun bernama Novi merupakan anak Odila Olo.

"Banjir bawa tiga orang. Satu meninggal, satunya ditemukan masih hidup sedangkan seorang balita 3 tahun hilang dan masih dalam pencarian," kata Camat Waiblama Antonius Jabo Liwu saat dihubungi TribunFlores.com, Rabu 15 Februari 2023 pagi.

Hujan deras mengguyur Desa Pruda dan Desa Watumoning berlangsung sejak Selasa (14/2//2023) pagi hingga malam hari. Keempat warga yang hilang ini adalah satu keluarga yang saat itu berada di kebunnya dan mereka dalam perjalanan pulang ke Kampung Riidueng melewati jembatan bambu.

Naas bagi mereka, jembatan yang dilalui patah sehingga para korban jatuh dalam aliran banjir menyeret mereka.

Kapolres Sikka, AKBP Nelson Felipe Diaz Quintas melalui Kapolsek Waigete, Ipda I Wayan Artawan yang dihubungi Tribunflores.com, Rabu, 15 Februari 2023 mengakui ada laporan ke Polsek Waigete menyebut adanya korban meninggal dunia satu orang dan satu masih dicari karena belum ditemukan.

“Informasi yang kami terima ada satu orang meninggal dunia dan satu masih dicari karena menghilang saat banjir. Kami lagi menunggu Tim Inafis Polres Sikka ke TKP di Desa Pruda, Kecamatan Waiblama,” kata Wayan. *

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved