Injil Katolik Hari Ini

Bacaan Injil Katolik Minggu 5 Maret 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

Mari simak Bacaan Injil Katolik Minggu 5 Maret 2023.Bacaan Injil katolik juga lengkap dengan renungan harian katolik.Bacaan Injil hari ini Mat 17:1-9.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, Maret 2023. Mari simak Bacaan Injil Katolik Minggu 5 Maret 2023.Bacaan Injil katolik juga lengkap dengan renungan harian katolik.Bacaan Injil hari ini Mat 17:1-9. 

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan Harian Katolik

Mari simak Renungan Harian Katolik Minggu 5 Maret 2023.

Tema Renungan Harian Katolik yaitu Di Balik Penderitaan Selalu Ada Sukacita, Karena Itu Jangan Takut.

Renungan harian katolik disiapkan untuk Hari Minggu Prapaskah II.

Renungan harian katolik dibawakan oleh RP Fredy Jehadin, SVD.

Saudara-saudari

Mendengar bacaan hari Minggu kedua masa Prapaska yaitu tentang Transfigurasi Yesus Kristus di puncak gunung, mungkin ada yang bertanya,

mengapa bacaan tentang kemuliaan Yesus ini dimasukkan sebagai salah satu bacaan di masa Prapaska?

Padahal konsentrasi kita di masa Prapaska ini adalah merenungkan kisah sengsara dan kematian Yesus Kristus? 

Saudara-saudari

Peristiwa Transifigurasi Yesus Kristus di atas gunung, yang disaksikan oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes, adalah satu kabar gembira bagi manusia, bahwa kehidupan kita akan berlanjut.

Kehadiran Musa dan Elia, yang sudah berabad-abad secara fisik meninggal dunia tetapi kini jiwa mereka datang menjumpai Yesus Kristus dan bercakap-cakap dengan Dia, adalah bukti nyata bahwa kehidupan kita tetap berlangsung, tidak mati. 

Jadi Transfigurasi Yesus Kristus dalam masa Prapaska ini sesungguhnya mau mengingatkan kita bahwa di balik kesengsaraan, kesedihan dan kematian tubuh selalu ada sukacita dan kehidupan baru.

Kita boleh mengalami penderitaan tetapi di balik penderitaan itu selalu ada sukacita.

Mendengar suara dari dalam awan: “Inilah PuteraKu yang terkasih kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia,” Matius 17: 5,” ketiga para murid Yesus tersungkur dan sangat ketakutan.

Tadinya mereka sangat bahagia dan malah meminta Yesus kalau boleh mereka dirikan tiga kemah, satu untuk Musa, satu untuk Eli dan satu untuk Yesus, tetapi kini mereka sangat ketakutan.

Mengapa mereka takut? Mereka takut karena kesadaran akan keterbatasan mereka sebagai manusia berdosa.

Mereka merasa tidak sanggup menghadap Tuhan. Tetapi Yesus mendekati mereka dan menguatkan mereka.

Yesus menyuruh mereka berdiri dan katakan kepada mereka jangan takut.

Kehadiran dan Sabda Yesus sudah membangkitkan semangat dan keberanian bagi mereka untuk berlangkah maju.

Pengalaman ketakberdayaan dan ketakuatan para murid Yesus ini, mengingatkan kita akan situasi hidup kita sendiri.

Betapa sering kita alami hal yang sama, bahwa di saat kita sadar akan kelemahan dan dosa kita, kita merasa takberdaya dan takut akan Allah.

Kadang kita merasa sungguh tak layak menghadapi dan memandang wajah Tuhan.

Betapa sering di saat kita sadar akan kelemahan dan dosa, kita lupa bahwa Yesus selalu ada bersama kita dan bersabda kepada kita: “Berdirilah dan jangan takut!” Sabda Yesus ini sesungguhnya mau mengingatkan kita bahwa Yesus datang ke dunia bukan untuk mencari orang yang suci dan tak berdosa, bukan mencari orang yang kuat dan hebat, tetapi datang mau mencari orang yang hilang, berdosa, lemah dan takberdaya.

Ia datang mau membawa orang berdosa yang bertobat kembali kepada Allah.

Karena itu Dia berkata: berdirilah, jangan takut, Aku datang mau membawa kalian kepada Bapa, ikutilah Aku!

Marilah saudara-saudari

Dalam masa Prapaska ini manfaatkanlah kesempatan yang baik ini untuk mendengarkan suara Tuhan. Mungkin Sabda yang sama: Berdirilah, Jangan Takut, selalu diucapkanNya untuk kita. 

Kalau memang kita takut dan tak berdaya di hadapan Tuhan karena dosa dan kesalahan kita, maka percayalah selalu, Tuhan sangat mencintai kita, berdirilah, jangan takut, Tuhan selalu siap menyambut kita, karena kita adalah anak-anakNya.

Ingatlah selalu, di balik penderitaan yang mungkin sedang kita alami selalu ada sukacita.

Yesus sendiri sudah menunjukkannya hari ini.

Dari Gunung Tabor Dia berjalan menuju Yerusalem. Di sana Dia akan disengsarakan, wafat di salib, tetapi sesudah hari ketiga Dia bangkit kembali dan alami kebahagiaan untuk selamanya.

Karena itu, janganlah takut!  Percayalah pada Tuhan. Bersama Dia pasti kita bisa!

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen. 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved