Stunting di NTT
Danrem 161 Wirasakti Dinobatkan Jadi Orangtua Peduli Stunting di NTT
Danrem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang telah dinobatkan menjadi salah satu orangtua peduli stunting di NTT.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG-Danrem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, S.H, M.M telah dinobatkan menjadi salah satu orangtua peduli stunting di NTT.
Saat dinobatkan sebagai salah satu orangtua peduli stunting di NTT , Danrem Wirasakti yang hadir ketika berlangsung kegiatan BKKBN Provinsi NTT di Desa Silu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Minggu, 5 Maret 2023 siang mengatakan, dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya maka hal tersebut memotofasi pribadinya bersama seluruh jajaran TNI Angkatan Darat di NTT untuk ikut terlibat dan bertanggung jawab penuh dalam menuntaskan masalah stunting di NTT melalui kerja kolaborasi dan kerja masif.
“Kami di TNI AD, kami ini satu komando, jadi kalau Bapak KASAD sudah menjadi Bapa Asuh Stunting, maka secara otomatis seluruh jajaran dibawahnya, yaitu Pangdam, Danrem, dan Dandim, langsung mengikutinya, karena ini merupakan salah satu bagian program pembinaan territorial. Kita serius untuk bekerja sama dengan pemda dalam mengatasi stunting di setiap daerah, termasuk di NTT. Keberadaan TNI harus selalu berada di tengah masyarakat, kita tidak saja berfungsi untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara, tetapi juga harus siap membantu pemda untuk mewujudkan kesejahterama masyarakat” ujar Danrem Wirasakti.
Danrem Wirasakti yang juga adalah pria berdarah Toraja ini juga memberi masukan positif kepada Pemkab Kupang agar dalam menjalankan Gerakan Orang Tua Peduli Balita Stunting di Kabupaten Kupang, hendaknya jajaran pemda setempat dapat juga sering melakukan sidak di lapangan, sehingga diharapkan peran dari setiap orang tua asuh dapat diikuti perkembangannya secara langsung bagaimana peran optimal dalam dilaksanakan kepada masing-masing orang tua asuh, sehingga dapat berdampak positif dan signifikan dalam upaya pemda dalam menurunkan angka stunting di wilayah Kabupaten Kupang.
• "Stunting NTT Harus Turun 12-10 Persen di Tahun 2023 ini"
Sementara itu, Kepala BKKBN Pusat yang diwakili oleh Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN, Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc.Dip.Com, pada kesempatan tersebut mengatakan, Kepala BKKBN Pusat akan hadir langsung bersama Kepala Staf Angkatan Udara pada minggu depan, dimana beliau berdua akan melaksanakan bhakti sosial TNI secara nasional yang dipusatkan di NTT, tepatnya di Kota Kupang.
“Secara jujur kita akui bahwa upaya kita semua dalam menurunkan angka stunting dapat terlaksana dengan baik, dengan kerja bersama-sama. Dan selama ini dirasakan bahwa kerja ini juga mendapat dukungan penuh dari semua mitra termasuk keterlibatan aktif dari unsur TNI dan POLRI di seluruh Indonesia”, ungkap Listyawardani mengutip harapan dari Kepala BKKBN Pusat.
Listyawardani mengharapkan perlu kesungguhan dan kesadaran dari semua pihak agar kegiatan Pengukuran Balita setiap bulan yang sudah dilaksanakan di setiap Posyandu harus mendapat dukungan demi kesuksesan bersama dalam menurunkan angka stunting di setiap daerah di Indonesia termasuk di NTT.
“Kami perlu keterlibatan semua pihak termasuk orangtua dan orangtua asuh Peduli Balita Stunting juga kita sem harus bekerja keras dan bergotong royong untuk program Balita yang mencakup tinggi badan dan berat badan, sehingga kita bisa sama tahu tentang tumbuh kemang anak normal ataukah tidak? Sehingga dapat diatasi dengan memperbaiki tata Kelola gizi dan pendampingan pengasuhan anak dengan status stunting”, urai Listyawardani yang biasa disapa Ibu Dani.
Baca juga: Kasus DBD di Sikka, 7 Warga Nangahale Terserang DBD, Puskesmas Watubaing Lakukan Fogging
Pada kesempatan yang sama, Bupati Kupang. Korinus Masneno yang hadir bersama Asisten I Bidang Pemerintahan Sekda Kabupaten Kupang, Rima Salean, Kepala Badan Penellitian, Pengembangan, Perencanaan Pembangunan Daerah (BP4D) Kabupaten Kupang, Dikson Selan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kupang, Yesai Lanus, Kadis Perhubungan Kabupaten Kupang, Ricky Djo dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Kupang, Benny Selan, mengatakan, untuk setahun terakhir ini data angka stunting di Kabupaten Kupang terjadi penurunan yang signifikan, yaitu dari 24 persen menjadi 19 persen.
“Kita berharap di pengukuran berat balita kali ini hasilnya akan terjadi penurunan angka stunting di Kabupaten Kupang yang harus lebih baik lagi, karena didalam RPJMD Kabupaten Kupang sesuai target yang telah kami tetapkan bahwa penurunan stunting sampai dengan 2024 harus menjadi 9.3 persen. Sisa waktu ini kita harus bekerja lebih keras lagi, dengan langkah-langkah strategis yang sementara dilakukan adalah Gerakan Orang Tua Asuh bagi Balita Stunting di Kabupaten Kupang. Gerakan ini telah ditetapkan melalui Keputusan Bupati Kupang Bulan Februari lalu. Satu anak stunting ditangani oleh satu oarng tua asuh, dan orang tua asuh tersebut terdiri dari semua ASN Lingkup Pemkab Kupang, juga perbankan dan pengusaha peduli stunting”, jelas Masneno.
Mantan Wakil Bupati Kupang ini juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kupang dalam menyukseskan Gerakan Orang Tua Asuh bagi Balita Stunting di Kabupaten Kupang, melibatkan unsur TNI dan Polri, yaitu di Kecamatan Kupang Barat.
Pada bagian lain, Ketua Panitia Pelaksana kegiatan yang adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, Marianus Mau Kuru menyampaikan bahwa Kegiatan Rakerda Program Bangga Kencana bersama masyarakat di Desa bertujuan untuk pertama, .melibatkan masyarakat untuk mengetahui manfaat berbagai program pembangunan khususnya Program Bangga Kencana dalam rangka menciptakan SDM berkualitas sejak dini dari dalam kandungan untuk mewujudkan keluarga yang terencana, berketahanan, berkualitas dan sejahtera.
Stunting di NTT
Penurunan stunting di NTT
Danrem 161 Wirasakti Kupang
Jadi Orangtua Peduli Stunting
TribunFlores.com
Jaringan HAM Sikka Minta Polres Sikka Urus Kasus TPPO, Minta Perlindungan Hukum Bagi Rm Paschal |
![]() |
---|
"Stunting NTT Harus Turun 12-10 Persen di Tahun 2023 ini" |
![]() |
---|
Kasus DBD di Sikka, 7 Warga Nangahale Terserang DBD, Puskesmas Watubaing Lakukan Fogging |
![]() |
---|
Patroli Samapta Lampu Biru Polres Flotim Sasar Miras dan Knalpot Racing Jelang Perayaan Samana Santa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.