Berita Flores Timur
Perantau Asal Flotim Menangis Saat Desanya Merdeka Signal, Jalan Masih Rusak
Andreas tak kuasa membendung haru saat berinteraksi dengan Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi melalui video call whatsapp.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Momen haru mewarnai acara launching tower BTS di Desa Latonliwo II dan Aransina, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur yang puluhan tahun lamanya menanti signal masuk kampung.
Seorang perantau bernama Andreas Koten tak kuasa membendung haru saat berinteraksi dengan Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi melalui video call whatsapp. Agus yang merupakan putra asli Latonliwo II menteteskan air mata disaksilan sanak keluarga di tanah kelahirannya.
Di balik layar infokus, Adreas menceritakan masa remajanya selalu kesulitan mendapat informasi. Infrastruktur jalan masih jauh dari kata layak membuat warga kesulitan menjual hasil komoditi dan menghantar pasien gawat darurat.
"Dulu kami pakai jalan kaki ke Larantuka, pergi pagi-pagi dan sampainya sore. Terima kasih banyak pak Penjabat Bupati sudah atasi kerinduan warga Latonliwo II yang selama ini tanpa signal," ucapnya sambil mengusap air mata dengan tangan kosong.
Baca juga: Penantian Selama 49 Tahun, Puluhan Warga Wairiang Akhirnya Dapat Sertifikat Tanah
Kepala Desa Latonliwo II, Agustinus Tahi Lebunga, memaparkan topografis desa yang berada di sisi utara dengan jumlah penduduk sebanyak 402 jiwa.
Menurut dia, indeks pendapatan per kapita Rp 27.390 per hari atau masuk dalam kategori masyarakat kurang mampu. Salah satu kendala, jelasnya, adalah infrastruktur jalan yang belum memadai.
Meski demikian, sang kepala desa usia muda itu tak lupa mengucapkan limpah terima kasih karena mereka lehih mudah berkomunikasi dengan sanak saudara yang berada di tempat perantauan.
"Pendapatan per kapita masih di bawah standar. Kami berharap agar Pemda Flores Timur memperhatikan realitas di desa ini, apa lagi Infrastruktur merupakan urat nadi dari perekonomian, dan infrastruktur merupakan lokomotif," katanya.
Baca juga: Sekolah Terpencil Flores Timur Mulai Nikmati Jaringan Internet, Karolus: Terima Kasih
Menganggapi hal itu, Penjabat Bupati Doris Rihi menyebut peningkatan infrastruktur merupakan tanggungjawab pemerintah, namun realisasinya butuh proses yang diibaratkan seperti pertumbuhan manusia.
Ia mengatakan, upaya peningkatan jalan di sejumlah wilayah sudah diusulkan sejak tahun lalu. Doris meminta Kepala Dinas PUPR terus bekerja keras agar usulan ke Pemerintah Pusat segera terealisasi.
"Kondisi jalan tentu menjadi tanggungjawab pemerintah hingga beraspal. Proses usul sudah dari tahun lalu, Kadis PU sudah rancang dan usul. Kita membangun berbagai jaringan, ada pemanfaatan dari APBD Flotim, APBD Provinsi, dan APBN," katanya.
Selain jalan dan peningkatan jaringan internet, Doris juga sedang memperjuangkan jaringan listrik masuk desa terpencil, salah satunya Dusun Wulukolo yang saat ini mengandalkan pelita.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.