Berita Flores Timur

Ama Boro, Peternak Babi Flores Timur Trauma Demam Babi Afrika

Penyakit demam babi Afrika munculnya hampir bersamaan dengan pandemi virus Corona dua tahun lalu masih menghadirkan trauma bagi peternak di Flotim.

Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Boro Yakobus, peternak asal Desa Nobo, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. 

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur, Sebas Sina Kleden, mengatakan akan mengontrol setiap pintu masuk agar ternak dan daging tidak sembarangan masuk Flores Timur.

"Kita akan pantau wilayah Boru, Adabang, Pelabuhan laut, di Pulau Solor dan Adonara. Tetapi pengalamannya begini, kita jaga di pintu masuk di Boru tapi masih tembus," katanya.

Ia menanggapi 50 bantuan ternak babi pemerintah pusat telah melewati tes PCR sebelum dikirim ke Flores Timur. Namun beberapa hari setelah tiba, tujuh ekor babi mati mendadak sehingga pihaknya mengirim sampel darah ke Laboratorium Penguji Veteriner Bali dan hasilnya positif.

Baca juga: Orang Muda Flores Timur dan Sikka Suarakan Stop Kekerasan Terhadap Anak

Pihaknya telah mengerahkan tenaga medik atau kesehatan hewan di setiap wilayah kecamatan usai mendapat laporan ternak babi bantuan mati mendadak diduga terjangkit demam babi afrika.

Sebastianus menerangkan, petugas juga gencar memberikan sosialisasi tentang pentingnya tindakan biosecurity, pemberian vitamin, dan menyuntik babi guna mencegah hog cholera. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved