Berita NTT

Kepala Suku Desa Oekusi Ajak Warga Perbatasan RI-Timor Leste Jaga Kerukunan

Mikhael Nisfo, kepala suku yang mewakili 3 suku di Desa Oekusi mengimbau warga hidup berdampingan dan menjaga kerukunan.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM
POSE BERSAMA - Kepala suku yang mewakili 3 suku di Desa Oekusi Mikhael Nisfo berpose bersama warga. Ia mengajak warga di perbatasan RI-RDTL untuk menjaga kerukunan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eflin Rote

TRIBUNFLORES.COM, KEFAMENANU - Mikhael Nisfo, kepala suku yang mewakili 3 suku di Desa Oekusi mengimbau warga untuk hidup berdampingan dan menjaga kerukunan.

Menurutnya, hidup berdampingan di wilayah perbatasan merupakan sebuah anugerah sekaligus tanggung jawab besar bagi masyarakat khususnya yang tinggal di Desa Oekusi dan sekitarnya.

"Batas negara yang memisahkan Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) bukanlah penghalang untuk menjaga persaudaraan, karena sejak dahulu masyarakat di kedua sisi perbatasan telah terikat dalam hubungan kekerabatan, adat, dan budaya yang sama," terangnya, Kamis (18/9/2025).

Baca juga: Bupati TTU Kunjung Masyarakat Desa Inbate Pasca Insiden Bentrok di Perbatasan Timor Leste

 

Baginya, masyarakat perbatasan RI–RDTL memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam menjaga keharmonisan.
Setiap suku dan keluarga yang mendiami wilayah perbatasan pada dasarnya adalah bagian dari satu rumpun besar yang diwarisi dari leluhur.

Oleh karena itu, perbedaan negara tidak boleh menjadi alasan timbulnya pertikaian.
Sebaliknya, perbatasan harus dijadikan jembatan untuk memperkuat persaudaraan dan mempererat hubungan sosial, budaya, dan ekonomi.

"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk selalu mengedepankan rasa saling menghormati, gotong royong, dan musyawarah dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul. Jangan biarkan kesalahpahaman kecil berkembang menjadi konflik yang dapat merugikan semua pihak. Mari kita junjung tinggi nilai adat istiadat dan kearifan lokal sebagai landasan menjaga keharmonisan," ajaknya.

Ia menambahkan, kerukunan adalah modal utama bagi terciptanya keamanan dan kesejahteraan di wilayah perbatasan.

Dengan terciptanya suasana damai, masyarakat dapat dengan tenang melaksanakan aktivitas sehari-hari, mengembangkan perekonomian, serta mempererat hubungan kekerabatan dengan saudara-saudara kita di seberang perbatasan.

"Mari bersama-sama kita wujudkan perbatasan RI–RDTL sebagai wilayah yang aman, damai, harmonis, dan penuh persaudaraan. Karena pada akhirnya, kita semua adalah saudara yang diwarisi tanah yang sama, hanya dibedakan oleh batas administrasi negara. Jagalah keharmonisan, eratkan persaudaraan, demi masa depan yang damai di perbatasan RI–RDTL," pungkasnya. (lin)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved