Nama Bayi Katolik

Nama Bayi Katolik Lahir Tanggal 12 Maret Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya

Nama Bayi Katolik tersebut diambil dari nama orang kudus yang diperingati tiap tanggal 12 Maret

|
Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-TRIBUNEWS.COM
Bayi mungil 

Nama Bayi Katolik Lahir Tanggal 12 Maret Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Agnesia Dhelti

TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE - Berikut nama bayi Katolik yang cocok diberikan saat bayi tersebut lahir pada tanggal 12 Maret.
Nama bayi Katolik tersebut diambil dari nama orang kudus yang diperingati tiap tanggal 12 Maret.
Nama bayi Katolik yang direkomendasikan berdasarkan Santo dan Santa pelindung Gereja Katolik.

Santo Theofanus, Biarawan dan Sejarawan

Theofanus lahir di Konstantinopel (sekarang: Istanbul, Turki) kira-kira pada tahun 758. Namanya dikenal luas karena perlawanannya yang gigih terhadap bidaah Ikonoklasme dan karena bukunya "Chronographia" yang menguraikan secara singkat sejarah dunia dari tahun 284 sampai tahun 813.

Setelah kematian ayahnya, Theofanus dikirim ke Konstantinopel. Di sana ia dipaksa menikahi seorang gadis. Ketika itu ia baru berusia 12 tahun. Perkawinan ini tidak berlangsung lama. Ia bercerai dengan isterinya pada tahun 780, karena ia bercita-cita menjadi seorang biarawan. Dalam hidupnya sebagai seorang biarawan, Theofanus dikenal sebagai seorang yang rajin berdoa, berpuasa dan bertapa. Ia kemudian mendirikan sebuah biara pertapaan di gunung Sigrino, dekat Cyzicus, Asia Kecil dan sekaligus menjadi pemimpin biara itu.

Pada tahun 787, ia menghadiri Konsili Nicea kedua yang menegaskan kebenaran penghormatan kepada gambar-gambar kudus. Penegasan Konsili Nicea ini ditentang oleh Leo V, Kaisar Byzantium. Leo melancarkan kampanye perlawanan terhadap ajaran konsili yang membenar. kan penghormatan kepada gambar-gambar kudus dan patung-patung. Untuk maksud itu ia berusaha memperoleh dukungan dari Theofanus. Tetapi Theofanus dengan tegas menolaknya. Akibatnya, Theofanus ditangkap dan dipenjarakan selama dua tahun lamanya; lalu dibuang ke Samothrase. Di sana Theofanus meninggal dunia pada tahun 817.

Santo Gregorius I, Paus dan Pujangga Gereja

Gregorius I dikenal sebagai paus pertama yang memaklumkan dirinya kepada dunia sebagai Kepala Gereja Katolik di seluruh dunia. la memimpin Gereja Sejagat selama 14 tahun, dan dikenal sebagai seorang Paus yang mashyur pada awal Abad Pertengahan, serta Bapa Gereja Latin yang terakhir. Ia memelihara kaum miskin dan dengan gigih melindungi mereka dari para penjahat. Ia juga memprakarsai pengiriman misionaris ke Inggris dan Eropa dan menulis banyak buku yang bernilai tinggi.

 

 

Gregorius lahir di Roma pada tahun 540. Ibunya Silvia dan dua orang tantenya, Tarsilla dan Aemiliana, dihormati pula sebagai Orangorang Kudus di dalam Gereja. Ayahnya, Gordianus, tergolong orang kaya raya: memiliki banyak tanah di Sicilia, dan sebuah rumah indah di lembah bukit Coelian di Roma. Selama masa kanak-kanaknya, ia mengalami suasana pendudukan suku bangsa Goth, Jerman atas kota Roma; mengalami berkurangnya penduduk kota Roma dan kacaunya kehidupan kota. Meskipun demikian, Gregorius menerima suatu pendidikan yang memadai. Ia pandai sekali dalam pelajaran tatabahasa, retorik dan dialektika.

Karena posisinya di antara keluarga-keluarga aristokrat (bangsawan) sangat menonjol, Gregorius dengan mudah terlibat dalam kehidupan umum kemasyarakatan, dan memimpin sejumlah kecil kantor. Pada usia 33 tahun, ia menjadi Prefek kota Roma, suatu kedudukan tinggi dan terhormat dalam dunia politik Roma saat itu.

Dua tahun kemudian ia meletakkan jabatan itu, dan mengumumkan niatnya untuk menjalani kehidupan membiara. Untuk itu ia mendirikan sebuah biara kecil di rumahnya sendiri di lembah bukit Coelian. Selain biara di rumahnya itu, biara Santo Andreas, ia mendirikan enam buah biara lainnya di atas tanah milik ayahnya di Sicilia.

Baca juga: Nama Bayi Katolik Lahir Tanggal 11 Maret Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya

Meski ia menjadi seorang biarawan, seluruh waktunya tidak ia gunakan saja untuk berdoa. Ia juga aktif terlibat dalam banyak urusan lainnya. Pada tahun 578, ia ditahbiskan sebagai diakon di Roma. Setahun kemudian, Sri Paus Pelagius II (579-590) menunjuk dia sebagai Duta Besar untuk Kekaisaran Konstantinopel. Pengalaman kerjanya selama enam tahun di Konstantinopel meyakinkan dirinya bahwa Kekaisaran Timur itu tidak dapat disandarkan sepenuhnya pada bantuan Roma dan Kekaisaran Barat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved