Stunting di Flores Timur

Turunkan Prevalensi Stunting, Dinas P2KBP3A Flores Timur Programkan Dashat

Pemerintah Kabupaten Flores Timur terus menggempur masalah stunting atau gagal tumbuh kembang anak hingga prevalensinya.

|
Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/PAULUS KABELEN
BERI KETERANGAN-Kepala Dinas P2KBP3A Flores Timur, Sri Ardirahayu memberikan keterangan tentang program stunting bernama Dashat, Jumat 24 Februari 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Pemerintah Kabupaten Flores Timur terus menggempur masalah stunting atau gagal tumbuh kembang anak hingga prevalensinya turun mencapai 10 persen pada tahun 2024.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (P2KBP3A) Flores Timur, Sri Ardirahayu mengatakan, penuntasan kasus tahun 2023 diterapkan melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

"Tahun ini kita programkan Dashat. Kita memberi perhatian mengolah makanan yang bergizi untuk anak-anak stunting," ujarnya di ruangan kerjanya, Jumat 24 Februari 2023.

Menurut Ardirahayu, pelatihan mengolah makanan lokal menyasar para kader posyandu dan keluarga beresiko stunting untuk memenuhi gizi seimbang bagi anak.

"Ini program dari BKKBN Pusat. Makanan lokal yang bagus seperti sayuran hijau, buah-buahan, jagung, telur, ikan dan daging ayam," katanya.

Ia memaparkan, berdasarkan rekapan data stunting bulan Agustus 2022 mencapai 18, 70 persen. Untuk tahun ini, proses penimbangan masih berjalan pasca melaksanakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Meski kasus stunting di sejumlah puskesmas tergolong tinggi, namun ia yakin melalui upaya gempur secara kolabiratif bersama Dinas Kesehatan Flores Timur dan dukungan sejumlah pihak, prevalensinya akan berkurang hingga 10 persen di tahun 2024.

"Kalau secara puskesmas itu stuntingnya ada yang naik dan turun. Misalnya Puskesmas Nagi dan Oka pada bulan Agustus 2022 itu malah naik," kata Ardirahayu.

Salah satu kendala yang dihadapi, ungkapnya, adalah rendahnya kesadaran masyarakat yang hanya memperhatikan asupan gizi saat diadakan kegiatan di posyandu-posyandu.

"Kalau hanya kasih makan lewat PMT desa, sementara di rumah tidak perhatikan lagi maka sama saja," ucapnya.

Ia berharap program Dashat tahun 2023 bisa menggalang partisipasi ibu rumah tangga di semua desa agar memperhatikan makanan lokal bergizi seimbang bagi anak stunting.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved