Longsor di TTS
Longsor Kolonakaf Semakin Parah, 17 KK Terdampak
Tanah longsor yang semakin parah di ruas jalan Jalur Kolonakaf, Desa Napi, Kecamatan Kie, Kabupaten TTS mengakibatkan arus transportasi lumpuh.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Tanah longsor yang semakin parah di ruas jalan Jalur Kolonakaf, Desa Napi, Kecamatan Kie, Kabupaten TTS mengakibatkan arus transportasi lumpuh total sejak 1 Februari 2023 lalu. Tak hanya itu, ada 17 KK yang ikut terdampak bencana longsor ini.
Kepala Desa Napi, Yutum Nombala kepada Pos Kupang, Senin, 6 Maret 2023 menyampaikan, ada 17 rumah yang terdampak longsor tersebut.
"Dari 17 rumah yang terdampak itu, ada 5 KK yang sudah mengosongkan rumah. Sementara 12 KK yang lain masih tetap tinggal di rumah mereka. Meskipun demikian mereka berada di titik rawan dan harus selalu waspada," terangnya.
Dirinya menjelaskan 5 KK yang sudah dievakuasi tersebut sementara tinggal bersama tetangga dan keluarga.
Baca juga: Wagub Nae Soi Penanganan Jalur Alternatif di Longsor Takari Sudah Ada Kemajuan
"Berdasarkan data yang ada kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah tingkat kecamatan dan Kabupaten untuk memberi perhatian kepada keluarga terdampak," katanya.
"Untuk sementara, bantuan sembako sudah kita berikan kepada keluarga terdampak. Kemudian untuk bantuan rumah akan ditangani kemudian," jelasnya.
Terkait progres pengerjaan jalur alternatif, dia menerangkan, berdasarkan pantauan yang dilakukan pihaknya progres pengerjaan jalur alternatif diperkirakan sudah mencapai 50 persen pengerjaan.
"Pengerjaan jalur alternatif berdasarkan pengamatan saya sudah sekitar 50 persen. Panjang jalur alternatif ini 860 meter. Dan sementara terus diupayakan, meski terhambat intensitas hujan yang tinggi," terangnya.
Berdasarkan kondisi terakhir, dikisahkan kepala desa Napi, Yutum Nombala masih ada masyarakat yang tetap menggunakan jalur tersebut. Namun dia menganjurkan agar pengguna kendaraan untuk menggunakan jalur lain.
"Kita menganjurkan agar masyarakat mau menggunakan jalur lain meskipun jarak tempuhnya agak jauh. Hal tersebut supaya tidak terjadi kecelakaan atau hal-hal lain yang tidak kita inginkan," katanya.
"Pengendara bisa gunakan jalur lain di Selatan dan jalur Amanuban Timur di Oe Ekam," ajaknya.
Secara terpisah, Kepala Dinas PUPR TTS, Marthelens Ch.Liu pengerjaan jalan alternatif terus diupayakan. Namun akibat hujan yang terus mengguyur wilayah setempat, pihaknya terkendala dalam mempercepat progres pengerjaan.
Dia menyebut pekerjaan yang ada sudah sekitar 70 persen.
"Pengerjaan jalur alternatif sudah 70 persen pengerjaan. Sirtu sudah ditabur sekitar 600 meter dari total 800 meter. kalau tidak hujan dan pekerjaan lancar sekitar hari Rabu atau Kamis dalam minggu ini jalan tersebut sudah bisa dibuka untuk akses kendaraan," pungkasnya. (Din)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Longsor di TTS
Longsor Kolonakaf Semakin Parah
17 KK Terkena Dampak
Berita Kabupaten TTS
TribunFlores.com
Terkatung-Katung di Jember, PMI Ilegal asal Flores Timur Dipulangkan ke Kampung |
![]() |
---|
PLN Mobile Berikan Kemudahan Layanan Kelistrikan, Begini Testimoni Pelanggan di NTT |
![]() |
---|
Sudah Empat Hari, Pria Asal Kabupaten Alor Belum Kembali dari Kebun |
![]() |
---|
Wagub Nae Soi Penanganan Jalur Alternatif di Longsor Takari Sudah Ada Kemajuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.